Aku ingin belajar saling menghargai sebelum siap untuk dicintai kembali.
Berakhir pada malam kemarin, sampai malam ini Natya belum kembali bertemu dengan Ye Jun. Walau mereka dikatakan tinggal dalam hotel yang sama, akan tetapi waktu pertemuan mereka sama sekali tidak bisa diprediksi.
Lagi pula Natya yakin Ye Jun kembali Korea tidak semata-mata karena dia ingin pulang kampung, melainkan laki-laki itu memiliki urusan untuk datang ke negaranya ini.
Untuk itulah, dengan sedikit rasa kecewa, Natya mencoba untuk tetap menikmati perjalanannya kali ini di negara Korea.
Setelah bersiap-siap, sehabis mengerjakan tugasnya di sini, Natya bergegas pergi ke tempat-tempat yang bisa dia nikmati pada malam ini.
Selain di Myeongdong tentunya. Karena Natya yakin banyak tempat indah untuk dia jelajahi. Dengan bermodal supir serta mobil yang disewakan dari kantor, Natya memutuskan untuk pergi ke Dongdaemun. Dari info yang Natya dapatkan, di sini ada night market yang terkenal murah. Tentu saja disamping itu, pemandangan malam hari Dongdaemun sangat bagus dan indah.
Karena itulah Natya langsung meminta untuk di antarkan ke sana. Apalagi dia cukup pusing mendengarkan cuitan dari para teman kantornya yang sudah tidak sabar mendapatkan oleh-oleh dari Natya.
Ya Tuhan, jangankan memikirkan oleh-oleh, dia saja masih pusing memikirkan pekerjaannya.
Karena pertemuannya tadi dengan klien ternyata membuatnya mendapatkan sebuah ancaman. Alasannya sangat simple, klien yang sudah merasa membayar mahal pada perusahaan Natya sama sekali tidak ingin menunggu barang pesanannya terlalu lama. Padahal sudah dijelaskan diawal, semuanya butuh proses. Bahkan orang yang ingin menikmati mie saja, harus melewati serangkaian proses. Namun parahnya klien Natya ini ingin langsung mendapatkan barangnya di depan mata.
Disangka Natya bisa sulap kali.
Ketika mobil yang membawa Natya menuju tempat jalan-jalannya malam ini telah sampai, Natya langsung berpesan untuk tidak menunggunya. Dia yakin bisa kembali ke hotel dari tempat ini. Pilihan tranportasi di sini banyak, dan semua fasilitasnya nyaman. Karena itulah Natya berani untuk mengatakan hal demikian.
Berjalan-jalan dalam indahnya lampu Dongdaemun, Natya mengabadikan beberapa foto indah di sana. Supaya dia memiliki kenangan pernah datang ke sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Man With Dimple's
FanfictionNatya awalnya tidak pernah mau jika disuruh melakukan perjalanan dinas oleh kantornya. Selama hampir 5 tahun bekerja, dia seperti anak ayam yang tidak berani keluar dari kandangnya, Head Office. Tapi ketika nama negara idamannya disebut, dengan sem...