Sekarang Rendy sedang mengantri untuk membeli tiket bioskop sedangkan Maydeline mengantri membeli makanan untuk di dalam studio bioskop nya. Setelah selesai membeli tiket, Rendy segera menghampiri Maydeline yang masih mengantri untuk membeli makanan.
"Nih tiketnya, sekarang Lo duduk aja biar gua yang ngantr.i" ujar Rendy dari belakang Maydeline.
"Eh Rendy? Udah selesai?" Tanya Maydeline.
"Udah, gih sana duduk biar gua yang ngantri." ujar Rendy.
"Oh iya, Lo mau pesen apa emangnya?" Lanjut Rendy lagi.
"Samain aja deh kayak lu," jawab Maydeline.
"Doyan ga? Nanti malah gak suka lagi," ucap Rendy.
"Udah ah bawel deh, pokoknya samain aja!" Omel Maydeline dan langsung keluar dari antrian.
Akhirnya giliran Rendy tiba, Rendy pun memesan makanan untuk dirinya dan juga Maydeline, "Nih udah, ayok masuk! Kan udah giliran kita" ujar Rendy memberitahu.
"Udah tau!" Jawab Maydeline ketus lalu berjalan mendahului Rendy. Rendy yang melihat maydeline bertingkah seperti itu hanya bisa tertawa kecil dan segera menyusul Maydeline.
"Jangan ngambek gitu dong..." Ledek Rendy.
"Siapa juga yang ngambek?"
"Inget ya nanti pulang nya gimana." sindir Rendy yang membuat Maydeline tersentak.
"Mampus gue, nanti gue pulang sama siapa..." Teriak Maydeline dalam hati.
"Eh eh iya iya, maaf deh kalo gue terlalu moody." ujar Maydeline.
"Hmm it's okayy..."
Film pun di mulai, keduanya sama sama menikmati film itu. Sampai tak terasa 2 jam berlalu dan film pun selesai. "Seru ga film nya?" Tanya Rendy.
"Ihhhhh seruuu bangetttt!!! Apalagi nontonnya sama Lo jadi tambah seru," Jawab Maydeline membuat Rendy salah tingkah sendiri.
"Hah? Ma-maksudnya?" Tanya Rendy.
"Kan di ba-bayarin sama Rendy, jadi lebih seru kalo gratis gitu." ucap Maydeline berusaha mencari alasan yang logis.
"Rendy..." Panggil Maydeline.
"Main Timezone yuk." rengek Maydeline layaknya anak kecil.
"Iya iya yok."
Rendy dan Maydeline langsung menuju Timezone yang masih dalam area mall, "Rendy ayo main basket yuk!!" Rengek Maydeline sambil menarik lengan Rendy.
"Iya iya, sabar napaaa." ujar Rendy jengah.
Maydeline dan Rendy pun mulai bermain basket di sana, mereka tampak bahagia dan tertawa bersama. "Ih Rendy ayo cepet masukin bola nya hahahaha."
"Ah elu mah gak masuk mulu, kayak gua dong masuk terus."
"Biarin sih wlee."
Saat asik bermain, bola basket Maydeline tidak masuk ke ring melainkan terkena dinding pembatas dan memantul ke arah Maydeline.
Dugh...
Bola tersebut menghantam sesuatu tapi anehnya Maydeline tidak merasakan sakit sedikit pun. Dengan perlahan Maydeline membuka matanya dan terkejutnya ia karena di depannya sudah ada Rendy.
"Re-rendy?"
"Hmm?"
Maydeline menatap manik mata Rendy dengan lekat karena wajah mereka sangat dekat saat ini. "Meyy?" Panggil Rendy yang langsung membuyarkan lamunan Maydeline.
"Eh iya, jadi tadi Lo yang kena hantam bola basketnya?" Tanya Maydeline.
"Iya, tapi sanss aja gua gak apa apa kok,"
"Yakin?"
"1000% yakin." ujar Rendy dengan senyum termanisnya.
"Astagaaaa ganteng!!" Teriak Maydeline dalam hati.
Setelah puas bermain di timezone, mereka berdua memutuskan untuk makan di lantai 4 bagian food court dan Gramedia. "Kita makan Japanese food yuk" ajak Maydeline.
"Oke,"
Mereka pun memasuki restoran bertema Jepang dan memesan makanan sesuai kesukaan nya masing masing, "Gimana enak ga?" Tanya Rendy.
"Enak bangettt! Kita gak salah pilih restoran." ujar Maydeline kegirangan.
Rendy pun terkekeh melihat perilaku Maydeline yang sangat menggemaskan menurut nya, tanpa Maydeline sadari, ada saus di sudut bibir Maydeline dan itu di lihat lebih dulu oleh rendy tak lama Rendy tertawa geli.
"Lo kenapa ketawa begitu?"
"Bibir Lo,"
"Kenapa bibir gue?" Tanya maydeline sambil memegang bibirnya.
"Hmm sini sini," Rendy mendekat ke arah maydeline dan mulai membersihkan saus di sudut bibir Maydeline.
Deg...
Maydeline menatap Rendy dengan tatapan penuh kagum, wajah yang serius membersihkan saus di sudut bibirnya dan sedari tadi Maydeline hanya mengulas senyuman. "Aduhh jantung guee jantung guee!!" Batin Maydeline
"Dah!" Seru Rendy.
"Hmm makasih ya," ujar Maydeline kikuk.
"Hmm iya."
*
*
*
Jangan lupa vote dan comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )
Подростковая литератураPilihan yang sulit ketika harus memilih pujaan hati atau teman sejati. Serba salah, memilih pujaan hati dan melukai teman sejati atau memilih teman sejati dan melukai diri sendiri. Bagaimana jika orang yang kita sukai malah lebih dekat dengan sahaba...