12

1.2K 86 4
                                    

Weekend kali ini, tidak ada acara kumpul-kumpul seperti biasa. Tiba tiba saja mereka semua sibuk, ada yang pergi bersama keluarga,ada yang ingin hibernasi, dan ada yang ingin ke rumah sakit yang tak lain adalah Maydeline.

Maydeline tengah bersiap karena Abi sudah menunggu di depan tapi tiba tiba saja Grace menghampiri Maydeline, "Mau ke rumah sakit ya Mey?" Tanya Grace dengan senyum seakan akan tidak terjadi apa apa.

Deg...

"Ta-tau dari mana?" Tanya Maydeline dengan gugup takut.

"Nebak aja, gue ikut ya." Ujar Grace.

"Ta-tapi..."

Bukan Grace namanya jika tidak keras kepala dan bersikukuh dengan pendiriannya, "Okeh yuk otw." ujar Grace dengan riang. Saat mereka keluar,di depan rumah mereka sudah ada mobil milik Abi terparkir rapi.

"Abi?" Gumam Grace.

"May-" ucapan Abi terpotong saat melihat Grace di samping Maydeline. "Loh Grace? Lo ikut juga?" Tanya Abi bingung karena ada Grace.

"Iya gua mau nganter Maydeline ke rumah sakit." jawab Grace.

"Yaudah yuk masuk!" Ujar Abi.

"Oh kita bareng Abi?" Ucap Grace.

"Iya," jawab Maydeline singkat. Huh ganggu aja, selain di antar ke rumah sakit ia kan juga ingin berdua dengan Abi.

Selama perjalanan tidak ada yang membuka obrolan karena masing masing mereka sibuk dengan kegiatannya. Sampai akhirnya Grace ingin mengklarifikasi semuanya. "Meyy,gue udah tau tentang penyakit lo," ucap Grace dengan datar.

"Hah?!" Pekik Maydeline kaget.

"Kenapa Lo ga cerita meyy? Kenapa Lo pikul ini semua sendirian? Terus Lo nganggep gue apa? Apa gue bukan orang penting yang berhak tahu?" Tanya Grace bertubi tubi.

"Bu-bukan gitu Grace..." Lirih Maydeline.

"Ya tapi apa?! Gua ga suka kalo kayak gini meyy, Lo yang bilang kan kita harus saling terbuka dan jangan ada yang di tutup tutupin," ujar Grace mulai tersulut emosi.

"Tapi gue gak mau nyusahin Lo Grace! Gua gak mau nambah beban pikiran Lo, gue tau kondisi perusahaan orang tua Lo belakangan ini lagi gak baik baik aja.."

"Terus juga kondisi gua belakangan ini juga memburuk, dan gua gak mau nambah beban pikiran Lo aja hiks...hiks.." ujar Maydeline mulai terisak.

"Meyy..."

"Kita udah bareng bareng dari kecil, apapun yang Lo rasain gue juga ikut merasakan. Jadi ayo kita pikul bareng bareng, jangan kayak gini." ujar Grace.

Maydeline hanya mengangguk dan mengusap air matanya, "Turun, dah sampe, jangan kebanyakan drama kalean. Ayo turun turun." ucap Abi sedikit jengah.

Mereka pun segera ke loket untuk daftar sekaligus mengambil nomor antrian. Setelah semua selesai, mereka segera menunggu di luar ruangan khusus pengobatan kanker. "MAYDELINE" panggil suster dengan kertas di tangannya.

Maydeline segera masuk ke ruang pemeriksaan, Grace dan Abi hanya bisa menatap sendu sahabatnya masuk ke dalam ruangan itu, "Hufffttt...." Grace menghela nafasnya.

"Kenapa?" Tanya Abi.

"Gak apa apa." jawab Grace sambil tersenyum kecut.

"Nangis aja gak apa apa,gua tau Lo lagi banyak masalah. Nih masih ada pundak gue." ucap Abi sambil menepuk pundaknya.

Setelah mendengar ucapan Abi, Grace langsung terisak, "Hiks...hiks... Kenapa harus Maydeline yang sakit? Kenapa harus temen gua? Kenapa engga Lo aja? Huwaaaa hiks..hiks..."

"Nyesel gua nyuruh lu nangis anjir," celetuk Abi. Grace tak menghiraukan perkataan abi, yang ia lakukan hanya menangis memikirkan Maydeline.

"Ini alasan Maydeline gak mau ngasih tau ke Lo, karena dia tahu Lo bakal kayak gini. Gua cuma ngasih tau, lo jangan kayak gini nanti Maydeline malah ngerasa bersalah dan malah nyalahin dirinya sendiri." nasehat Abi sambil mengusap pundak Grace.

Mendengar ucapan Abi barusan, Grace langsung berhenti menangis dan mencerna kata kata Abi, "Iya gue tau." ujar Grace

"Udah udah jangan nangis lagi," ucap Abi yang masih terus mengusap pundak Grace.

Ceklek!

Maydeline yang baru saja keluar dari ruang periksa langsung di suguhkan pemandangan yang kurang baik. Grace sedang menyenderkan kepalanya di bahu Abi, di bahu Abi!

"Eh?" Kaget Abi saat melihat Maydeline dengan tatapan datar.

"A-ayo pulang," ajak Maydeline sedikit canggung.

"Eh ayo," jawab Abi merasa tidak enak. Karena kejadian tadi, ketiganya pun merasa canggung. Selama perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali.

Sesampainya di rumah Maydeline, Maydeline langsung keluar dari mobil begitu juga Grace. "Makasih ya, Bii" ujar Maydeline tanpa ekspresi.

"Iya sama sama. Jaga kesehatan terus ya." ucap Abi dan langsung melajukan mobilnya.

Grace dan Maydeline langsung masuk ke kamar mereka masing masing. Tak saling menyapa apalagi saling bicara. Saat masuk ke dalam kamar, Maydeline langsung merebahkan dirinya di atas ranjang.

"Lo harus mundur Meyy, hidup Lo udah gak lama lagi. Jadi jangan pernah berharap Lo bisa milikin dia..."

*

*

*

Jangan lupa vote dan comment!!

Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang