Tak ada kata santai tertulis jelas dalam peraturan yang berlaku baik di organinasi Phoenix maupun Red. Dan karena hal itu, cukup menjelaskan apa yang yerjadi pada hari ini. Setelah dua hari cuti yang diberikan pada anggota Phoenix, mereka kembali pada rutinitas yang semestinya.
Dua anggota Executive bahkan sudah memulai tugas mereka tepat pukul 7 pagi. Mereka menyalakan alarm pagi guna membangunkan seisi Safety House, memantau kegiatan olahraga pagi yang dilakukan lalu ikut bersantap sarapan dan kemudian kembali pada tugas masing - masing.
Kini keduanya tengah berbincang serius dengan anggota Intercom lainnya di ruang bawah tanah sekaligus mengawasi setiap pergerakkan pada layar komputer yang terpasang tengah menunjukkan hasil pengintaian dan juga kondisi ruangan tahanan Sunyoung.
"Dari hasil pengawasan Zitao.. tak ada yang tersisa ketika rumah Sunyoung diledakkan. Taeyong juga sudah menyisir kota Seoul pada saat kejadian di Gedung Park Inc. Tidak ada anak buahnya yang terlihat."
Irene melirik kearah Kris menunggu pria itu memberikan jawaban dari hasil laporan yang baru saja selesai diucapka oleh Lucas—Officer Phoenix yang bertugas memantau lapangan.
"Bisa saja mereka melarikan diri dan membuat identitas baru. Terus sebar anggota lapangan yang ada untuk memantau. Tetap berada dalam lingkungan jalanan dan juga beberapa kelompok gangster yang kita kenal. Aku yakin pasti akan ada rencana untuk membalas dendam dari anak buah Sunyoung yang masih hidup." Lucas mengangguk patuh akan perintag yang diberikan oleh Kris, setelahnya ia pamit undur diri untuk kembali pada Team-nya.
"Johnny. Apa yang bisa kau laporkan hari ini?" Irene menunjuk pada layar dimana wajah Johnny terpajang disana.
"Well.. aku sudah menghubungi para fathers di Amerika. Mereka menyetujui untuk mengadakan pertemuan demi mendengarkan masalah utama antara Phoenix dan juga Sunyoung. Mereka menunggu Kris atau mungkin Four datang."
"Kami akan mempertimbangkan. Mr. Choi meminta Four untuk berkunjung juga.. jadi kami akan aturkan waktunya terlebih dahulu. Pastikan kau tetap mengawasi peredaran senjata dan juga kartel narkoba disana. Bisa saja tangan kanan Sunyoung bisa kita temukan."
Jhonny membalas mengangguk lalu mematikan sambungan komunikasi mereka setelahnya.
"Jadi." Irene melipat tangannya memandang kearah Kris menunggu kesimpulan dari pertemuan konferens mereka pagi ini.
"Well.. kita tanyakkan pada Father."
Irene mengangguk, mulai merasa keganjalan karena belum juga melihat Chanyeol hingga saat dimana jam sudah menunjukkan pukul 10 siang.
"Kemana Chanyeol?" tanyanya pada siapa pun yang berada di ruangan.
Kris ikut menyadari belum ada tanda - tanda kehadiran dari Petinggi Phoenix dan bahkan belum ada yang menyampaikan kabar tentangnya pagi ini.
"Dia tidak memberimu kabar?" Kris berbalik bertanya pada Irene lalu wanita mengeluarkan ponselnya, memeriksa pesan - pesan yang masuk disana namun tidak ada nama Chanyeol terlihat.
Irene menggeleng. Kris pun ikut memeriksa ponselnya. Tidak ada pesan terbaru dari Chanyeol.
"Kemana dia?" Gumamnya pelan merasa aneh, berbeda dengan Irene yang mengernyit memandang curiga.
FOUR
"Tidur malammu nyenyak?"
Chanyeol berbisik tepat disamping Baekhyun, pria itu berada dibelakangnya sementara kedua tangannya menahan pada meja makan dimana Baekhyun duduk saat ini. Dan tentunya bagi siapa saja yang melihat kearah mereka, jelas nampak tubuh besar Chanyeol menenggelamkan tubuh Baekhyun yang terhalangi sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR
RandomMafia dan Anti-Mafia. Revenge is everything, but how about Love. FOUR?