Pagi ini terpaksa Maydeline harus beristirahat di rumah sakit, ia juga baru saja siuman, "si Grace mana? Kok engga ada?" Tanya Maydeline.
"GOOD MORNING!!!" Pekik Rifa yang baru saja datang bersama Grace dan Ruth. Maydeline terkekeh, "panjang umur Lo baru aja gue cariin,"
Grace menghampiri maydeline, "hmm Lo sakit beneran ga sih? Atau cuma modus ke cowok gue doang?" Ujar Grace bercanda.
Semuanya tertawa mendengar candaan Grace, "oh iya gue di luar ya, kalo cewek ngumpul kan biasanya ngegibah nanti misalnya gua ke goda behh repot dah." Ujar Abi dan meninggalkan ruang rawat Maydeline.
Mereka pun menghabiskan waktu di sana, bercanda gurau, dan hal yang menyenangkan lainnya. "Gaes gue bosen nih keluar yuk," rengek Maydeline.
Awalnya Grace tidak setuju tapi karena rayuan manis dari Ruth dan Rifa akhirnya bisa membuat pertahanan Grace runtuh dan terpaksa menyetujuinya.
Grace mendorong kursi roda Maydeline dengan hati hati, "ke taman rumah sakit yuk!" usul Rifa. Sepertinya bukan ide buruk, "yaudah yuk." balas Maydeline.
Dari jauh Maydeline melihat Abi dkk sedang duduk di kuris taman juga tanpa ia sadari ia mengulas senyumnya, "tidak perlu memilikimu, jika mengagumi mu secara diam-diam saja aku sudah sebahagia ini." Batin Maydeline.
Maydeline dan kawan-kawan pun menghampiri yang lainnya, Rendy yang melihat Maydeline langsung menyapanya, "hai meyy!" Sapa Rendy. Maydeline membalas, "hai juga rend!". Rendy merasa terpana melihat senyum Maydeline.
Abi yang melihat ekspresi Rendy langsung menegurnya, "ck! Gausah genit pak!". Rendy langsung merasa heran, "loh kenapa? takut gue ambil?"
Abi yang merasa di pojokan langsung berusaha membela diri, "dih? Apa urusannya sama gue?". Rendy hanya menggeleng heran, sudah jelas tadi abi marah karena ia menyapa Maydeline.
Grace menghampiri Abi, "Abii, aku haus". Abi pun langsung memberikan minuman miliknya kepada Grace. "Hmm makasih," ujar Grace.
Rendy sedikit merasa geram karena tahu perasaan Maydeline melihat kedekatan Abi dengan Grace. "Meyy menurut Lo,gue lebih cocok jadi pilot, dokter, atau DPR?" Tanya Rendy.
Maydeline sempat berfikir sejenak, "hmm menurut gue sih DPR!" Jawab Maydeline.
"Tapi kayaknya kalo gue nyalon DPR bakal gagal deh." ujar Rendy pura pura ragu.
"Loh kenapa?" Tanya Maydeline.
"Gimana mau mikirin rakyat kalo yang ada di pikiran aku cuma kamuuu,"
Maydeline langsung terkekeh, "hahaha bisa aja centong sayur!" Cibir Maydeline dan membuat semuanya tertawa, kecuali Abi.
"Kenapa sih gue selalu cemburu ngeliat Rendy berusaha nyari attention maydeline? Bii inget Bii, Lo udah punya Grace." Batin Abi.
Setelah cukup lama berbincang bincang, Maydeline akhirnya harus kembali ke ruang rawatnya tapi kali ini ia di antar oleh Rendy.
Sesampainya di ruang rawat Maydeline, sudah ada perawat, Maydeline pun kembali ke posisi semula yaitu terbaring dengan infus di tangannya."Nanti kalo udah sembuh, gue ajak jalan jalan ya." ujar Rendy, agar Maydeline tidak patah semangat dan rajin minum obat.
Maydeline tertunduk lesuh, "emangnya masih bisa sembuh ya?" Gumam Maydeline tapi masih bisa terdengar oleh Rendy.
Hati Rendy sedikit merasa sakit, ia juga bisa mengerti pasti Maydeline lelah dengan semuanya. Tapi mau bagaimana lagi ini sudah kisah dia yang di rancang oleh Tuhan Yang Mahakuasa.
Tanpa aba aba air mata Rendy keluar dari pelupuk matanya, "meyy! Gue harus bilang ini sama Lo," ucap Rendy.
"Iya bilang apa? Tapi jangan nangis. Lo kan tahu, gue gak suka air mata." ujar Maydeline mengusap air mata Rendy begitu saja. Eyyy.
Rendy menghela nafas, ia duduk sambil memegang tangan Maydeline. "Lo tau kan kalo orang lagi cinta sama seseorang? Dia pasti akan ngelakuin apapun itu buat seseorang itu, walaupun sakit atau apapun rasanya semua gak akan terasa karena CINTA." ujar Rendy.
Maydeline mengangguk paham, "begitu juga Lo, Lo harus cinta sama hidup Lo. Dengan begitu, semua proses yang terjadi dalam hidup Lo akan di terima dengan ikhlas dan Lo akan berjuang berusaha membuat hidup Lo sebahagia mungkin," lanjut Rendy memberikan semangat.
Perkataan Rendy memang benar, dirinya harus lebih bersyukur dan cinta dengan hidupnya sekarang. Dia harus bertahan lantaran masih ada mimpi dan cita cita yang harus di gapai.
Maydeline tersenyum senang, kini semangat nya sudah kembali terbangun. "Makasih ya Ren. Ucapan Lo memotivasi gue banget, dan makasih juga selama ini Lo selalu ada buat gue." ucap Maydeline.
*
*
*
Jangan lupa vote dan comment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu, dan Dia ( ✔︎ )
Подростковая литератураPilihan yang sulit ketika harus memilih pujaan hati atau teman sejati. Serba salah, memilih pujaan hati dan melukai teman sejati atau memilih teman sejati dan melukai diri sendiri. Bagaimana jika orang yang kita sukai malah lebih dekat dengan sahaba...