"Ini gila. Benar - benar gila." suara Irene yang menggerutu kesal dan juga berdecak sebal terus terdengar semenjak perjalanan mereka dari Safety house hingga kini mereka sudah mendarat di Negara Jepang. Lebih tepatnya, mereka mendatangi Negeri Sakura ini hanya untuk singgah pada bangunan Gereja Tua yang menjadi tempat pemberkatan pernikahan dari Chanyeol dan juga Baekhyun.
Ya, Chanyeol dan Baekhyun. Mereka akan menikah saat ini. Rencana pernikahan yang tidak pernah terpikir oleh Kris dan Irene akan diucapkan oleh Chanyeol. Penculikan Baekhyun yang direncanakan oleh Chanyeol menurut Irene sudah termasuk hal gila baginya, dan kini, mereka akan menyaksikan sebuah pernikahan dari Sang Mafioso dengan gadis yang tak mana sudah resmi menjadi salah satu dari anggota Red. Kelompok Anti - Mafia.
"Kau sudah mengatakan hal itu berulang kali, tapi ini ide Chanyeol, ide dari seorang Father of Phoenix.. apa yang kau harapkan? Melarangnya?"
"Bukankah kita punya wewenang untuk memberikan pendapat?" badannya berbalik dengan cepat, raut wajah khawatir dan panik nampak jelas tercetak di wajahnya dan Kris bisa melihatnya dengan jelas sedari tadi.
"Dia punya alasan." ucap pria itu, mengangguk dengan maksud memberikan keyakinan pada dirinya sendiri.
"Alasan? Alasan apa yang tepat untuk menjelaskan keadaan saat ini Ace?!" Wanita dihadapannya tetap berusaha menyampaikan luapan emosi dari dalam dirinya. "Pertama, dia menculik anggota Red."
"Kau lupa? Anggota Red yang kau maksud adalah kekasihnya." Kris menjawab langsung
"Ha!" Dan Irene membalasnya dengan suara tidak percaya lalu menggeleng, mengusap wajahnya kasar dan terus bergerak gelisah, ke kanan dan ke kiri berulang kali. "Kedua, bagaimana bisa dia menikah dan bahkan tidak meminta restu pada Kakak dan juga Paman-nya?"
"Dia sudah meminta restu dari Pamannya, bahkan dia melamar Baekhyun tepat di makam kedua orangtua mereka." Kris memberikan jawaban lagi, memijat pangkal hidungnya dengan mata terpejam, setelah kembali menatap Irene dengan pandangan mata lelah untuk memberikan jawaban pertanyaan - pertanyaan yang akan dilontarkan oleh wanita itu.
"Yoora tidak akan mengijinkan kalau Chanyeol meminta restu dihadapannya.. lagipula, Baekhyun tidak menolak. Kau tidak melihat senyum manis gadis itu setelah Chanyeol melamarnya?"
Irene menggeleng, masih tidak percaya dan bisa menerima rentetan kejadian yang terjadi dalam satu hari ini.
Chanyeol menculik Baekhyun begitu saja, membawa gadis itu berkunjung ke makam kedua orangtuanya dengan maksud melamar gadis itu, lalu berlanjut membawa gadis itu ke Jepang dimana mereka berdua akan melakukan pemberkatan pernikahan.
"Kita sudah berjanji akan terus melindunginya dan mengikuti apapun perintahnya, ingat?"
Irene akhirnya memutuskan untuk duduk pada sofa disamping Kris, menghela nafas dengan begitu beratnya dan mengunci mulutnya untuk beberapa saat. Tak terlihat dari dirinya akan kembali melanjutkan pembicaraan mengenai rencana gila yang dimiliki oleh Chanyeol.
"Apapun yang ia ingin lakukan, setiap perintah dan keputusannya, ingatlah janji yang sudah kita buat dihadapan mendiang Ayahnya saat itu. Percaya penuh padanya."
Yang dikatakan oleh Kris cukup membuat dirinya kembali mengingat janji yang sudah ia dan Kris buat kala itu. Mendiang Ayah Chanyeol memang tidak pernah memaksakan dan memberikan perintah mutlak untuk mengawasi dan juga melindungi kedua anaknya, hanya saja beliau selalu memohon agar apapun yang terjadi, tetap percaya pada kedua anaknya.
"Darah memang lebih kental daripada air." Irene bermonolog seorang diri dengan suara lirihnya, tapi Kris bisa mendengar hal itu dan turut menyunggikan sebuah senyuman persetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR
DiversosMafia dan Anti-Mafia. Revenge is everything, but how about Love. FOUR?