Saat ini baekhyun sedang berada di tempat favoritnya, di depan kolam renang yang sengaja ia bangun di samping rumahnya. Karena terdapat tangga penghubung dari kolam renang dengan balkon kamarnya.
Sudah menjadi kebiasaan baekhyun setiap bangun tidur ia akan melakukan peregangan kecil sebagai olah raga paginya.
Dengan santainya ia melakukan gerakan-gerakan yang menurutnya dapat membuat tubuhnya serasa segar sehingga beberapa kali baju yang ia kenakan ikut terangkat dan mempertontokan belalainya yang menggantung indah tanpa penghalang apapun.
Merasa diperhatikan baekhyun mendongkak-kan kepalanya ke arah balkon tetangganya yang baru dihuni setelah beberapa bulan kosong.
Benar saja !! Sosok pria tinggi yang tadi malam bertamu ke rumahnya sedang memperhatikannya dengan begitu intens.
Baekhyun memberikan senyum termanisnya sebagai sapaan selamat pagi, yang dibalas kedipan nakal oleh pria itu.
Pria mungil itu terkekeh kecil menunjukan sisi imutnya. Namun berbeda dengan tingkahnya yang kini dengan sengaja membuka satu persatu kancing kemeja yang dari semalam ia kenakan.
Dengan sabar chanyeol menunggu, saat kancing terakhir berhasil di buka saat itu juga simungil berbalik memunggunginya.
Chanyeol berdecak kesal karena beranggapan simungil telah mempermainkannya. Beberapa detik kemudian matanya kembali terbelalak melihat punggung mulus si mungil yang putih bak porselen.
Bahkan ia sempat tak percaya saat tetangga mungilnya seberani itu melepaskan kemeja yang dikenakannya hingga jatuh ke lantai dan tanpa ragu menunjukan pantat sintalnya.
Sayangnya pemandangan indah yang chanyeol lihat pagi ini tak berlangsung lama karena si mungil yang terus berjalan gontai memasuki rumahnya.
"Sayang." Chanyeol terperanjat karena teguran luhan.
"Kau sedang apa?"
"Menikmati udara pagi." Chanyeol mengecup bibir luhan.
"Chan, bagaimana jika ada yang melihat kita." rengek luhan dengan wajah merona menyembunyikan rasa malunya di dekapan chanyeol.
"Memangnya kenapa? Kau istriku bukankah itu hal wajar?" kekeh chanyeol menggoda istrinya.
"Chanyeol.. Ishhh..." hentakan kaki terdengar pertanda luhan benar-benar sedang menahan malu akibat godaannya. Istri cantiknya ini sangat menggemaskan.
"Sayang apa aku boleh mengajak baekhyun sarapan bersama?" Tanya luhan sambil melepaskan dekapan suaminya.
"Tentu saja, bukan kah bagus jika kau lebih akrab dengan para tetangga. kau tak akan kesepian selama aku pergi bekerja."
"Kau mengijinkannya?" Chanyeol mengangguk mengiyakan.
"Terimakasih." Luhan mencuri 1 kecupan di pipi suaminya dan sedikit berlari menuju rumah baekhyun.
Seperginya luhan, chanyeol menatap kembali baju pria mungil yang menjadi objek pemandangan paginya masih tergeletak di lantai. Sejujurnya ia sangat mencintai luhan pria cantik yang selama 2 tahun ini selalu menemaninya, tapi ia tak mengerti dengan perasaan lain yang muncul setelah melihat pria manis yang berperawakan mungil seperti istrinya itu.
Tok...tok..tok..
"Baekhyun....."
Tok..tok..
Baekhyun sedikit tergesa membuka pintu setelah mendengar suara luhan.
"Hyung, ada apa?"
"Kau akan pergi bekerja?" Pertanyaan baekhyun di jawab pertanyaan kembali oleh luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga
Teen Fiction"Bagaimana jika istrimu melihat kita?" Baekhyun semakin menggoda chanyeol dengan melingkarkan kedua kakinya di pinggang pria jangkung itu. "Jika dia melihatnya aku tak masalah, lagipula ia sedang tak berada dirumah." Chanyeol mengecup bibir mungil...