10

1.5K 99 1
                                    

Setelah 3 hari di rawat di rumah sakit, Maydeline akhirnya bisa pulang karena kondisinya yang mulai membaik tapi sampai saat ini tidak ada yang tahu penyakit apa yg Maydeline derita, kecuali Abi. "Akhirnya gua bisa pulang." ujar maydeline kegirangan.

"Iya,gue kangen tau," ucapGgrace dan langsung memeluk Maydeline erat.

"Sebenernya apa yang Lo sembunyiin? Jangan bikin gue khawatir meyy," batin Grace yang masih bingung sebenarnya Maydeline sakit apa.

"Terus bibi udah balik ke rumah?" Tanya Maydeline.

"Udah dari 2 hari lalu,"

Di sepanjang perjalanan mereka asik mengobrol sesekali tidak sengaja membicarakan tentang Abi, sampai tidak terasa mereka sudah sampai rumah. Sesampainya di rumah Maydeline langsung di sambut oleh Bi Sanih, "Ya Allah neng Maydeline kenapa kok bisa masuk rumah sakit??" Tanya Bi Sanih cemas.

"Ga papa kok bi, cuma kecapekan aja." jawab Maydeline sambil tersenyum.

"Yaudah mey, istirahat ya, gua juga mau tidur ngantuk!" Ujar Grace dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

Ting!

Abii:
Mey.

Mayyy:
?

Abii:
Ke taman komplek sekarang? Bisa ga?

Mayyy:
Bisa

Abii:
Tapi Lo udah gak apa apa kan?

Mayyy:
Iya, yaudah gua otw

Maydeline pun segera menuju taman komplek kebetulan mereka satu perumahan, Tak butuh waktu lama untuk Maydeline sampai disana hanya membutuhkan waktu 5 menit berjalan kaki. "Abi mana ya?" Gumam Maydeline sambil menyapu pandangannya.

"Meyy!" Panggil seseorang dari belakang.

"Eh Abi?"

"Udah dari tadi ya?" Tanya Abi.

"Enggak kok, baru nyampe" jawab Maydeline.

Lalu Abi duduk di samping Maydeline dan mulai membuka obrolan mereka, "Hmm meyy?" Panggil Abi.

"Kenapa?" Tanya Maydeline.

"Gue udah tau..." Lirih Abi.

"Tau apa?" Tanya Maydeline mulai cemas rahasia penyakitnya terbongkar.

"Penyakit Lo," ucap Abi dengan berat.

Setelah mendengar itu mata Maydeline mulai berkaca kaca, riwayat penyakitnya begitu cepat ada yang tahu. "Jadi Lo udah tau?" Tanya Maydeline.

Maydeline merubah posisinya duduknya dan menghadap Abi, "Gua mohon jangan kasih tau apa apa ke mereka."

Abi menghela nafasnya, apa dia setega itu membiarkan sahabatnya berjuang dan merasakan sakit sendirian? "Tapi apa Lo kuat nahan semuanya sendirian?"

Maydeline meneteskan air matanya, setelah itu dia mengangguk tak lupa dengan senyum tegar yang selalu menghiasi wajahnya, "Gue bisa kok" ujar Maydeline mantap.

Tangan Abi mulai mengusap pipi Maydeline yang basah karena air matanya sendiri, "Yaudah tapi jangan nangis, gue ga suka." Ucap Abi. Dasar fakboi.

"Iya, makasih ya."

Mereka berdua hanya membicarakan itu saja setelah itu mereka berdua pulang, tak lupa Abi mengantar Maydeline terlebih dahulu, "Makasih atas tumpangannya hehe." Ujar Maydeline sambil terkekeh.

"Iya sama sama, jangan lupa minum obatnya, jangan telat makan, jangan kecapekan juga makanya ajarin napa tuh si Grace buat bersih bersih rumah." ujar Abi panjang lebar.

"Iya pak dokterrr."

Tangan nakal Abi mulai mengacak ngacak rambut Maydeline dan itu bersamaan saat Grace hendak keluar rumah, alhasil Grace melihat kejadian romantis itu, "Grace kuat Grace kuat. Jangan cemburu, mereka cuma temen?" Batin Grace.

Tak ingin membuang waktu, Grace pun segera menghampiri Maydeline dan Abi, "Maydeline? Lo dari mana? Kan Lo baru sembuh ih!" Ujar Grace mengomel.

"Iya tadi abis maen ke taman sama Ab.i" jawab Maydeline.

"Cieeeee ngapain tuh?"

Karena tidak terima di ledek, Abi meninju pelan pinggang Grace.

Dugh!

"Ishhh sakit!!" Gerutu Grace sambil mengusap pinggang nya yang terkena pukul Abi.

"Makanya jangan ngeledekin orang!"

"Dah ya gua mau balik, dahhhh."

Abi pun melajukan motornya dan lama kelamaan hilang dari pandangan Maydeline dan Grace.

"Lo mau kemana Grace?" Tanya Maydeline.

"Mau ke supermarket."

"Ikuuuutttt."

"Engga engga, lo istirahat aja di dalem."

"Ahhhhh mau ikutttt."

"ENGGA! MASUK KE DALEM SANA!"

Maydeline langsung tersentak, akhirnya Maydeline hanya menurutin Grace dan masuk ke kamarnya, "Gue gak boleh terlalu seneng di gituin sama Abi tadi, mungkin dia bersikap kayak gitu karena kasian sama gua. Buktinya dia aja suka ngebaperin Grace juga tuh, dah lah gausah cinta cintaan ribet."

***

Kini kelas Maydeline dkk sedang jam pelajaran olahraga, seluruh siswa pun berbaris membentuk 4 Banjar. "Grace,materi olahraga hari ini apa sih?" Tanya Maydeline.


"Kayaknya lari deh, Mey."

Raut wajah Maydeline seketika berubah, terlihat ada kecemasan di sana. "Apa gue bisa? Huh haru bisa!! Ga boleh lemah! You're strong! You can!" Batin Maydeline berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Prittt....

Seketika semua murid diam dan mulai mendengarkan aba aba sang guru. "Baik, sekarang materi kita adalah kebugaran jasmani dan kalian harus lari mengelilingi lapangan-"

Mendengar kata 'lari' semua siswa mengeluh dan mengomel sendiri, "Sudah diam semua! Yang laki laki 10 kali, yang perempuan 7 kali." perintah sang guru.

"Mulai dari sekarang!"

Semua siswa pun mulai berlari mengelilingi lapangan, ada yang semangat dan melakukan nya dengan benar tapi ada juga yang berlari dengan asl-asalan bahkan yang perempuan hanya berjalan santai.

"Yang perempuan! LARI BUKAN JALAN SANTAI!!" Teriak pak guru saat melihat yang perempuan malah berjalan biasa. Capek pak!

Saat mendengar teguran dari guru olahraga, yang perempuan langsung berlari sesuai aturan walaupun tak lama mereka kembali berjalan santai lagi. Maydeline dkk pun sudah merasa lelah, terutama Maydeline; wajahnya sudah pucat dan ia juga berkeringat dingin.

Grace yang melihat Maydeline langsung mendekati Maydeline, "Meyy? Are you okay?" Tanya Grace sembari lari di samping Maydeline.

"I'm ok-"

Bruk...

Belum sempat menyelesaikan kata katanya, Maydeline sudah jatuh pingsan. "MAYDELINE!" pekikan Grace pun membuat semua murid berhenti berlari dan memandangi Grace. Rendy yang berada tidak jauh dari Maydeline dan Grace langsung saja menggendong Maydeline ke UKS.

"Maydeline..."

*

*

*

Jangan lupa vote dan comment!

Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang