14 - Usaha Ares

60.8K 5.6K 64
                                    

Maafkan typo bertebaran

Tolong Dipencet Bintangnya Dulu ya Kakak

Happy Reading Sistur, luv
...


"Hai aku Ares"

Melody menatap bingung lelaki yang ada di depannya, namun kemudian menyambut uluran tangan lelaki tersebut, dan langsung melepaskannya dalam hitungan detik.

Lita dan Aline yang peka akan keadaan langsung memilih berjalan mundur, menjauhi keduanya.

"Ada perlu apa ya Pak?"

"Gaada, aku cuma pengen nyapa kamu saja Mel. Hmmm, sebenernya udah lama sih pengen nyapa kamu, cuma aku ga berani" jujur leliki bernama Ares itu, dengan nada yang terdengar sedikit grogi.

"Ya, kalau mau nyapa mah sapa aja Pak, saya juga gaakan gigit" balas Melody cuek, tidak habis pikir dengan jawaban lelaki yang ada di depannya.

"Hahaha, tuh kan tebakan aku bener"

"Bapak lagi main tebak-tebakan? Atau TTS? Terus apa hubungannya sama saya?"

Tawa Ares makin pecah atas respon Melody.

"Aku liat kamu udah dari waktu kamu ikut wawancara awal Mel. Dari awal aku udah pengen kenal kamu lebih deket, tapi aku kurang percaya diri. Makanya baru sekarang berani nyapa. Ga nyangka kamu beneran selucu yang aku bayangin"

"Saya bukan badut Pak. Dan kalau tidak ada urusan penting saya pamit undur diri"

Melody jengah meladeni lelaki yang menurutnya aneh tersebut. Ditambah lagi ia mulai tidak nyaman dengan tatapan yang diberikan oleh orang-orang yang ada di lobby. Sedang Ares yang ditinggalkan, justru senyum-senyum tidak jelas sambil terus memandangi punggung Melody.

Satu langkah yang baik Res. Kemajuan.

"Gila Mel, pakai pelet apa sih lu sampe pak Ares kecantol begitu?" Aline langsung berkomentar heboh ketika mereka keluar dari lift, dan berjalan menuju ruangan.

"Bukan kaleng-kaleng sih Melody ini. Itu Pak Ares loh Mel, dia nyamperin elo langsung, di tempat umum pula. Kayak lagi bikin deklarasi haha" Lita turut menambahi, dan sekali lagi Melody hanya membalasnya menggunakan rolling eyes, tanda ia tidak tertarik dengan kejadian barusan.

"Ada gosip apaan lagi nih?" Ari nimbrung dengan penuh antusias.

"Tadi pas di lobby pak Ares nyamperin Melody, terang-terangan ngajak kenalan, dan kayak ngedeklarasiin kalo doi naksir Melody begitu"

"Ngajak kenalan bukan berarti naksir kali Lit"

"Dih, kalo ga naksir ngapain ngajak kenalan? Emang dipikir semua cewek di Wijaya Construction diajak kenalan sama doi" Lita menyanggah argumen Melody. Melody hanya diam enggan melanjutkan.

"Pak Ares kepala HR bukan sih?

Ini kenapa Bang Adit ikut-ikutan pula sih?

"Iya Bang, Pak Ares yang kepala HR itu, yang ganteng cakep, mapan, dan incaran hahaha. Doi masuk salah daftar lelaki suami-able di Wijaya construction. Abis ini pasti banyak yang potek hati deh!" Aline masih berceloteh penuh semangat, tidak peduli pada ekspresi Melody yang sama sekali tidak berminat.

"Nasib cewek jomblo di kantor kita ngenes amet ya, belom lama dapet kabar Pak Gerald ga single lagi, eh ini dapet kenyataan Pak Ares terang-terangan naksir Melody hahaha"

(Un) Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang