Eightteen

333 19 6
                                    

Happy Reading...
Jangan lupa vomment ya!

🍁

Angga masuk kedalam kamarnya, kini laki laki berkaus oblong hitam itu duduk di balkon kamarnya dengan perasaannya yang berkecamuk. Ia tidak tega meninggalkan Delisa seorang diri di taman pada malam yang dingin seperti saat ini. Tapi egonya lebih besar dibandingkan rasa kasihan nya kepada Delisa, Ia benar benar marah pada gadis yang masih berstatus sebagai pacarnya itu saat ini. Angga menatap langit yang tidak dihiasi oleh bintang bintang yang biasanya melengkapi keindahan langit di setiap malamnya, tapi tidak untuk malam ini.

"Angga, lihat deh lucu kan?"

"Iya kayak aku"

"Ihh kayak aku dong!"

"Yaudah kayak kamu"

"Maaciw hyungg" suara itu terdengar menggemaskan.

Angga menarik nafasnya.

"Kasian bintangnya sendirian kayak aku" gadis yang terlihat jauh lebih pendek dari tubuh Angga itu memajukan bibir bawahnya sekitar 2 senti kedepan, Ia terlihat tambah menggemaskan.

"Kok kayak kamu?" tanya Angga bingung.

"Iya, kan aku sendiri"

"Terus kamu gak anggep aku gitu?"

"Bercanda sayang"

"Gak lucu"

"Aku sayang kamu Anggaaa"

"Aku lebih sayang kamu"

Laki laki itu membakar sebatang rokok dan mulai menghisapnya sehingga mengeluarkan kepulan asap dari mulut maupun hidungnya.

"Jangan pernah tinggalin aku" gadis itu mendekap erat tubuh Angga.

"Iya"

"Aku gak mau jauh dari kamu"

"Iya Del"

Kenangan manisnya bersama dengan Delisa kini terputar kembali di pikirannya yang cukup kalut malam ini. Ia tidak menyangka Delisa akan mengkhianati nya seperti tadi, sungguh Angga sangat kecewa.

"Ada masalah apa lo?" tanya seorang laki laki yang tak lain adalah Revangga, kini laki laki itu sudah duduk di samping Angga.

"Lo berantem sama cewek lo tadi?" tanya Revangga yang kemudian mengibas ngibaskan tangannya di depan wajahnya guna untuk menghindari asap dari rokok Angga.

"Matiin dulu rokok lo" kata Revangga yang kini menutup hidungnya.

"Sesak nafas gue bego!" laki laki itu mengambil puntung rokok dari tangan Angga dan kemudian mematahkan nya.

Angga menatap mata Revangga tajam.

"Apa?!" kata Revangga membalas tatapan dari adiknya itu.

"Gue gak nyuruh lo masuk! kalo lo gak mau kena asap rokok gue ya keluar!" kata Angga yang terbawa emosi.

𝔻𝔼𝕃𝕀𝕊𝔸ℕ𝔾𝔾𝔸 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang