Setelah menempuh perjalanan jauh, mereka pun sampai di villa milik keluarga Maydeline. "Ayo masuk." ajak Maydeline sambil membukakan pintu. "Di sini kamarnya ada 4 jadi 1 kamar 2 orang ya," timpal Maydeline lagi.
"Yaudah gua sama Rendy ya, yok Rend!" Ujar Abi dengan cepat.
"Apaan sii, gua lah yang sama Rendy!" Ucap Ozan.
"Lah gua yang sama Rendy!" Ujar Abi tak mau kalah dengan Ozan.
Berbeda dengan perempuan yang damai, tentram dan adem ayem. Setelah ribut cukup lama, akhirnya terbentuk juga roommate mereka.
1) Ozan dengan Abi
2) Rendy dengan Gani
3) Maydeline dengan Grace
4) Rifa dengan RuthMereka semua segera merapikan dan menaruh barang barang mereka ke kamar masing masing. Setelah selesai,mereka kembali ke ruang tamu untuk membicarakan tempat wisata yang akan mereka kunjungi nanti.
"So? Kita mau kemana?" Tanya Maydeline.
"Iya jangan yang nanjak nanjak ya, nanti Maydeline capek." ucap Grace.
"Kita gausah ke mana mana lah, itu kolam renangnya aja udah bagus kok." ujar Abi.
"Sumpah si Abi mah nolep sih," ujar Ruth.
"Eh dia tuh bukan nolep, tapi emang mageran anaknya." cibir Rendy.
"Paling cuma kebun stroberi doang tuh," ucap Ozan.
"Udah sih kita quality time aja di sini, kalo mau jalan ke yang deket deket aja. Terserah dah tuh yang mau PDKT juga boleh." ujar Gani.
"Sindir terozzzz." pekik Abi.
"Iya gua setuju tuh." Jawab Ruth.
Akhirnya mereka semua sepakat hanya ingin quality time bersama. Bakar-bakar daging, jagung, dan sate-satean lainnya juga ide yang bagus.
"Yaudah sekarang kalian mandi sana, nanti jam 7 langsung ke meja makan ya kita makan malem." ucap Maydeline.
"Iya Bu..." Jawab Abi
"Ba-bu-ba-bu aja Lo, emang gue ibu Lo?" Ujar Maydeline tidak terima.
"Iya Maydeline iya." ucap Abi dan langsung masuk ke dalam kamar.
***
Sekarang Maydeline dan Ruth sedang berkutat dengan alat masak mereka sedangkan Grace dan Rifa merapikan meja makan.
"Woy para babi!! Turun Lo!!" Teriak Grace memanggil para kutu badak yang masih asik di dalam kamar. Abi dkk pun keluar dari kamar mereka dan turun kebawah untuk mengambil posisi di meja makan.
"Maydeline mana?" Tanya Rendy.
"Itu di dapur." jawab Rifa.
Tak lama Maydeline dan Ruth membawa beberapa wadah berisi sup dan lauk pauk.
"Silahkan di nikmati guyss spesial dengan tambahan borax" ucap Maydeline dengan ria.Semuanya hanya terkekeh mendengar candaan Maydeline, ibaratnya Maydeline seperti malaikat pembawa kebahagiaan di tengah mereka.
"Akting yang cukup bagus, bahkan gua gak bisa menemukan kesedihan di sana." batin Abi berdecih dalam hati.
Tiba tiba saja kepala Maydeline terasa sangat sakit dan darah segar mengalir dari hidungnya. "MEY LO MIMISAN!!" pekik grace.
"Eh eh santuyy santuyy gausah panik, bentar ya gua bersihin dulu, kalian lanjutin makannya." ujar Maydeline dan langsung berlari ke kamar mandi.
Maydeline pelan pelan mencuci hidungnya yang masih mengucurkan darah segar. Setelah merasa tidak ada lagi darah yang keluar, Maydeline segera mencuci mukanya dan kembali berkumpul dengan yang lain.
"Sebenernya Lo sakit apa sih Mey?" Tanya Rifa serius.
"Gue? Gue gak sakit apa apa kok, paling cuma kecapekan aja." ucap Maydeline berbohong.
Terlihat di sana semuanya tampak khawatir, ada kesedihan yang mendalam di manik mata setiap wajah mereka. Kemudian Ruth menghampiri Maydeline, duduk di samping nya dan memeluknya dengan erat.
"Mey..."
"Jujur sama kita, sebenernya Lo itu kenapa? Jangan nanggung rasa sakit itu sendirian Mey, plisss Meyy tolong jujur sama gue hiks...hiks..."
*
*
*
Jangan lupa vote dan comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )
Teen FictionPilihan yang sulit ketika harus memilih pujaan hati atau teman sejati. Serba salah, memilih pujaan hati dan melukai teman sejati atau memilih teman sejati dan melukai diri sendiri. Bagaimana jika orang yang kita sukai malah lebih dekat dengan sahaba...