Chapter 5

295 40 13
                                    

Kuil Agung Hwinsan adalah tempat Ratu Hwinsan berkomunikasi dengan para dewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuil Agung Hwinsan adalah tempat Ratu Hwinsan berkomunikasi dengan para dewa. Kuil ini berada di dalam goa yang besar dan terang benderang meski sudah tengah malam, karena banyak obor dan lilin yang meneranginya. Di tengah goa ada sebuah api yang menyala dan tak pernah padam, bahkan jauh sebelum Asa Cho membangun kerajaan ini. Di tempat inilah akan diadakan sidang suci untuk membuktikan bahwa Tanya pantas menjadi ratu. Kini ia sedang berdiri menghadap ke arah api.

Asa Ron bersama para tetua Hwinsan dan pelayan keagamaan telah berkumpul. Tidak hanya dari kerajaan Hwinsan, raja-raja dan orang-orang penting dari kerajaan-kerajaan kecil yang berada di bawah kuasa Arthdal juga ikut berkumpul, ditemani pengawal dari masing-masing kerajaan. Dan tentu saja Tagon, yang sebentar lagi akan resmi menjadi raja Arthdal serta selaku wali Tanya selama ini, juga turut hadir. Mubaek, pengawal Tagon, serta Yangcha yang kini masih berstatus sebagai pengawal Tanya juga ada di sana.

"Mulailah, apa lagi yang kau tunggu?" Kata Asa Ron.

"Aku sudah mempelajari tarian spirit ini puluhan bahkan ratusan kali di dalam 'penjaraku'. Aku pasti bisa melakukannya," pikir Tanya.

Ia menutup kedua matanya, dengan kedua tangan mengatup di dadanya.

"Ibu Asa Sin, jika aku memang benar-benar adalah anakmu, tolong aku untuk bisa membuktikannya kepada mereka."

Tanya pun mulai menari sesuai apa yang diajarkan oleh Mumyeongjin sejak ia masih kanak-kanak. Ia melakukan langkah demi langkah dengan benar, tanpa kesalahan sama sekali.

Sementara itu ada sebuah desiran aneh yang mulai menggelitik hati Yangcha saat melihat tarian Tanya yang gemulai. Cukup satu kata saja untuk menggambarkan perasaannya saat ini, terpesona.

Tiba-tiba tarian sempurna Tanya mendadak berhenti. Semua orang mulai berbisik. Tagon mulai cemas.

"Ada apa, anak muda? Kau lupa ya?" Ejek Asa Ron.

'Uhuk...' Tanya terbatuk sambil memegang lehernya.

Tiba-tiba ia mengeluarkan suara seperti orang yang sedang tercekik atau tersedak. Kedua tangannya seolah mencekik lehernya sendiri dan ia jatuh terduduk. Tagon bangkit berdiri saat melihat hal itu.

"Asa Ron..." desis Tanya dengan suara yang terdengar seperti suara seorang wanita tua.

"I... itu suara Ratu Asa Sakan..." seru salah seorang tetua.

Dan semua orang terkejut, terutama Asa Ron.

"Asa Ron... berani-beraninya kau... membunuh ibumu sendiri!"

Tanya terbatuk dan diam sejenak dengan kepala tertunduk. Semua orang masih memperhatikannya dengan seksama, dan seketika terkejut saat gadis itu tiba-tiba menjerit dan menangis.

"Mengapa kau melakukan semua ini kepadaku, kak? MENGAPA???"

Kali ini suara Asa Sin.

Benetbeot [AC FF - IDN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang