"Terus tujuan Lo dateng ke sini buat apa?" -Lauren
"Ya Gue sih cuma mau ngucapin HBD doang. Tapi kalo Lu mau kita balikan juga gak apa-apa." -Bintang
"Maksud Lo apaan? Hah?!!!!" -Dimas
"Canda doang elah." -Bintang
"Gak lucu bego!!" -Dimas
Ezra yang mendengar nada bicara Dimas yang meninggi mulai penasaran, sebenarnya cowok itu siapa. Ezra pun mencoba untuk menghampiri ketiganya.
"Napa dah?" -Ezra
"Oh jadi ini cowok Lu Sha?" -Bintang sambil menahan tawa sinisnya.
"Sha?" -Ezra asing dengan nama itu. Tapi setelah dipikir lagi, itu ternyata nama Lauren.
"Iya Gue cowoknya, napa lo?" -Ezra
"Yaelah, jalan ngandelin tongkat aja sok-sokan ngegas." -Bintang
"Apaan si?!! Mending lu pulang deh." -Lauren. Dan akhirnya Bintang pun pergi dari rumah Lauren.
Lauren langsung tidak mood, akhirnya Ia memilih untuk masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan yang lainnya bingung, kenapa Lauren tiba-tiba kabur begitu saja tanpa bilang ke mereka semua.
Lauren yang sudah berada di kamar tak bisa menahan tangisannya, air matanya keluar begitu saja saat Lauren sudah di kamar.
Bagaimana Ia tidak menangis? Luka yang Ia pendam lumayan lama disakiti lagi oleh orang yang sama. Tak lama kemudian Ezra datang dengan susah payah menaiki anak tangga dengan keadaan kakinya yang seperti ini.
Tok tok..
Karena tidak ada balesan dari si pemilik kamar, akhirnya Ezra mencoba membuka pintu itu, dan ternyata tidak dikunci oleh Lauren. Ezra masuk ke dalam dan melihat kalau Lauren sedang duduk sambil menangis di meja belajarnya.
"Hei, kenapa?" -Ezra, Lauren kaget dengan keberadaan Ezra di kamarnya. Tetapi Ia hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Ezra.
"Udah-udah, nangisnya jangan dilanjutn ya." -Ezra sambil memeluk Lauren. Dan ini membuat tangis Lauren menjadi-jadi.
"Ganti baju dulu sana, cuci muka juga, habis itu istirahat." -Ezra dan Lauren hanya bisa menuruti apa kata Ezra.
Setelah Lauren ganti baju dan cuci muka, Ia langsung berbaring di ranjangnya untuk istirahat. Ezra pun menemani sampai Lauren tertidur pulas. setelah Lauren tidur, Ezra kembali ke teman-temannya.
"Buset nih tangga banyak bat ya, gak tau kalo kaki gue sakit apa?" -Ezra kesal sendiri.
🐇🐇🐇
Sekarang adalah hari Senin, dan seperti biasa ini adalah hari yang paling tidak disukai oleh kebanyakan murid. Ya karena mereka akan dijemur di bawah terik sinar matahari, belum lagi kalau guru yang menjadi pembina upacara memberikan amanat yang panjangnya melebihi teks pembukaan UUD.
Hari ini Ezra masih belum diizinkan masuk oleh orang tuanya. Ya karena jalan saja masih susah, sedangkan kelasnya berada di lantai 3. Entahlah akan seribet apa Dia.
Untung saja upacara hari ini tidak terlalu lama, hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit saja. Para murid sudah berhamburan semua, ada yang langsung ke kelas, ke toilet, bahkan ke kantin hanya sekedar untuk membeli minum atau cemilan untuk dikelas. Salah satunya Lauren dan kawan-kawan.
Mereka ke kantin untuk membeli minum dan cemilan untuk di kelasnya, daripada mereka bosan dan ngantuk di kelas karena mendengar pencelasan dari guru yang membosankan, lebih baik mereka memakan cemilan secara diam-diam.
Sampainya di kantin, Kelly ingat akan sesuatu. "Oh iya, kemarin Lo kenapa? kok langsung pergi gitu aja si? Gue nanya Ezra sama Abang Lo masa gak di jawab." -Kelly
"Ah gak apa-apa, cuma mendadak gak mood aja Gue." -Lauren
"Seriusan? Kalo ada apa-apa kita siap kok dengerin curhatan Lo." -Cindy
"Uuuuuuu, maacih kalian." -Lauren
"Alay deh." -Kelly, an Lauren hanya tertawa. Lalu mereka langsung menuju kelas karena sebenarnya jam KBM sudah dimulai.
🐇🐇🐇
Haiiiiii, maaf ya part kali ini cuma pendek. otak lagi macet ni. Hehehe.
Sebentar lagi tahun baru ni, pada kemana?
Dan apa wish kalian untuk tahun yang akan datang?
Semoga semuanya terkabul yaa, Aamiin
Jangan lupa VOMENT, ok?
19 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR [END]
RomanceKetika masa lalu menjadi sebuah penghalang untuk menjalin hubungan baru.