Part 8

25 0 0
                                    

Part 8
Bima & Arimbi

Selain uang 50 juta yang ia dapat, ia pun mendaptkan pendidikan SMA gratis alias ditanggung sepenuhnya oleh pihak corporate tersebut.

Sadar bakatnya ingin menjadi artisek, akan tetapi papahnya (kakeknya arimbi) berpesan... "Nak kelak besar nanti kamu kerja cari aman saja yah, jadi pns ya nak".

Benar sekali walaupun dengan berat hati akhirnya ia pun menolak posisi arsitek dari perusahaan corporate tersebut.

hari pun menjalankan amanah untuk menjadi PNS, setelah lulus sekolah SMA ia pun mendaftarkan diri menjadi pns (kala itu masih menggunakan sistem manual belum online seperti sekarang,yaitu era dimana sogok menyogok dan kekuatan orang dalam adalah hal yang lumrah).

berbekal sertifikat dari perusaan korporate tempat dulu menjuarai kompetisi,hari pun mencari kedinasan yang sekiranya berkecimpung dengan arsitek, yap pilihannya jatuh pada Dinas PU, yang kurang lebih pekerjaannya membangun kantor, jembatan, fasilitas umum, lampu kota, lapangan sepakbola, jalan umum dan sebagainya.

berbeda dengan lulusan sma lainnya,kala itu tes untuk hari adalah membuat prototype puskesmas untuk desa.

"Ini mah sarapan gue" dalam hati hari dengan sedikit sombong.

Benar saja, Hanya butuh waktu 3 jam bagi hari untuk menyelesaikan prototype tersebut.

"Mas mas, kamu ini sudah ngalahin Strata 1 (S1) disini lho, ia membuat prototype puskesmas  itu seharian. Tapi sayang lulusan mu SMA. tutur kadis pu (kepala dinas pekerjaan umum)

"Tapi nda apa, namamu sudah tercantum di surat kabar, nanti akan saya ajukan ke pusat supaya kamu diberi honor sesuai pendidikan strata 1" sambungnya

"Hah, maaf tadi sebelumnya bapak bilang apa?" Sahut hari

"Gaji kamu disesuaikan dengan strata 1"

"Sebelum itu.."

"Sebelum itu kan kita belum kenal mas"

(Astagfirullah... 😂😂😂 coba sepantaran, gue cubit  juga nih ginjalnya, becanda mulu... Dalam hatinya hari)

"Tadi bapak bilang saya masuk surat kabar?"

"Iya mas, lho memangnya kamu nda tahu? Itu surat kabar bulan lalu lhoo.."

Hari yang sedikit terkejut tapi pura-pura stay cool pun senyum-senyum sendiri.

Singkat cerita 1 tahun hari bekerja ia pun di dinaskan ke pusat (jakarta) disana ia bertemu devita ayu ningrum yang tak lain adalah tambatan hatinya sekaligus ibunda arimbi.

Terima kasih sudah membaca🙏🙏🙏

Bima dan ArimbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang