6 - New Life

66.6K 6.1K 160
                                    


3 Minggu terakhir adalah hari yang sangat sibuk untuk seorang Melody Adeline. Bagaimana tidak, dalam waktu yang sesingkat itu, Melody harus mencari apartemen, mengurus kepindahannya dari Bandung ke Jakarta, dan juga mencari kerja. Beruntung dua hari pertama dirinya di Jakarta ia ditemani oleh Leon, Leon sangat membantu Melody dalam urusan mencari tempat tinggal, Leon pula orang yang mengurus barang-barang Melody dari Bandung ke Jakarta.

Untuk urusan mencari kerjapun Melody juga dibantu oleh Leon, meskipun tidak semuanya, bagaimanapun Melody juga berusaha untuk mencari loker secara mandiri dari berbagai platform digital. Rupanya beberapa perusahaan yang dilamar oleh Melody tertarik pada pengalaman dan CV-nya, hal ini mau tidak mau membuat Melody harus beberapaka kali mengikuti interview dan tes. Salah satunya adalah di perusahaan impiannya, Wijaya Contruction, yang mrupakan perushaan utama dari Wijaya Group.

Sepulang dari pertemuanya dengan Mas baik hatinya kala itu, Melody langsung berinisiatif untuk membuka website milik Wijaya Group, Melody menscrolle hingga bagian paling bawah dan menemukan menu 'career' disana. Dari menu tersebut Melody membaca beberapa posisi yang sedang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan milik Wijaya Group, serta penempatannya. Beruntungnya Melody, saat itu Wijaya Group tengah membuka loker untuk arsitek dan penempatannya di kantor pusat! maka tanpa mau menunda lagi, sore itu juga Melody mengajukan lamarannya, karena pada malam harinya jam 00:00 loker tersebut akan ditutup.

Jika boleh jujur, pada saat itu Melody sebenarnya tidak terlalu berharap banyak, ia tahu betapa besar dan bonafidenya Wijaya Group. Meskipun telah beberapa tahun menajdi arsitek professional, rasanya tetap saja Melody merasa ciut jika skillnya harus di jual pada Wijaya Group. Namun nampaknya Tuhan memang sedang sangat menyayangi Melody setalah apa yang menimpa gadis malang itu. Beberapa hari stelah pengajuan lamaran, Melody masuk kedalam beberapa puluh orang yang lolos seleksi berkas, setelahnya Melody harus melewati tes psikotes tahap 1, wawancara, tes psikotes tahap 2, tes skill, dan wawancara final. Serangkaian seleksi masuk yang membuat Melody lelah batin, fisik dan pikiran. Namun semua lelah tersebut akhirnya terbayar tuntas, lunas, dengan pengumuman yang menyatakan bahwa dirinya lolos dan diterima sebagai pegawai Wijaya Contruction.

Dan disinilah dia hari ini, di gedung Wijaya Group. Hari ini adalah hari pertama Melody kerja, tentu saja Melody sangat semangat, bahkan sedari usai sholat subuh Melody telah memutuskan untuk mandi, berdandan, dan melakukan segala persiapan. Rasanya ini adalah hari pertama Melody kembali mendapatkan semangatnya secara penuh, utuh seratus persen, setalah kejadian beberapa waktu lalu yang melibatkan dirinya dan Arka.

Wijaya Group merupakan salah satu perushaan multi nasional. Bidang utama yang mereka geluti tentu saja konstruksi, dan properti. Namun seiring berjalannya waktu mereka juga mengambil andil dalam beberapa bisnis seperti restoran dan finance. Karena Jakarta Adalah kantor pusat maka saat memasuki area ini kalian akan seperti memasuki kompleks tower, setiap tower merupakan cabang berbeda, namun tower utama dan yang paling tinggi adalah milik Wijaya Contruction, disamping kanan kirinya, ada Wijaya finance, Wijaya Property.

Meskipun sedikit linglung dan takut tersasar, namun saat ini Melody sudah berjalan di lantai 27 untuk menuju ruangan divisi Arsitek, beberapa saat lalu Melody menghadap ke bagian HRD untuk mendapatkan kartu pegawai dan mendengarkan beberapa arahan. Setelah itu ia langsung diarahkan untuk menuju ke lantai 27.

