Dua Puluh Satu

61 7 0
                                    

Terkadang kita perlu ditampar oleh kenyataan pahit supaya sadar bagaimana posisi kita.

Happy Reading❤

Berita tentang hubungan Aila dan Hafiz tersebar begitu cepat. Sehingga seantero sekolah langsung mengetahuinya. Bagaimana tidak? Hafiz kan mostwanted di sekolah tersebut.

Hari ini mereka berangkat sekolah bersama. Hafiz mengantarkan Aila ke kelasnya. Padahal Aila sudah bilang dia nggak mau diantar. Katanya gini, "kayak anak kecil aja, pake di anter-anter segala".

Tapi Hafiz tetap kukuh pada pendiriannya. Katanya nanti ada yang godain Aila.

Koridor tampak lumayan ramai. Wajarlah, bel masuk akan berbunyi sekitar lima menit lagi. Kalian tahu kenapa mereka sampai ke sekolah mepet bel masuk? Ini semua karena di tengah perjalanan tadi, ban motor Hafiz bocor. Jadi, mereka harus menunggu di tampal ban dulu.

Siswi-siswi yang sedang duduk duduk di bangku koridor, tampak membicarakan mereka berdua. Ada yang setuju dengan hubungan mereka dan tentunya ada yang tidak setuju.

"Mereka cocok banget sumpah"

"Ihh kak Hafiz tu pantasnya ama gue, bukan sama cewek songong itu"

"Gue harus fotoin mereka dan gue upload ke sosmed"

"Gue nggak nyangka mereka bakalan jadian"

"Bikin grup yuk. Grup cewek patah hati karena kak Hafiz udah jadian"

Begitulah kalimat-kalimat yang Aila tangkap melalui panca indranya. Namun, ia tidak memedulikan omongan mereka. Toh, ini kehidupan Aila. Dia yang menjalaninya bukan orang lain.

"Gak usah didengerin", ujar Hafiz.

"Hm"

Dingin. Meskipun mereka sudah jadian, tapi tetap saja Aila tidak bisa mengubah sikapnya itu. Tenang kok. Hafiz sudah terbiasa dengan itu.

Tak terasa mereka telah sampai di depan kelasnya Aila. Hafiz mengacak puncak kepala gadis yang telah menjadi kekasihnya tersebut. Lalu tersenyum manis. Sangat manis. Hingga membuat wanita yang melihatnya akan jatuh hati kepadanya. Termasuk Aila. Entah sudah berapa kali ia jatuh cinta kepada Hafiz.

"Belajar yang bener. Jangan tidur mulu. Nanti biar lo bisa ngajarin anak-anak gue kelak", ucapnya.

"Ihh rambut gue", ujar Aila kesal sambil membetulkan tatanan rambut yang habis dirusak oleh Hafiz.

"Malah bagus kok kek gitu", ucap Hafiz sambil terkekeh.

"Bagus apanya? Malah kayak orang gila"

"Kamu kan emang gila. Hahaha", Hafiz mengambil ancang-ancang untuk kabur. Bentar lagi ada singa ngamuk.

A I L A🍃 [New Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang