Four - 03

2.9K 318 8
                                    

Yoora membawa langkah kakinya melangkah lebar cepat menelusuri lorong ruangan didalam gedung dimana ia berada saat ini. Irene dan dua orang wanita anggota Red trelihat tengahsusah payah mengikuti langkah kaki Boss mereka yang nampak sengaja dipaksakan untuk bergerak cepat agar bisa berada di tempat yang ia tuju.

Ruangan Operasi.

Mereka bukanlah berada dirumah sakit di Seoul untuk mengunjungi kerabat, teman atau saudara yang tengah menjalankan operasi. Ruangan Operasi milik Markas Besar Militer adalah tempat dimana mereka berada saat ini, salah satu tempat teraman dan pusat kantor dimana Organisasi Red saat ini bisa tetap menjalankan kegiatan organisasi mereka dibawah naungan penuh pihak militer.

"Apa kau sudah kehilangan akal?!" teriakan Yoora terdengar sebelum wanita itu berada didekat Chanyeol yang tengah berdiri di luar ruangan kaca dimana kegiatan operasi pasien tengah berlangsung disana. Kris dan Jongin yang sebelumnya berada didekat Chanyeol bergerak cepat berbalik untuk menahan Yoora yang semakin jelas terlihat luapan emosinya yang bisa meledak kapan saja.

"Lady.. calm down.." Kris yang lebih dulu bisa menjangkau Yoora menghalangi jalan dihadapannya. "Dia tidak tahu apa yang baru saja ia lakukan." Suaranya kini berbisik tepat dihadapan wajah Yoora dan itu semakin membuat Yoora mengerutkan alisnya. Pandangan mereka saling bertemu dengan banyak pertanyaan didalamnya, Kris menggerakkan ujung dagunya sebagai isyarat mereka berdua harus berbicara empat mata lebih dulu sebelum Yoora bertatapan langsung dengan Chanyeol.

Irene dan kedua orang lainnya melangkah meninggalkan Yoora dengan Kris, mereka berdiri tak jauh dari ruang operasi dengan tujuan mengawal Chanyeol disana yang masih terdiam memperhatikan bagaimana jalannya proses operasi pada seseorang yang baru saja ia tembak tanpa ia sadari.

Kris membawa Yoora berjalan memberi jarak yang cukup untuk mereka berdua berbicara tanpa bisa didengar oleh Chanyeol.

"Apa yang baru saja kalian lakukan? Kenapa Chanyeol menembak anak itu hah?" kesabaran Yoora jelas tidak bisa ditahan lebih lama.

"Kau harus mendengar cerita lengkap dan jelasnya lebih dulu." Kris menenangkan dan Yoora melemparkan pandangan mata kesalnya dan helaan nafas panjang Kris adalah pertanda dimana mereka akan mulai penjelasan panjang di menit selanjutnya.

Penjelasana dimana Chanyeol yang jelas terlihat membeku mendengar penjelasan dari apa yang dikatakan oleh gadis muda dihadapannya dengan suara isakan tangis sedu diiringi dengan nama Chanyeol yang disebutkan didalamnya dan berakhir dengan tangan sang Phoenix yang bergerak menghempaskan peluru panas hingga bersarang pada dada gadis itu.

"Aku mendengar dengan jelas anak itu menyebut nama adikmu berulang kali, suara tangisnya bahkan masih bisa aku dengar jelas di kedua telingaku Lady." Dan Kris masih mengingat dengan baik bahwa ia kini berbicara dengan Lady of Red.

"Dia mengenal Chanyeol?" emosi Yoora mulai meredup dan kini ia diliputi rasa bingung dan berjuta pertanyaan.

"Bukan hanya mengenal mengenai nama adikmu dengan sangat baik Yoora, kau harus mendengar bagaimana suara tangis ketakutannya karena menganggap Chanyeol meninggal, dan ia menyebutkan bagaimana rencana wanita iblis itu sebagai dalang dari pembunuhan Chanyeol—

"Anak itu mengira Chanyeol sudah meninggal kan? Mereka menganggap rencana pembunuhan itu berhasil bukan?"

Kris mengangguk sebagai jawaban kepada Yoora. "Menurut apa yang dikatakan anak itu.. ya. Mereka menganggap Chanyeol meninggal disana."

Yoora terdiam memandang Kris penuh, "Terus buat mereka menganggap seperti itu, jangan pernah menyebutkan nama Chanyeol kepada siapapun."

"Seperti biasa, Four adalah nama untuknya sejak ia terlahir dan sampai seterusnya."

FOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang