Two

574 36 3
                                    

Happy Reading..
Jangan lupa voment ya!

🍂

Setelah tiba dirumah Delisa, Angga langsung turun dari mobil dan melangkahkan kakinya menuju pintu rumah itu, sedangkan Delisa masih tertinggal beberapa langkah di belakang nya.

Angga menekan bel yang tersedia didepan pintu rumah Delisa. Tidak butuh waktu lama, tiba tiba muncul seorang wanita paruh baya yang wajahnya terlihat sedikit menua karena dimakan oleh usianya. Tapi semangat di wajah wanita itu tidak pernah luntur setiap kali Angga melihatnya.

Melihat wanita itu Angga tidak hanya tinggal diam, Ia meraih tangan wanita itu dan mencium punggung tangannya. Wanita itu terlihat tersenyum bahagia mendapatkan perlakuan seperti ini dari kekasih anak majikannya itu.

Angga memang sering melakukan hal itu kepada siapapun yang lebih tua dari nya, tidak perduli siapapun orang itu, intinya orang yang lebih tua darinya harus Ia hormati.

"Apa kabar Bi?" tanya Angga sambil tersenyum ramah kepada wanita paruh baya yang tak lain adalah pembantu di rumah Delisa.

Wanita itu lantas kembali tersenyum "Alhamdulillah baik. Ayo masuk dulu Den" ajak wanita itu.

"Iya Bi" kata Angga lalu memasuki rumah tersebut.

"Bibi mah, akunya ga diajak masuk" rengek Delisa yang dari tadi berdiri di belakang Angga sambil memasang wajah cemberutnya.

Bi Surti tertawa melihat tingkah menggemaskan anak majikannya itu.

"Non ini udah gede, gak boleh manja atuh" kata Bi Surti tersenyum sambil mengacak ngacak rambut Delisa.

Bi Surti merangkul anak majikannya itu dan membawanya masuk ke dalam rumah mewah yang mereka tinggali selama ini. Delisa terlihat tidak risih diperlakukan seperti itu oleh pembantunya, justru Delisa malah bahagia jika Bi Surti mengajaknya becanda, tidak seperti layaknya anak sang majikan dan pembantu pada umumnya. Bi Surti sudah lama menjadi pembantu dirumah itu, semenjak Delisa kelas duduk di bangku kelas 6 SD hingga sekarang Bi Surti lah yang selalu bersedia menjadi pembantu setia untuk Mamah dan Ayahnya, oleh sebab itu Mamah dan Ayah Delisa begitu mempercayai Bi Surti. Delisa juga tidak pernah menganggap Bi Surti adalah pembantu sungguhan. Ia malah menganggap Bi Surti adalah orang tua kedua setelah Mamah dan Ayahnya.

"Oh iya, Mamah mana Bi?" tanya Delisa sambil mendaratkan bokongnya tepat di bangku sebelah Angga.

"Oh. Ibu ada syuting katanya Non hari ini" jawab Bi Surti sambil tersenyum ramah.

"Dari kapan perginya?" tanya Delisa dengan ekspresi yang kini berubah menjadi sedikit melas.

"Dari Non berangkat sekolah mah itu Ibu juga ikut pergi Non" kata Bi Surti yang menyadari perubahan wajah anak majikannya itu.

"Oh gitu ya?, kalo Ayah?" tanya Delisa kemudian dengan wajahnya yang tersenyum berharap jawaban Bi Surti adalah 'Ada dikamar non'.

"Emm, kalo bapak malah baru pergi Non, sekitar jam 9 lah" jawab Bi surti sambil mengingat ngingat kapan majikannya itu pergi.

Wajah Delisa berubah drastis menjadi lesu, gadis itu tetap berusaha tersenyum tipis dan membuang pandangannya sebentar.

"Oh gitu, yaudah makasih Bi" kata Delisa dengan ramah.

"Kalo gitu Bibi ke dapur dulu atuh ya? nyiapin minum buat Den Angga" kata Bi surti kemudian pergi meninggalkan Delisa dan Angga di ruang tengah.

"Kita langsung ke toko buku aja yuk" ajak Delisa yang memegang tangan Angga dengan senyuman paksa yang tersirat diwajahnya.

𝔻𝔼𝕃𝕀𝕊𝔸ℕ𝔾𝔾𝔸 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang