14. Accepted?

62 10 0
                                    

"Jadi gimana Kat?", Ucap Rio yang menunggu kepastian dari Katrin.

"Gue boleh nanya gak?", Sahut Katrin.

"Tanya aja sesuka lo. Tanya semua hal yang masih nge-ganjal dipikiran lo. Gue bakal jawab dengan jujur dan ngeyakinin lo kalau gue layak lo terima".

"Alasan lo milih gue?"

Ddrtt..ddrtt..

Dering telepon dari ponsel Rio berbunyi, menandakan ada panggilan telepon untuknya.

Natsya is calling...

"Sebentar ya Kat", sahut Rio lalu beralih sedikit jauh dari Katrin untuk mengangkat telepon tersebut. Hal itu membuat Katrin sedikit bingung, siapa yang menelpon Rio hingga harus membuatnya mengangkat panggilan itu dengan beralih tempat?

Setelahnya mengangkat panggilan tersebut, Rio kembali mendekat ke arah Katrin guna melanjutkan perbincangan tadi.

"Siapa?", Tanya Katrin yang sudah diketahui oleh Rio maksud dari ucapannya.

"Kakak sepupu gue, minta dianterin ke Bandara. Ortunya lagi tugas diluar negeri. Gue dimintain tolong buat nganterin".

"Kapan?"

"Saat ini juga", jawab Rio dengan tegas lalu melanjutkan perkataannya.

"Tapi sebelumnya gue mau jawab pertanyaan lo tadi"

"Jadi jawaban lo?"

"Tatap mata gue Kat"

Katrin sedikit terkejut dengan ucapan Rio. Jantungnya pasti akan berdegup abnormal karena dia tidak bisa menatap mata cowok dalam jarak dekat seperti ini. Kadang dalam jarak yang jauh pun Katrin masih sering mengalihkan pandangannya. Kalaupun harus menatapnya, paling yang dilihat jidatnya doang.

"Kat, tatap mata gue please", pinta Rio.

Katrin mulai memberanikan diri untuk menatap mata Rio. Kali ini benar-benar eyes to eyes.

"Anjir deg-deg an woiiiii", batin Katrin.

"Kat, dengerin gue. Gue milih lo gaperlu ada alasannya Kat. Kalaupun harus ada, emang nyaman bisa dijadiin alasan? Yang harus lo tau adalah gue bener-bener sayang sama lo", ucap Rio dengan mantap.

Hening.

Katrin hanya terdiam, tapi jantungnya sedang bermain drum kali ini.

Dumstakk dumstak tak (anggap bunyi drum) seperti itulah yang sedang dirasakan oleh Katrin saat ini. Deg-deg an parah.

"Maaf gue gak bisa anter lo pulang. Gue harus segera nganter Nat..em kakak sepupu gue ke Bandara", kata Rio dengan sedikit ragu.

"Iyaa, gue naik ojol aja"

"Take care", ucap Rio lalu mengusap lembut rambut Katrin dan setelahnya menuju mobil untuk segera pergi.

***

Geng-Ness(3)💋

Katrin Clarissa
gaisss
P
P
P
wee urgenttttt
hmm

Tia Bacot👙
paan dah spam u gaje

Katrin Clarissa
tiiiiii, gue harus gimana nihh

Tia Bacot👙
gimana apaa elahh

Katrin Clarissa
rioooo

Tia Bacot👙
ya terus

Fee Polos💀
sorry gais, baru habis dari indomaret

Teater in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang