Promise?

437 32 4
                                    

Kini aku sedang menunggu Ncha diruang rawat, Saat ini aku memutuskan agar Ncha dirawat terlebih dahulu. dan sampai saat ini dia juga belum sadarkan diri.

TES...! Air mata seorang saaih halilintar jatuh.

"Bangun Cha, aku mohon kamu harus kuat" ucapku memegang tangan Ncha yang tak diinfus.

"Kamu harus bertahan buat aku, buat keysa, buat keyra, buat anak anak kita, buat semua yang sayang sama kamu" lanjutku.

"Saaih" aku mendengar suara dari mulut Ncha.

-Ncha's Pov

Aku mulai membuka mata... Aku bisa merasakan mengapa tanganku basah sebelah...

"Saaih" ucapku, Aku melihat saaih yang sedang menangis disisiku.

"Alhamdulillah, Ncha" ucapnya antusias.

"Aku dimana" tanyaku.

"Kamu dirumah sakit" jawabnya lembut.

"Kamu kenapa nangis, Anak anak mana?" Tanyaku lagi.

"Mereka dirumah sama kak khal dan bang Thor" sahutnya.

TES...! Tiba tiba air mataku keluar begitu saja saat melihat wajah saaih menangis.

"Maafin aku ya" ucapku.

"Aku yang seharusnya minta maaf, Aku belum bisa jadi suami yang baik buat kamu" katanya.

"Ngga ih,(tersenyum) justru kamu adalah suami paling terbaik buat aku" ucapku.

"Aku belum bisa jadi apa yang kamu mau" ucap saaih.

"Ih dengerin aku ya, kamu adalah seorang laki laki dan sosok ayah yang paling terbaik. Aku merasa jadi wanita beruntung bisa milikin kamu" ucapku dengan melihat awan awan atap.

"Dan kamu adalah seorang perempuan yang sangat hebat dan terbaik buat aku dan anak anakku" sahutnya.

"Aku adalah salah satu dari berjuta juta Sasquad yang paling beruntung" ucapku lalu melihat ke arah saaih.

"Dan aku adalah salah satu inceran mereka yang paling beruntung bisa milikin kamu" jawab saaih.

Flashback on

Masih ingat kah dengan kejadian saaih meninggalkan seorang anak perempuan yang manja di satu mall, hingga anak perempuan itu nangis..?

"Saaih" akupun menoleh ke arah belakangku, dan ternyata itu saaih. Dengan muka penuh air mata aku refleks memeluk saaih, karna ketakutan.

"I'am sorry" saaihpun membalas pelukan aku saat itu, Karna dia belum pernah sebelumnya membuat seseorang menangis.

Flashback Off.

Akupun melihat saaih, yang sedang memandangiku.

-Saaih's Pov

Flashback on

Masih ingatkah saat awal aku dan Ncha bisa bertemu? Saat pertama kali aku melihatnya, perasaan yang tak pernah ada itu muncul.

Saat itu aku sedang berada di luar gerbang rumah bersama Bulon, aku memang tau ada teman fatim yang akan main kerumah... Namun??

"Bang pamit ya" salah satu anak mengucap itu padaku.

Mataku pun langsung tertuju pada anak itu.

"Oh iya hati hati ya" sambil tersenyum menggendong Bulon.

'Ramah banget' gumamku yang merhatikan anak itu slalu.

Cinta Sang Idola (Saaih Halilintar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang