Grace sedari tadi mengetuk pintu kamar Maydeline tapi tidak di respon sama sekali, Maydeline!!" Panggil Grace dari luar pintu kamar Maydeline.
"Meyy masak dong, gue laper!!" Teriak Grace tapi tetap tidak ada sahutan dari dalam kamar.
"Ah elah nih orang tidur kali ya? Eh tapi pintunya gak di kunci tuh." gumam Grace. Akhirnya Grace masuk ke dalam kamar Maydeline dan menemukan Maydeline sedang tertidur.
"Yeuhh nih anak malah tidur."
"Meyy bangun meyy masakin makanan, gue laper tau." rengek Grace sambil menggoyang goyangkan tangan Maydeline.
"Eh tapi kok dia lemes banget ya?" Gumamnya.
"Maydeline! Meyy bangun meyy." ujar Grace berusaha membangunkan Maydeline. "Meyy Lo kenapa sii meyy, bangun meyy jangan bikin khawatir napa." gerutu Grace. Ih!
Grace pun segera memanggil supirnya untuk mengantar ke rumah sakit. Setelah menempuh perjalanan 25 menit, mereka akhirnya sampai dan Maydeline segera masuk ke ruang UGD dan di tangani oleh dokter.
"Tolong tunggu di luar ya, biar pasien kami yang tangani" ujar salah satu perawat. Grace hanya menurut saja menunggu dengan khawatir.
"Hiks..meyy...Lo itu kenapa sih Mey? Sebenernya Lo sakit apa? Hiks..." Tangis Grace sesegukan.Grace juga langsung memberitahu teman temannya jika Maydeline masuk rumah sakit.
"Grup Bobrok"
Grace:
Guys,Maydeline masuk rumah sakitRuth:
Otewe !!!Rifa:
(2)Rendy:
Anjir pada peka banget mereka :')Ozon's:
Iya ya, gak pake nanya eh langsung gercep.B'abi:
Emg Maydeline sakit apa?Gani:
Langsung ke rumah sakit nya aja dah yok.Grace:
*LokasiB'abi:
Oke otwSetelah selesai mengabarkan teman-temannya, Grace kembali menangis sesegukan, sedari tadi ia hanya melihat perawat bolak balik membawa alat alat aneh ke dalam ruangan tempat Maydeline di tangani.
"Meyy, jangan kayak gini dong plis." gumam Grace. Pak Abidin pun sedari tadi sudah berusaha menghibur Grace agar lebih tenang.
"Grace!!" Panggil seseorang.
"Grace? Kenapa Maydeline bisa masuk ke sini?" Tanya Ruth yang baru sampai bersama Rifa.
Grace pun menceritakan semuanya, dari awal kejadian secara rinci dan tidak ada yang terlewat. "Gua bingung kenapa Maydeline kayak gini hiks..hiks.." tangis Grace.
"Udah ya Grace jangan nangis terus." ujar Ruth berusaha menghibur Grace.
"Sebenernya Lo itu kenapa? Apa ada yang di sembunyiin dari kita?" Batin Rifa.
"Gimana kondisi Maydeline?" Tanya Rendy yang baru saja sampai bersama kawan kawannya.
"Masih di dalem," jawab Rifa.
"Kenapa bisa kayak gini?" Tanya Gani.
Ruth pun mulai menceritakan semuanya dari awal sampai akhir kepada mereka. "Apa Maydeline ada riwayat penyakit?" Tanya Abi.
"Setahu gue, dia baik baik aja dan sehat sehat aja. Gua sama dia kan udah dari orok." ujar Grace sambil mengusap air matanya.
"Gua ke toilet dulu deh mau cuci muka," ujar Grace lalu pergi ke toilet.
Saat Grace sudah ke kamar mandi, dokter pun keluar dengan raut wajah yang cukup membuat mereka cemas. "Apa kalian keluarga dari pasien?" Tanya dokter itu.
"Iya kita semua saudara dok," jawab Rifa bohong, intinya deket.
"Tolong salah satu dari kalian ikut saya ke ruangan." ucap dokter
"Saya aja dok," jawab Abi cepat yang membuat mereka kebingungan. "Grace lagi gak ada, jadi gue aja ya." ujar Abi berusaha meyakinkan teman temannya.
~ruang dokter
"Jadi sel kanker yang bersarang di tubuh Maydeline sudah semakin banyak dan semakin menyebar-" jelas dokter .
"Apa?!! Kanker?!" Tanya Abi.
"Iya pasien sudah mengidap leukimia dari umur 10 tahun dan sekarang sudah masuk ke stadium 3." papar dokter.
"Jadi kelanjutannya harus bagaimana dok?" Tanya Abi.
"Pasien harus menjalani kemoterapi dengan rutin,dan tidak boleh terlambat meminum obatnya." Ujar dokter lagi.
"Ya sudah terimakasih dok, saya permisi." ujar Abi dan langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Leukimia? Kemoterapi? Obat?" Hanya itu yang terputar di memori otak Abi sekarang.
"Kenapa Lo nyembunyiin hal penting kayak gini sih Mey? Apa Lo sanggup? Kenapa Lo bisa seceria itu kalo nyatanya lu lagi kesakitan." ujar Abi bermonolog."Abi?! Dokter bilang apa sama Lo?" Tanya Grace.
Abi memberikan selembar kertas pada Grace, "Nih cuma tebus obat nya aja." jawab Abi.
"Ini doang?" Tanya Grace lagi.
"Iya," jawab Abi.
"Maydeline udah nutupin ini serapat rapatnya, kan gak mungkin gua ngebongkar tanpa persetujuan dari dia dulu." batin Abi sedikit frustasi.
*
*
*
Jangan lupa vote dan comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )
Подростковая литератураPilihan yang sulit ketika harus memilih pujaan hati atau teman sejati. Serba salah, memilih pujaan hati dan melukai teman sejati atau memilih teman sejati dan melukai diri sendiri. Bagaimana jika orang yang kita sukai malah lebih dekat dengan sahaba...