7 - Melihat Diam Diam

64.2K 6.5K 376
                                    

Sejak kepulangan Gerald beberapa hari lalu, hampir seluruh duvisi bekerja dengan 'normal' tidak ada kata leha-leha, mengingat saat Gerald tidak ada di perusahaan hampir seluruh divisi merasa bisa bernafas dengan sedikit lega dan mencoba menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan 'santai'.

Divisi arsitek adalah salah satu divisi yang kini kalang kabut menyelesaikan proyek, mereka tidak ingin memancing amarah 'singa' saat ia melakukan inspeksi dadakan. Meskipun Melody adalah anak baru namun pengalaman kerja Melody dari perusahaan sebelumnya sangat membantu, tak hanya membantu proyek yang ditangani oleh tim Aline, Melody bahkan juga ikut membantu tim Adit yang masih memiliki banyak PR.

Disisi lain Gerald yang tengah duduk di ruangannya, sedang khusyu membolak-balik sebuah berkas yang harus ia tanda tangani, sebenarnya bekas tersebut telah diserahkan oleh pihak HRD sejak beberapa hari lalu saat dirinya tiba, namun ia engga untuk melihat karena tak terlalu penting? Namun hari ini, sudah sedari pagi Gerald terus saja membolak-balik berkas tersebut, ia sama sekali tidak bisa fokus bekerja. Berkas yang tengah dipegang Gerald adalah laporan daftar kariyawan baru dari perekrutan terbaru, sebenarnya yang membuat Gerald tertarik hanya 1 halaman, halaman profile milik seorang Melody Adeline. Gerald sama sekali tidak percaya bahwa gadis tersebut benar-benar melamar kerja di perusahaannya, dan bahkan saat ini sudah diterima! Bukan kah kebetulan ini sangat menarik?

***

Seperti biasa, suasana kantin hari ini sangat penuh, di akhir bulan seperti ini memang lebih banyak karyawan yang memilih untuk makan di kantin daripada di luar kantor, alasannya jelas saja karena sebagian besar gaji mereka mungkin telah musnah pada balanja bulanan, cicilan, atau keperluan hedon lainnya. lagi pula menu makanan yang disediakan oleh kantin Wijaya Group juga bukan menu asal-asalan, semua menunya selalu nikmat.

Melody adalah salah satu pecinta makanan kantin Wijaya Group, sejak hari pertama ia bekerja, tidak seharipun Melody lewatkan untuk tidak makan siang di kantin, selain dalam rangka tengah berhemat karena sudah 2 bulan tidak memiliki pemasukan, juga memang karena lidah Melody samgat cocok dengan menu-menu yang ada di kantin ini, eh tunggu, bukannya Melody memang pemakan segala ya?.

"Kita makan siang di kantin" Gerald berujar pada Fauzi dan langsung melangkah menuju kantin, tanpa peduli pada kekagetan Fauzi. Fauzi tahu betul bahwa Gerald adalah orang yang anti makan di kantin karena Gerald tidak suka menjadi pusat perhatian, maka dari itu sejak ia dilantik, sekalipun ia tak pernah menginjakan kaki di kantin. Tapi hari ini? Seperti sebuah keajaiban Gerald terlihat semangat berjalan menuju kantin.

Tanpa Fauzi ketahui, Gerald sangat berantusias makan siang di kantin karena sudah tidak mampu membendung rasa penasarannya lebih lama, ia ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa Melody benar-benar ada di perusahaanya.

Tepat seperti dugaan, ketika Gerald memasuki area kantin seluruh ruangan mendadak riuh, dan fokus menatap sosok Gerald yang berjalan sambil menutup setengah wajahnya menggunakan sebuah ketas, entah apa. Tentu saja seluruh kantin heboh, ini kejadian langka!

"Sumpaaaaaah demi apaaaa, Pak Gerald makan di kantiiiiin" Lita berujar antusias, dengan nada tertahan, hal itu disambut anggukan oleh Aline yang juga tengah menatapi Gerald dengan mata berbinar. Sedangkan Melody hanya mengangkat bahu tak mau tahu, misinya adalah melupakan Arka, ia harus bisa sesibuk mungkin, ia harus mencari banyak uang dan hidup bahagia tanpa Arka atau lelaki manapun, itu adalah misi Melody. Jadi, menggoda CEO jelas tidak ada dalam kamus misinya. Namun saat Melihat postur tubuh Gerald, Melody tiba-tiba teringat pada Mas baik hatinya, menurut Melody postur keduanya memang mirip.

Saat menggingat Mas baik hatinya Melody ingat bahwa ia belum menyapa atau mengucapkan terimakasih karena telah memberitahu dirinya info lowongan pekerjaan, meskipun secara tidak langsung. Kemudian Melody buru-buru mencari sebuah nama pada kontak whatsappnya lalu mengirim sebuah pesan.

(Un) Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang