Nineteen

358 23 7
                                    

Happy Reading...
Jangan lupa vomment ya!

🍁

Delisa berbaring di atas kasur empuknya sambil memainkan ponsel dan membaca quotes quotes tentang perpisahan, tidak lupa Ia juga mendengarkan lagu yang kini telah mewakili perasaannya, yaitu lagu dari Hello yang berjudul 'Diantara Bintang'.

Maafkan aku yang selalu menyakitimu~

Mengecewakanmu dan meragukanmu~

Tersadar aku memang kamu yang terbaik~

Terima aku, mencintaiku apa adanya...~

Tanpa Ia sadari sebuah cairan bening berhasil mengalir di pipi mulus miliknya.

Delisa tidak bisa menahan tangisannya lagi, kini Ia mengambil boneka beruangnya yang berukuran cukup besar itu dan memeluknya. Tangis gadis itu pecah di balik boneka beruang tersebut.

"Selamat ulang tahun Delicaa" kata seorang laki laki di balik boneka beruang itu.

"Aaaaa lucu banget!!!" kata Delisa dengan wajahnya yang terkagum kagum.

"Peyuk dong!" kata laki laki yang tak lain adalah Angga.

"Hmmm, peluk apanya nih? boneka? apa..." kata Delisa yang sengaja tidak melanjutkan perkataannya.

"Ini dong" Angga menggoyang kan boneka tersebut.

Delisa mengambil boneka itu dan memeluknya erat.

"Sama ini juga" Angga menunjuk dirinya sendiri.

"Cinii cini!!" Delisa menenggelamkan wajahnya dibalik dada bidang Angga, wangi coffe kini memenuhi indra penciumannya.

"Ah!!" Delisa melempar boneka beruang itu.

"Ini keputusan ku kan? inikan yang aku mau? putus sama Angga? terus kenapa aku nangis nangis gini?!" kata Delisa sambil menyeka air matanya.

🍂

Angga mengendarai motornya dengan tenang walaupun sebenarnya pikiran dan hatinya sedang tidak baik baik saja.

"Aku mimpi, kamu jalan sama orang lain" kata gadis yang kini duduk disampingnya sambil menikmati semangkuk eskrim.

"Itu bukan aku sayang" jawab Angga dengan halus.

"Itu kamu, aku yakin" kata gadis itu dengan sendok yang ia masukan lagi kedalam mulutnya.

"Bukan. Aku gak gitu del" jawab Angga.

"Janji ya? jangan gitu"

CIIITTT..........

Tiba tiba Angga menekan rem motornya, wajahnya panik karena baru saja Ia hampir menabrak seorang laki laki yang ingin menyebrang jalan.

"Maaf maaf" katanya kemudian mendapat kan balasan sebuah tatapan tajam dari laki laki tua yang hampir Ia tabrak tadi.

"Ahh!!" Angga membuka helm nya dan memukul stang motornya.

"Perset*nnn!!!" Ia mengacak rambutnya asal dan kembali mengenakan helmnya.

Motor besar Angga kini berhenti di sebuah warkop yang cukup jauh dari rumahnya berada.

𝔻𝔼𝕃𝕀𝕊𝔸ℕ𝔾𝔾𝔸 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang