Teater anak SMANSA sebenarnya memiliki nama panggung Teater Bumi, tetapi lebih sering dikata Teater SMANSA karena semua orang lebih dikitnya tau SMANSA.
Teater SMANSA dibagi menjadi dua team. Team Fajar untuk anak-anak kelas 10 dan 11, dan Team Senja untuk anak-anak kelas 12. Dibagi menjadi dua team karena memiliki tupoksi yang berbeda dalam pengembangannya. Team Fajar khusus kelas 11 memiliki fungsional sebagai kakak asuh untuk adik-adik kelas 10 yang baru bergabung, dan Team Senja untuk anak kelas 12 sebagai pengarah bagi adik-adik kelas 10 dan 11 serta koneksi ke kakak alumni yang sebelumnya ikut teater.
Perkembangan Teater Bumi sempat suram beberapa tahun lalu, bahkan hampir dihapus dari eskul. Tapi dengan komitmen dan kerja keras untuk tak pernah berhenti berproses dalam penampilan, membuat Teater Bumi naik daun kembali, terlebih saat menang sebagai Operet Terbaik dalam ajang FLS2N di Jakarta.
FLS2N adalah ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional yang melombakan seni pertunjukan dan seni penciptaan dan diikuti oleh seluruh siswa terpilih yang ada di Provinsi Indonesia. Ajang ini dibagi menjadi kategori SD, SMP, SMA. Lomba yang ada didalamnya juga beragam meliputi solo gitar , tari kreasi, baca puisi, solo vocal, desain poster, film pendek, dan pastinya teater.
Kali ini Teater Bumi akan menampilkan operet terbarunya yang akan dipentaskan oleh Team Senja sebagai penampilan akhir sebelum lulus dari SMANSA. Persiapan yang sudah dilakukan tentu dirancang dari jauh-jauh hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Tiket Presale untuk Operet terbarunya pun sudah habis terjual dan hanya menyiapkan beberapa tiket OTS untuk pementasan yang akan berlangsung nanti malam. Tak tanggung, sebagai penampilan akhir dari Team Senja, hal ini juga dijadikan sebagai ajang penggalian dana oleh Teater Bumi yang rencana kedepannya akan mengadakan Pentas Teater dihari ulang tahun Teater Bumi yang ke 10.
Sebentar lagi menunjukkan pukul 8 malam, show akan segera dimulai. Peserta sudah bersiap dibelakang panggung dan penonton pun mulai berdatangan.
"Ti, gue cuma beli tiket presale 1 doang. Lo nadak sih minta ikut, beli tiket OTS aja ya lo", Katrin mecerahi
"Berapa OTS?", sahut Tia
"50"
"Tekor gue tekorr"
"Siapa suruh lo ikut"
"Udah ah, anterin gue nyari tiketnya", ucap Tia
"Selamat malam kak, mau nyari tiket berapa", ujar salah satu panitia yang bertugas dibagian ticketing
"1 ya kak", ucap Tia sambil menyodorkan uang lima puluh ribu
"Ini kak, terimkasih ya. Selamat menonton", kata panitia itu kembali
Katrin dan Tia tidak bisa duduk didepan, karena sudah full. Mereka hanya kebagian di deret tengah. Tidak begitu buruk, karena mereka masih jelas melihat panggung
***
Suasana didepan panggung sudah mulai ramai. Satu persatu kursi sudah mulai ditempati. Berbeda dengan suasana dibalik panggung. Ada perasaan cemas, haru, bahagia yang menjadi satu untuk para pemeran yang akan tampil.
"Perasaan bukan tampil pertama kalinya tapi deg-deg an banget gue. Perut gue mendadak mules. Duhh", kata Niko sambil was-was cemas
"Bawa enjoy aja kali. Lagian kita udah latihan, percaya aja sama diri lo. Gak usah alay gitu", ucap Edgar seperti biasa dengan songongnya
"Perhatian guys, 5 menit lagi tampil ya", ucap panitia kepada para pemeran
"Ayo guys kita doa dulu, melingkar ya", ujar Rio selaku Koor Team Senja
KAMU SEDANG MEMBACA
Teater in Love
Подростковая литератураSebelum mengakhiri masa SMA gue, gue pengen banget punya cowok. Plis, gue terakhir putus itu sama tali pusar gue. Ya bisa dibilang gue jomblo sejak embrio. Alias gak pernah pacaran. Tapi gue maunya sama ANAK TEATER. Terwujud gak ya?