"Melody Adeline?" Seorang lelaki menyapa Melody saat dirinya baru sampai di ruangan tersebut. Melody buru-buru menganggukan kepala.

"Saya Aditya Yudha, kepala divisi arsitek" lelaki tadi memperkenalkan diri dan mengajak Melody untuk masuk. Sebenarnya lantai 27 memang milik divisi arsitek saja, ruangan ini cukup luas, tidak terkesan monoton seperti beberapa ruangan divisi lain yang Melody lihat sebelumnya, meskipun ada kubikel namun disini juga terdapat meja-meja dan sofa-sofa yang terlihat nyaman, ada pula sebuah ruang rapat yg terlihat artistik, tak hanya itu di ruangan ini juga dengann fasilitas game. Intinya ruangan untuk divisi arsitek terlihat lebih nyaman dan menyenangkan.

Setelah memasuki ruangan tersebut, Melody memperkenalkan diri dan menyapa semua rekan kerjanya. Melody juga mendapatkan arahan untuk membantu proyek yang tengah ditangani oleh Aline, salah seorang rekannya. Saat ini divisi Arsitek memang tengah dibanjiri oleh banyak proyek, itulah mengapa mereka membutuhkan rekan baru untuk bergabung dengan divisi mereka secepatnya.

Melody yakin, dirinya akan sangat betah bekerja ditempat ini, baru hari pertama saja Melody sudah bisa mendapatkan beberapa rekan yang menyenangkan, seperti Aline, dan Lita. Inilah hidup baru Melody, Melody yakin ia akan menjalaninya dengan menyenangkan.

*****

"Gila woyyyy ya ampuuuuun!!!" Lita, salah seorang rekan satu devisi Melody tiba-tiba berlari dengan terengah-engah, membuat semua orang memandang ke arahnya.

"Apaan sih pagi-pagi udah heboh" Aline menanggapi dengan kesal

"Pak Gerald udah balik woyyyyy!!" Lita setengah berteriak, membuat semua orang yang ada di ruangan kaget, bahkan beberapa ada yang langsung panik, semua bereaksi berlebihan kecuali Melody yang memang tidak mengerti apa yang sedang rekan-rekannya maksud.

"Wah sumpah lo? Bukannya harusnya lusa baru balik ya?" Aditya ikut menyahut

"Gue serius, Mr balok es is back gais. Ya ampuuun gantengnya bikin gue deg-degan" Ujar Lita penuh semangat sambil memegangi dadanya.

Aline yang melihat Melody kebingungan akhirnya mencoba menjelaskan

"Jadi Mel, pak Gerald itu adalah CEO kita, kamu wajib banget hati-hati kalau ketemu sama dia"

"Kenapa?"

"Dia itu galaknya minta ampun, jangan sampai lo bikin kesalahan sedikitpun, kalo engga tamat riwayat lo, dia kalo nyumpahin orang bisa bikin lo pengen risign seketika. Selain itu pak Gerald itu di panggil sebagai manusia es karena super dingin dan jutek sama siapa aja yang ia temui. Dan satu lagi hal yang sangat amat penting, lo harus siap-siap jatuh cinta sama pak Gerald, siapin jantung dan hati pokoknya! hahaha"

"Ha???" Melody tidak mengerti pada penjelasan terkahir Aline.

"For your information Mel, Pak Gerald itu gantengnya kelewat batas, gue aja sampai sekarang masih bingung gimana ceritanya ada orang seganteng dia di muka bumi ini" kali ini Lita kembali berapi-api, Melody hanya kembali menganggukan kepala. Ia menganggap teman-temannya terlalu berlebihan. Memangnya ada yang lebih tampan dari Lee Min Ho dan Ji Chang Wook?

Sesaat kemudian seluruh rekannya terlihat sudah sibuk masing-masing, mereka semua nampak serius dengan pekerjaan masing-masing, Melody jelas tersenyum melihat kelakuan aneh bin ajaib dari teman-temannya ini.

BERSAMBUNG

(Un) Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang