Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Papa Lauren, malam Minggu diadakan acaara birthday party di rumah Lauren. Semua teman sekelas Lauren diundang ke rumahnya. Tidak lupa Ezra and the gang juga datang walau tak diundang. Dresscode yang dipakai pada malam ini adalah warna putih.
Lauren memakai dress berwarna putih dan memakai hiasan di rambutnya.
Sedangkan Ezra menggunakan jas yang berwarna senada dengan dress yang digunakan Lauren serta dalaman kaos yang berwarna putih.
Mereka berdua terlihat sangat sersi menggunakan pakaian yang mereka pakai saat ini.
Ya meskipun Ezra masih harus menggunakan tongkat untuk bisa berjalan karena kakinya masih belum sembuh total, tapi malam ini ia terlihat sangat tampan. Tingkat ketampanannya berkali-kali lipat dari biasanya. "Anjir, Ezra cakep banget woy. Ambyar gue" -Batin Lauren.
Semuanya sudah berkumpul di halaman belakang rumah Lauren. Lalu acara pun dimulai. Lauren berdiri di antara Mama dan Papa, sedangkan yang lain duduk di kursi yang telah disediakan. Acara dibawakan oleh MC dengan meriah dan sangat asik.
Acaranya berjalan sesuai rencana. Tak terasa sekarang sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam. Kini teman kelasan Lauren sudah pulang, hanya tinggal menyisakan Ezra, Cindy, Kelly, Bryan, Bimo, Farrel, Darell, Rafael, Rendy, Andri, Dimas, dan tentunya Lauren. Mereka berkumpul bersama di satu meja besar yang ada di sana. Bercanda, mengobrol, bercerita, bahkan sampai ada yang menangis. Semua mereka rasakan malam ini. Rafael yang tidak da hentinya melawak, membuat yang lainnya tertawa lepas. sampai-sampai Cindy kabur ke kamar mandi karena kebelet akibat kebanyakan tertawa.
Disaat yang lainnya sedang mendengarkan Dimas yang sedang bercerita, tiba-tiba pandangan Lauren mengarah ke arah pintu masuk taman rumahnya, ekspresinya kaget, panik, takut. Dan Ezra sadar kalau Lauren sedang melihat sesuatu. Ketika Ezra mencoba untuk mencari tau apa yang dilihat Lauren, ternyata ada seorang pria muda berpakaian lumayan rapih yang sedang berdiri di dekat pintu masuk taman. Ezra pikir itu adalah tamu yang diundang oleh Lauren. Tetapi jika dipikir-pikir sekarang sudah pukul 11 malam, masa iya tamu datangnya telat banget.
Lauren memberanikan diri untuk menghampiri orang itu, dan Ezra masih diam di tempatnya. "Hai Tasha" -Sapa pria tersebut yang bernama Bintang. Bintang memang menyebut nama Lauren dengan nama Tasha.
"Ngapain lo ke sini?" -Lauren
"Happy sweet seventeen ya, sorry gua datengnya telat" -Bintang
"Gua gak ngundang lo ya. lu pulang aja deh mendingan" -Lauren memberanikan diri untuk mengusir Bintang.
"Sorry tentang waktu itu, gua bisa jelasin" -Bintang. Dan disusulah oleh Dimas
"Ngapain lo ke sini? Masih belom puas buat bikin Adek gua sedih?" -Dimas
"Gak gitu Bro, gua bisa jelasin" -Bintang
"Coba jelasin semuanya sekarang!, mumpung gua masih mau denger penjelasan dari lo"-Dimas
Flashback ON
Lauren berada di kelas IX, di sekolah SMP Negeri yang berjarak agak jauh dari rumahnya. Beberapa bulan sebelum UN atau Ujian Sekolah, ia berpacaran dengan seorang cowok tampan disekolahnya yang menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahnya.
Awalnya Lauren memeng anak yang biasa saja, tidak banyak orang yang mengenalnya. Tetapi semuanya berubah ketika ia berpacaran dangan si ketua OSIS itu yang bernama Bintang Alvaro. Bahkan sampai semua guru tahu kalau mereka berdua berpacaran.
Semuanya berjalan lancar, tidak ada masalah serius dalam hubungannya. Sampai saat UN sudah selesai, dan mereka hanya tinggal menunggu kelulusan, Bintang berubah. Bukan berubah sebagai power rangers, melainkan sikapnya sangat aneh kepada Lauren. mereka memang serng main bareng di luar sekolah. Jalan bareng, nonton bioskop bareng, dan yang lainnya. ya walaupun mereka masih SMP, tetapi pacaran mereka sudah seru, wkwkwk.
Sampai pada waktuitu, Lauren diminta untuk menemani teman cowoknya ke toko buku, untuk membeli buku yang disuruh oleh guru mereka. Dan ketika mereka sedang di toko buku tersebut, tak sengaja mereka bertemu dengan Bintang. Lauren tidak panik, tetapi ekspresi Bintang langsung seram ketika melihat Aldy (Teman Lauren).
"Ngapain kamu?" -Bintang
"Ini nemenin Aldy beli buku" -Lauren
"Harus banget sama lu" -Bintang
"Dih kenapa si?" -Lauren
"Eh sorry Bro, gua gak maksud" -Aldy
"Sini lu" -Bintang langsung menarik tangan Luen agar menjauh dari Aldy.
Aldy yang tidak enak kepada Lauren, langsung saja membuntuti mereka berdua.
Bintang membawa Lauren tidak jauh dari tempat tadi, hanya beda beberapa toko saja. Sengaja ke toko yang sedang tutup agar tidak ramai, dan Aldy memerhatikan mereka diam-diam dari belakang.
Bintang dan Lauren sedang berbicara, tapi tak jarang Bintang membentak Lauren. Dan kalian tahu sendiri, Lauren sangat tidak bisa dibentak, apalagi ini dengan pacarnya sendiri.
Tak lama dari Bintang yang membentak Lauren, ia tiba-tiba saja menampar pipi Lauren lumayan kencang. sontak Aldy yang melihatnya pun kaget, ia langsung menghampiri keduanya. dan di sana Lauren hanya bisa menunduk dan menangis sambil memegang pipinya yang masih panas itu.
"Heh, banci lo. Maksud lu apaan bego pake nampar-nampar segala?!!" -Aldy, sambil menarik kerah baju Bintang
"Gak usah ikut campur lo bangsat!!!" -Bintang memukul Aldy sangat kencang. Tak mau kalah, Aldy juga menonjok Bintak. Lauren yang berada di sana takut dan bingung harus berbuat apa. Lau ia berusaha untuk elerai keduanya. Emosi Bintang dan Aldy sudah bisa dikendalikan, langsung saja lauren bilang kepada Bintang. "GUE MAU PUTUS." -Lauren. setelah itu Lauren pergi meninggalkan keduanya. Langsung saja Aldy mengejar Lauren.
Lauren berlari ke arah lobby mall. Aldy berhenti tepat di depan Lauren. Langsung saja ia memeluk Lauren, dan Lauren membalas pelukannya. "Sorry, ini semua karena gue" -Aldy. Dan Lauren membalang dengan gelengan dan tambah menangis.
Sejak saat itu, Lauren trauma untuk pacaran.
Flashback OFF
🐇🐇🐇
Haiii, gimana ceritanya? Bagus gak nih?
Oiya mau nanya dong, di antara kalian yang baca ada yang cowok gak ya? Penasaran nih. HeheheJANGAN LUPA VOMENT YAAA!!!
Minggu 8 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR [END]
RomanceKetika masa lalu menjadi sebuah penghalang untuk menjalin hubungan baru.