Bima & Arimbi
Part 7Malam ini dipelataran coffe shop kemang
Terlihat arimbi yang sedang melamun dihadapan meja kopinya itu.Sang kopi latte yang sedari tadi panas hingga sedingin sekarang se-akan menjadi saksi bisu lamunan arimbi malam ini.
Tak terasa 15 menit sudah arimbi melamun, arimbi memang bukan seseorang suka meluapkan masalah. Dia lebih suka meredamnya pun memendamnya itulah yang menjadi permasalahan arimbi malam ini.
Ternyata dalam benak hatinya.. ia ingin menjadi seorang penulis. Baik penulis puisi ataupun sekedar penulis majalah. Tetapi disudut hati lain, ia tidak ingin mengecewakan papah dan mamahnya. Terlebih sosok papahnya yang inspiratif itulah yang mengiyakan hatinya untuk mengambil kuliah kedokteran.
Sedikit tentang papah arimbi. Sejatinya papahnya arimbi bukan terlahir dari garis kalangan konglomerat. Bahkan jauh dari kata kaya.. adalah anak seorang petani di daerah kebumen.Hobinya adalah menggambar realis. Dahulu ketika duduk dibangku sma ada sayembara prototype bangunan minimalis dari salah satu perusahaan properti corporat. Hariyadi adib saswita lah namanya. Kala itu hariyadi yang mengetahuinya dari surat kabar pun terpacu untuk mengikutinya.
Sadar akan keterbatasan financial ia pun berkerja banting tulang untuk mencapai ambisinya itu.
Kala itu ditahun (1993 ) sepulang SMP ia membantu berjualan buku loak hingga petang. Malamnya menjadi pencuci piring di salah satu restoran disana,belum lagi sampingannya yang menjadi ojek sepeda. Semua itu dilakukan untuk membeli sebongkah komputer pentium III.
1 tahun ia bekerja tak terasa uangnya terkumpul untuk membeli komputer itu.awalnya Ia bingung bagaimana cara mengoprasikannya benda kotak dan monitor itu
"Ini gimana cara pakainya ya" katanya dengan garuk-garuk kepal dan celingak-celinguk melihat setiap sudut komputer itu
bermodal buku loak dari tempat ia dulu bekerja, cukup bagunya waktu 2 minggu untuk menguasai itu, bahkan software autocad pun ia kuasai.Bermodalkan buku loak dan komputer ia datang ke-jakarta untuk mengikuti sayembara itu.dan tak disangka ia pun menjuarai konsep desain hunian minimalis dengan nuansa kehijauan itu.
Sebagai ganti hak patennya yang dibeli perusahaan, ia pun mendapat upah 50 juta. Uang yang fantastis ditahun 1993.
Terima kasih sudah membaca🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Bima dan Arimbi
Novela JuvenilBima ragavan fasudeva, menjalin hubungan sejak SMA sampai awal kuliah dengan sekar, namun hubungan itu pun kandas lantaran sekar yang kepergok tidur dengan pria lain.. tapi siapa sangka bima justru jatuh hati dengan seorang pelacur.. Arimbi kusuma s...