Saat ini Melody tengah menekuri laptopnya dengan sangat khusyuk, ia tengah sibuk meng-aplay beberapa lamaran untuk beberapa perusahaan yang menurutnya cocok dengan skill dan kemampuannya. Sedari 3 hari lalu Melody sudah memutuskan untuk bangkit, meskipun tidak bisa dipungkiri hatinya masih sangat sakit dan belum bisa sembuh. Namun ia tak ingin diperbudak oleh patah hati, cukup hatinya saja yang hancur, jangan pula dengan masa depannya. Jangan!
Karena patah hatinya satu bulan lalu, Melody harus kehilangan pekerjaanya dengan tidak terhormat, namun demikian Melody tidak menyesal, toh sejak putus dengan Arka satu bulan lalu, Melody memang sudah membulatkan tekad tak ingin melanjutkan hidup di Bandung, ia akan mencari pekerjaan di kota lain, dimanapun itu asal bukan Bandung, yang setiap sudut jalannya pasti akan membuatnya teringat pada Arka.
Saat tengah membaca lowongan pekerjaan di jobstreet tiba-tiba ponsel Melody bergetar, ada pesan whatsapp. Melody ingat beberapa waktu lalu dirinya mengirim pesan kepada seseorang yang menolongnya saat di nikahan Arka.
Melody Adeline
Assalamualaikum, selamat pagi. Halo mas saya Melody, cewek yang beberapa hari lalu Mas tolong saat di nikahan Arka, ini saputangan punya Mas harus saya kembalikan kemana ya?
Mas Baik Hati
Wa'alaikumsalam, Gedung Wijaya Group, Jakarta.
Melody diam dan berpikir beberapa saat setelah membaca pesan tersebut. Jika saja Melody tidak tahu berapa harga saputangan yang ia pinjam itu, Melody pasti lebih memilih untuk mengirimkan saputangan tersebut lewat jasa pengiriman.
Beberapa hari lalu saat mengambil saputangan milik laki-laki yang Melody sebut dengan nama Mas Baik Hati, dari jemuran, ia dibuat tercengang setelah membaca merk yang ada pada salah satu sudut saputangan. Kemudian buru-buru Melody membuka aplikasi google untuk mengecek harga saputangan tersebut, dan setelah mengetahui harganya, Melody lima kali lipat lebih tercengang dari sebelumnya. Bagaiamana mungkin di dunia ini ada orang sinting yang rela memakai uang sebesar limabelas juta rupiah hanya untuk membeli selembar saputangan. Mohon diingat ya, lima belas juta, bukan lima belas ribu, atau lima juta tapi, lima belas juta!
Melody Adeline
Baik Mas, Senin besok saya kesana.
Melody mengetik pesan tersebut dan langsung mengirimkannya pada kontak yang ia berinama 'Mas Baik Hati' karena waktu itu Melody tak sempat menanyakan nama lelaki tersebut. Ah rasanya Melody memang harus mengembalikan saputangan itu secara langsung dan mengucapkan terimakasihnya, bagaiamanapun 'Mas baik hati-nya' itu telah membantunya dengan tulus.
Disisi lain, Gerald yang tengah duduk di taman belakang rumahnya, sempat menyungingkan senyum meski hanya sepersekian detik, saat membaca balasan terakhir dari Melody.Namun demikian ia memilih untuk tidak membalas lagi. Entahlah, menurut Gerald ada sesuatu yang sedikit menarik dari Melody, sedikit ya, hanya sedikit.
Dan itu bukan berarti Gerald berharap akan bertemu dengan Melody lagi.Sejak pertemuan mereka yang terakhir, jujur Gerald tak terlalu memikirkan Melody, bahkan perihal saputangan yang ia pinjamkan pada Melody tersebut, sudah ia ikhlaskan jika memang tidak dikembalikan. Tapi siapa sangka, Melody benar-beanr menghubunginya dan justru akan menemuinya. Dan kini Gerald mulai sedikit menantikan hari Senin. Sedikit, hanya sedikit.
***
"Pokoknya Lo tinggal di rumah gue aja ya" Sekali lagi Leon membujuk Melody. Saat ini Melody dan Leon sedang ada di dalam mobil, mereka tengah melakukan perjalanan menuju Jakarta. Leon memang merupakan satu-satunya sahabat Melody yang asli orang Jakarta, dan selain itu Leon adalah sahabat yang paling dekat demgannya, maka dari itu kemarin saat Melody memutuskan untuk pergi ke Jakarta ia langsung menghubungi Leon. Melody belum pernah ke Jakarta, selain untuk urusan dinas perusahaan, karenanya akan lebih aman jika dia ditemani oleh Leon, begitu pikir Melody.
Siapa sangka, saat Melody sedang berbincang dengan Leon kemarin siang, Melody justru kepikiran untuk hijrah ke Jakarta. Menurut Melody kota tersebut sepertinya akan menjadi kota yang sangat cocok untuk pelariannya, kota metropolitan yang sangat sibuk, dan dirasa Melody akan mampu menenggelamkan Melody dalam hiruk-pikuk kehidupan kerja hingga tanpa sempat lagi memusingkan kisah percintaanya yang terlalu pedih untuk diingat.
Sebenarnya Leon sempat menolak keinginan Melody, namun kemudian menyetujui karena ia juga tak tega jika harus melihat Melody terus menerus memikirkan Arka.
"Engga Le, gue ga mau ngrepotin keluarga lo" Melody masih kukuh dengan penolakannya, Leon kemudian menghela napas panjang. Leon tahu betapa keras kota Jakarta, dan disana Melody akan sendirian tanpa pengawasan darinya, ataupun Angga, sebenarnya hal tersebut yang membuat Leon sedikit khawatir. Namun Leon juga paham betul sifat keras kepala Melody yang tidak ada tandingannya.
"Yaudah, besok abis lo ketemuan sama temen lo, kita langsung nyari apartemen. Gue ga mau ambil resiko karena ga tau lo tinggal dimana, gue juga udah ajuin cuti 3 hari ke kantor, jadi bisa nemenin Lo dulu" Kemudian Leon mengalah, Melody menyambut jawaban Leon dengan senyum lebarnya, yang terlalu manis dimata Leon.
"Ohiya kemarin gue udah coba ngehubungi beberapa temen yang kerja di Jakarta dan sebidang sama kita, kata mereka nanti bakal dikabarin kalau ada loker" Leon melanjutkan.
"Makasih banyak Leeeee, lo emang sahabat terbaik gueeeeee, maaf ya gue banyak ngrepotin huhu" Melody meraih lengan kiri Leon, dan menyandarkan kepalanya dipundak Leon beberapa detik. Jangan salah paham, persahabatan mereka memang sedekat itu, bagi Melody, Leon sudah dianggap sebagai kakaknya. karena selain Arka, selama ini Leon adalah orang yang selalu melindungi Melody.
"Itu gunanya sahabatkan Mel?" Leon menimpali sampil tersenyum.
Kemudian setelahnya tidak ada percakapan hingga mereka tiba di Jakarta, karena Melody tidur sepanjang jalan.
BERSAMBUNG
Untuk info update, silahkan follow instagram @hallononaaaThanksluv
Nona❤
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un) Perfect Life
ChickLit"Follow dulu ya, sebagian part akan di private🤗" Pernahkah kamu merasakan penghianatan? Pacaran bertahun-tahun tiba-tiba ditinggal nikah? Itulah yang saat ini dialami oleh Melody, gadis mungil bermata hitam jernih yang selalu ceria. Namun, habis ge...