Melihat Ruth menangis, hati maydeline terasa sakit apalagi Ruth menangis karena nya. "Ruth..." Lirih Maydeline merasa bersalah.
"Gua gak apa apa kok, gua cuma kecapekan aja. Udah ya jangan nangis." ujar Maydeline.
Tiba tiba saja Rendy berdiri dan menghela napasnya seakan akan dia jengah akan keadaan ini, "Susah banget ya? Tinggal bilang kena leukimia aja." ujar Rendy yang mampu membuat suasan hening.
Semuanya merasa terkejut, terutama Ruth dan Rifa ,tangis mereka langsung pecah saat mendengar penyakit ganas itu, "Kalo Lo kaget kenapa gue bisa tahu, ya karena bokap gue itu dokter yang nanganin Maydeline." ujar Rendy dengan mata yang sudah memanas.
Rifa juga menghampiri Maydeline dan memeluknya dengan sesegukan, "Mey, hal sepenting itu kenapa Lo rahasiain sih?! Kalo kita tahu Lo sakit, kita ga bakal ngajak Lo ke mall dan muter muter seharian yang buat Lo capek hiks...hiks..." Ujar Rifa.
"Jangan nangis, gue sakit kalo ngeliat kalian nangis kayak gini. Gue gak mau Lo semua sedih karena gue, kalo kalian kayak gini malah bikin gue ngerasa bersalah..." Ucap Maydeline.
Mendengar itu dengan cepat Ruth dan Rifa menghapus air matanya, "Iya, gue emang sakit. Tapi jangan mandang gue sebagai manusia lemah ya, yang harus kalian tau gue kuat kok. Kalian jangan khawatir ya..." Ujar maydeline. Semua akan baik baik saja.
"Yaudah yok makan," ujar Maydeline.
***
Keesokan harinya, mereka tidak melakukan aktivitas bersama, semuanya terpisah. Ada yang bermain di kolam renang, ada yang hanya rebahan di kamar dengan ponselnya dan ada juga yang berjalan jalan menikmati pemandangan sekitar. Grace dan Abi sekarang sedang berjalan jalan berdua menikmati pemandangan yang ada."Lo udah sarapan?" Tanya Abi membuka obrolan.
"Udah, kalo Lo?"
"Hmm udah juga."
Suasana kembali canggung, dan Grace berpikir keras untuk mencari pembahasan untuk mengobrol. "Bi..." Panggil Grace dengan ragu.
"Hmm? Apa?"
"Walaupun matahari bersinar sangat terik tapi tetap kamu yang menarik..."
"Oalah nge-gombal mbak nya."
"HAHAHAHAHA!" tawa keduanya.
"Grace..." Panggil Abi.
"Hm?"
"Duduk dulu yuk di sana," ajak Abi sambil menunjuk kursi taman.
"Ayok."
Mereka berdua pun segera menuju ke tempat yang di maksud dan duduk berdua di sana. "Grace..." Panggil Abi lagi.
"Iya?" Tanya Grace.
"Gu-gue mau jujur sama Lo..."
"Hah? Jujur apaan? Ngomong aja,"
"Gue suka sama Lo, apa Lo mau jadi pacar gue?"
Deg...
"Demi apa dia nembak gue?!!!!!!" Batin Grace yang sudah kegirangan setengah mati tapi harus tetep kalem.
"Kalo gitu gue boleh jujur juga kan?" Tanya Grace.
"Iya lah boleh."
"Sebenernya gua juga suka sama Lo, kalo gitu iya gue mau jadi pacar Lo." ucap Grace dengan pipi yang sudah merona.
"Serius?!!! So? Kita pacaran kan?"
"Iya."
***
Sekarang Maydeline hanya tiduran di kamarnya, semenjak teman temannya tahu yanh sebenernya ia jadi di kurung dan di jaga ketat oleh teman temannya tidak boleh bergerak bebas.
Ting!
Hp Maydeline berbunyi dan terlihat pesan masuk di layar hp nya.
"Grup Bobrok"
Abi:
Guys! Mau tau sesuatu ga?Gani:
Gak!Ruth:
(2)Rifa:
(3)Rendy:
(4)Ozan:
(5)Grace:
Ishh parah banget!!Mayyy:
Emang apaan? Langsung to the point! Jangan berlete lete.Abii:
BERTELE-TELE WOY!!Grace:
Gue sama abi udah pacaran😆Ruth:
Abi tolong bawa pacarnya pulang sekarang!!!Abii:
OteweeeewMata Maydeline memanas, kenapa secepat ini? Tapi Maydeline sadar, ini salah dia juga. Seharusnya ia tak boleh berharap lebih kepadanya. Maydeline tidak melakukan apa apa lagi selain menangis, ia lagi-lagi mengambil secarik kertas dan mencurahkan keluh kesahnya di atas sana.
Dulu aku dan kamu sangat dekat, kita saling bertukar cerita setiap hari dan aku mulai menceritakan mu ke dia, sahabat ku. Dan karena entah kenapa, kamu mulai dekat dengannya. Semakin hari kedekatan kalian sangat terlihat,dulu aku yang bercerita tentangmu tapi sekarang gantian dia yang selalu bercerita tentang mu
Bukan kah aku yang terlebih dulu mengisi hati mu? Tapi kenapa dia yang berhasil bertahta di hatimu? Jujur aku kecewa, segala perhatian yang kau berikan untukku selama ini sebenarnya untuk apa? Kenapa harus ada dia di antara aku dan kamu?...
*
*
*
Jangan lupa vote dan comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )
Teen FictionPilihan yang sulit ketika harus memilih pujaan hati atau teman sejati. Serba salah, memilih pujaan hati dan melukai teman sejati atau memilih teman sejati dan melukai diri sendiri. Bagaimana jika orang yang kita sukai malah lebih dekat dengan sahaba...