Fiveteen

278 18 2
                                    

Happy Reading...
Jangan lupa voment ya!

🍂

Sore ini Alvino tidak langsung mengajak Delisa untuk pulang ke rumah, melainkan berniat untuk mengajak gadis itu ke sebuah taman bermain yang dulu sering mereka kunjungi saat berusia 7 tahun.

"Liat deh mereka berdua itu" Delisa menunjuk sepasang anak kecil yang tengah bermain perosotan.

"Kayak kita dulu, ya gak?" Alvino ikut duduk di samping gadis itu.

"Dulu lo paling seneng tuh kalo di suruh.."

Drtt...drtt...drt...

Tiba tiba ponsel Delisa berdering, gadis itu terlihat merogoh saku celana jeans nya sebelum Ia berhasil meraih benda pipih tersebut.

"Bentar gue angkat telpon dulu" kata sambil menunjukkan ponselnya kepada Alvino.

Alvino lantas mengangguk seraya memperhatikan kedua anak itu sambil terus tersenyum.

"Halo yah?" kata Delisa membuka pembicaraan, ternyata telpon itu dari Ayahnya yang bernama Tama.

"Kamu dimana?"

"Delisa lagi ma..." kalimat Delisa di potong begitu saja.

"Pulang sekarang" tekan Tama.

"Tapi yah del.."

"Pulang Delisa"

"Iya aku pulang"

Delisa langsung memutuskan panggilan itu dan memasukan ponselnya ke dalam kantong celana jeans nya lalu bergegas menuju ke arah Alvino yang kini terlihat duduk sambil meneguk sebotol air mineral.

"Al" Delisa duduk di samping Alvino, sedangkan laki laki itu mengernyitkan keningnya.

"Ada apa?"

"Maaf banget ya, gue harus pulang sekarang" lirih Delisa.

"Kenapa?" tanya Alvino.

"Ayah aku barusan nelpon, maaf banget ya" Delisa menatap Alvino dengan tatapan memohon.

Alvino terkekeh melihat wajah Delisa "Gak papa, santai aja kali cebol" Alvino mengacak ngacak rambut gadis itu.

"Gue anter pulang, yuk" Alvino kini berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Gak papa nih?" tanya Delisa sekali lagi.

"Yaiyalah bocil"

"Makasih Alvinoo" kata Delisa sambil memeluk lengan Alvino dan berjalan di samping laki laki itu lalu Ia menambahkan senyum juga di sana.

Alvino membalas senyuman itu dengan senyuman termanisnya, sungguh Ia sangat nyaman saat Delisa bersikap manis kepadanya seperti saat ini.

Mereka berdua terlihat begitu bahagia sehingga mereka tidak memperhatikan bahwa dari awal mereka bersama ada sepasang mata yang tak kunjung melepaskan pandangannya dari kedua pemuda pemudi itu, tatapan tajam mata itu terus tertuju pada Delisa dan Alvino yang kini tengah berjalan menuju parkiran.

🍂

"Dahhh! Makasih Al!" teriak Delisa yang berdiri di depan pintu rumah sambil melambai lambaikan tangannya kepada Alvino yang sudah melenggang jauh dijalan raya.

"Dari mana kamu?" suara dingin beserta pertanyaan itu langsung Delisa dapatkan pada saat Ia membuka pintu rumahnya.

"Main" jawab Delisa yang kemudian berjalan menuju ke atas tangga.

𝔻𝔼𝕃𝕀𝕊𝔸ℕ𝔾𝔾𝔸 [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang