"Kau harus segera menikah, Tagon," kata Sanung tiba-tiba di tengah makan malam keluarga.
Tagon tersedak oleh sup yang baru saja ia seruput, sementara Taealha meletakkan sendoknya, kehilangan nafsu makan.
"Usiamu sudah tiga puluh lima tahun sekarang. Dulu saat aku seusiamu, kau sudah berumur sepuluh tahun. Asa Ron menawarkan putrinya untuk dijodohkan denganmu. Besok ia akan datang bersama putrinya, Asa Mot."
Tagon mengerutkan kening, "Asa Ron? Mengapa tiba-tiba ia ingin menjodohkan putrinya denganku? Tidak mungkin dia benar-benar tulus ingin berbesan denganmu. Dia pasti punya rencana yang licik. Aku menolak perjodohan ini. Jika ayah ingin aku menikah, malam ini juga akan kucari seorang gadis untuk kunikahi, siapapun itu asal bukan keturunan Asa Ron."
"Kau tidak boleh menikahi sembarangan perempuan. Kau adalah pangeran, anak raja, calon penerus tahtaku. Sejauh ini yang pantas mendampingimu adalah Asa Mot. Kau bahkan belum pernah melihatnya, masa sudah mau menolak?"
Tagon beranjak dari kursinya, "pokoknya aku tidak mau."
"Mengapa? Apakah sudah ada wanita lain yang kau cintai?"
Tagon tidak menjawab dan pergi begitu saja.
"Mengapa kau tidak menghabiskan makananmu, Sayang?" Tanya Sanung saat melihat Taealha tidak menyentuh makanannya.
"Aku merasa kurang enak badan, bolehkah aku istirahat di kamar?"
Sanung mengangguk, "apakah perlu kupanggilkan tabib?"
"Tidak usah. Kurasa setelah bangun tidur aku akan kembali sehat," kata Taealha seraya beranjak meninggalkan meja makan.
Taealha berdiri di tengah kamarnya yang gelap gulita. Ia menangis dalam diam. Perlahan sepasang lengan memeluknya dari belakang. Ia terkesiap.
"Mengapa kau di sini? Bagaimana kalau Sanung tahu..."
"Aku tak peduli. Biarkan saja dia tau. Biarkan saja semua orang tahu. Aku hanya ingin bersamamu, tidak dengan putri Asa Ron atau siapapun itu."
Taealha melepaskan pelukan Tagon dan berbalik menghadapnya, "sepertinya kita memang tidak berjodoh. Ketika aku dinikahi oleh ayahmu, saat itu ikatan kita telah putus. Sejak dulu seharusnya kau cari wanita lain untuk menggantikanku di hatimu."
"Kau tak akan pernah tergantikan oleh siapapun juga," kata Tagon kemudian ia mengecup bibir Taealha.
"Aku punya sebuah rencana," bisik Tagon. "Rencana yang bisa menjatuhkan Asa Ron, dan mempersatukan kita..."
~~~
Bunyi keroncongan terdengar dari dalam perut Mugwang.
"Aduh... lapar... Tuan Saya ingin makan sesuatu? Aku akan pergi berburu," kata Mugwang.
"Aku bosan dengan semua daging hewan di hutan ini," sahut Saya yang asyik menggaruk tanah dengan ranting.
Maya menatap ke langit, melihat beberapa burung terbang di atas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benetbeot [AC FF - IDN] ✔
RomanceRated 19+ Tanya diserang oleh pembunuh misterius. Tiba-tiba seorang gadis yang wajahnya mirip dengan Tanya muncul dan berpura-pura menjadi dirinya. Yangcha terpaksa berpura-pura tidak tahu, sembari mencari siapa pelaku sesungguhnya yang telah menyer...