Sebelum baca pencet bintang dulu kakak❣.
.
.
Happy Reading SisturSalah satu gedung serbaguna yang terletak di daerah Lembang Bandung, kini telah ramai oleh lalu lalang orang-orang. Para tamu undangan telah hadir dan duduk di kursi masing-masing, mereka bersiap menjadi saksi dari sebuah janji cinta yang akan segera dikumandangkan beberapa saat lagi oleh mempelai pria, kepada wanitanya.
Ruangan yang bisa dibilang sangat luas tersebut kini terlihat sangat cantik dengan dekorasi ala pernikahan modern, penuh dengan bunga-bunga dan nuansa cream, golden yang sangat mencolok. Dua kata yang mampu menggambarkan dekorasi ruangan ini adalah indah dan mewah.
Dihadapan para tamu undangan yang datang ke gedung serbaguna tersebut kini telah hadir dua sejoli yang hari ini tampak begitu bahagia, dua sejoli yang tengah dimabuk cinta, dan akan segera mengikrarkan janji suci.
❣
Sedangkan di tempat lain, seorang gadis bernama Melody kini masih duduk manis di apartemennya, sekali lagi ia mencoba menguatkan hatinya, dan menghapus air mata yang terus menerus tak bisa berhenti, padahal sejak kembali ke Bandung, Melody telah berjanji tidak akan lagi menangis, tapi apa daya, hatinya terlalu kelu dan sakit, membuat matanya sama sekali tak bisa diajak kompromi.
Melodi memalingkan wajahnya dari cermin, kemudian meminum air putih untuk menormalkan suaranya, dan mengangkat panggilan yang masuk ke nomornya, panggilan tersebut adalah panggilan ke sembilan yang ia terima pagi ini.
"Mel lo baik-baik aja?" Suara Anya, salah satu sahabat Melody menyapa dari sebrang.
"Hahaha, yaiyalah baik-baik aja" Jawab Melody dengan suara yang ia buat terdengar riang.
"Kalo lo ga mau dateng kesini gapapa Mel, gausah maksain" Suara Anya kini terdengar lesu, ada nada sedih disana. Lagi lagi Melody menanggapi hal tersebut dengan tawanya, ia sekali lagi meyakinkan sahabatnya tersebut bahwa ia baik-baik saja dan akan datang ke pernikahan Arka. Setelah mengatakan hal tersebut Melody memutuskan telfon, lalu kembali memoles sedikit wajahnya dengan riasan, menyisir rambutnya, dan mengenakan jepit cantik disisi kiri kepalanya. Cantik, Melody sangat cantik hari ini.
Saat ini di gedung serbaguna, Arka pasti telah mengucapkan janji sucinya, ia pasti telah mengikrarkan ijab kabul, Melody tau persis hal tersebut, karena Melody juga mendapatkan udangan acara itu. Akan tetapi Melody sengaja telat, ia sengaja tak datang pagi-pagi, dirinya tak akan kuasa jika harus menyaksikan momen tersebut secara langsung. Ia tak akan sanggup mendengar Arka mengucapkan janji sehidup semati untuk wanita lain.
Pada pukul 1 siang Melody baru sampai di tempat pernikahan Arka, saat sampai di gedung tersebut, Melody langsung disambut oleh para sahabatnya, yang juga merupakan sahabat Arka. Anya, Dian, Leon, dan Angga, mereka berempat telah tiba di tempat pernikahan Arka sejak subuh-subuh tadi, mereka ingin memberikan dukungan terbaik untuk sahabatnya tersebut, tapi tidak dengan Melody, Melody sungguh tidak akan sanggup jika harus melakukan hal tersebut.
"Lo gapapa?" Leon menyapa Melodi dan memeluknya, Melody hanya mengangguk sambil menunjukan senyum termanis yang ia miliki. Sepanjang perjalanan Melody sudah melafalkan mantra 'Aku baik-baik saja-Aku tidak boleh menangis'
Keempat sahabat Melody, jelas tahu betul bagaimana perasaan Melody, mereka adalah saksi hidup perjalanan cinta Melody. Dan hari bahagia Arka saat ini pastilah bukan hari bahagia Melody, mungkin hari ini justru menjadi hari paling menyedihkan dalam hidup Melody.
Hari itu adalah pertama kalinya mereka kembali berkumpul setelah Melody menghilang selama 1 bulan, pada awalnya mereka bingung, tapi setelah mengetahui semua cerita dari mulut Arka dan Melody, mereka paham apa alasan Melody meninggalkan Bandung begitu saja bahkan sampai dipecat dari tempat kerjanya karena tak ada kabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un) Perfect Life
ChickLit"Follow dulu ya, sebagian part akan di private🤗" Pernahkah kamu merasakan penghianatan? Pacaran bertahun-tahun tiba-tiba ditinggal nikah? Itulah yang saat ini dialami oleh Melody, gadis mungil bermata hitam jernih yang selalu ceria. Namun, habis ge...