Part 2 (Terbongkar)

453 29 0
                                    

Kini aku berada di koridor rumah sakit..

TES...! Air mataku keluar.

'Kenapa sih bang, Kenapa semua jadi kaya gini?' gumamku.

"Tim" ucap seseorang.

"Eh ka iyyah" aku menghapus air mataku.

"Kamu nangis?" Tanya dia.

"Kamu kenapa tim, Ada yang nyakitin kamu? Ahmed, atau" ucap ka iyyah lagi.

"Ngga ka, Atim gapapa. Gak ada masalah ko sama Ahmed, atim lagi keinget jaman dulu aja. Jamannya semua baik baik aja, Kangen kita kumpul bareng satu keluarga tanpa pasangan masing masing" ucapku.

Ka Iyyah mengambil nafas lalu menghembuskan nafasnya.

"Kita semua udah besar tim, Gak mungkin kalo kita bareng bareng lagi. Dan gak mungkin juga kalo kita bakal sendiri terus dari mulai ka Jiddah, lalu bang atta dan seterusnya pernikahan itupun terus berjalan hingga kemarin fateh" kata ka iyyah.

'Maafin atim ka, Atim gak mau Kaka tau kalo Ncha punya penyakit yang bahaya' gumamku.

"Yyah,tim kalian ngapain disini ayok ke sana. Ncha udah sadar" ucap ka Jiddah yang baru saja dihadapan kami.

"Iya ka" kompak aku dan ka iyyah.

Sesampainya di depan ruang rawat Ncha.

"Ka aku tunggu diluar aja deh" sahutku.

"Kenapa tim? Kamu gak mau tau keadaan Ncha" tanya ka jidah.

"Bukan gitu ka, Atim lagi gak mau liat infus'an aja" jawabku.

"Yaudah deh"

Ka iyyah dan ka jidah pun masuk kedalam, tapi tidak dengan aku hanya ka iyyah dan ka jidah doang yang masuk aku menunggu diluar.

-Ncha's Pov

Kini aku sudah sadar sekitar sepuluh menit lalu, Berada di atas kasur dengan infus'an di sebelah kiri dan dikelilingi banyak orang membuatku sedikit malu dan cemas.

"Kamu tadinya kenapa Cha? Ko bisa pingsan gini" tanya umi.

"Kayanya kecapean aja deh mi" bukan aku yang menjawab tapi saaih.

"Harus sampe dirawat loh" sahut ka Aurel.

"Maaf ya guys, aku bikin kalian cemas" ucapku.

"Gapapa Cha, kamu kan udah bagian dari kami juga" ucap ka sohwa.

"Ka Cepet sembuh ya" ucap Nadia.

"Makasih"

Tak lama aku melihat dua orang yang baru bergabung.

"Fatim gak mau ikut kedalem dia nunggu diluar aja katanya" ucap ka jidah.

Aku baru menyadari bahwa tak ada fatim diantara kita semua.

"Tumben banget dia kan sahabatnya masa gak mau jenguk kedalem sih, Saaih tadi kamu nyusul fatim gak kenapa Napa kan" tanya umi.

"Gapapa mi, Tadi kata fatim dia pengen menyendiri aja" jawab saaih.

Ada apa sebenernya? Apa fatim sudah tau. Aku melihat ke arah saaih, Dan tiba tiba dia menganggukan kepalanya. Seperti dia tahu bahwa aku menyadari hal yang seperti ia fikirkan.

"Assalamualaikum" tiba tiba fatim masuk.

"Waalaikumsalam" kompak kami.

"Mi, Abi atim pulang duluan ya" ucapnya.

"Loh kenapa tim? Gak sekalian bareng aja" tanya umi.

"Atim khawatir sama alif, kan cuma dia sama anak Kaka Kaka yang lain mi" katanya.

Cinta Sang Idola (Saaih Halilintar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang