Baekhyun menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan kaki yang masih menjuntai menapaki lantai.
Ia berkali-kali menghembuskan nafasnya secara kasar untuk meredam ke kesalannya. Dia kesal karena Chanyeol mengabaikannya dan tak memberikan jawaban sama sekali setelah ia menjelaskan panjang lebar.
Pria itu hanya diam dan menatapnya tanpa memberi kepastian. Ditambah Luhan dengan tak tau diri datang dan memergokinya, untung saja istri si Park itu bodoh mudah sekali untuk ditipu.
Baekhyun tak tau sudah berapa kali mulut mungilnya itu mengumpati pasangan Park yang sangat menjengkelkan menurutnya.
"Jika saja si pendek itu tak cepat datang, mungkin aku sudah mencicipi bibir tebal kekasihku."
"Uhhh... Hormon sialan, kenapa datang di saat yang tidak tepat." Umpat Baekhyun karena merasakan sesuatu dibawahnya menegang.
Semenjak mengenal Chanyeol, Baekhyun sedikit kekusahan untuk mengontrol hormonnya, Tubuhnya selalu menegang jika ia sedang berdekatan atau bersentuhan kulit dengan Chanyeol.
Padahal sebelumnya Baekhyun tak pernah merasa seperti ini, ia mampu mengontol nafsunya dengan baik katena sering di latih untuk menstabilkan hormonnya saat masih bekerja di agensinya dulu.
"Kenapa kau selalu bangun hanya dengan melihat Daddymu nak? Kau tak kasihan pada mommy yang harus bermain solo?" Gumam Baekhyun sambil mengusap selangkangannya dari luar celana.
Matanya terpejam dengan tangan yang tak berhenti mengelus. Ia mencoba menikmati usapannya dengan bayangan Chanyeol yang kini tengah menggagahinya.
"Eunghhh....."
Jika sudah seperti ini baekhyun membutuhkan pelepasan biar saja hari ini ia bermain solo, sudah lama juga ia tak memanjakan bayi mungilnya. Ia beranjak bangun dengan cekatan tangannya membuka seluruh pakaian yang di kenakan sehingga bayi mungil yang sedang terjaga itu dapat ia lihat dengan jelas.
"Sedikit bermain-main sepertinya menyenangkan." Bibirnya menyeringai kecil saat melihat beberapa mainannya masih tersimpan rapih.
Sebuah dildo berbentuk penis dan diujungnya memiliki buntut bulat mungil berbulu putih seperti ekor kelinci terpasang sempurna di analnya. Sesekali ia mendesah ketika getaran itu mengenai titik sensitifnya saat tubuhnya bergerak.
Lalu mengambil sepasang seragam sekolah wanita yang hanya setengah badan dan terdapat tali yang menjuntai untuk diikat sebagai hiasan di bagian depan, sehingga menunjukan perut putih yang sangat menggoda.
Rok pendek satu jengkal di atas lutut dengan motif kotak-kotak berwarna merah menjadikan penampilannya semakin sexy. Jangan lupa stoking transparan berwarna putih dengan aksen pita di bagian atasnya sebagai pelengkap.
Melihat pantulan dirinya di cermin yang terlihat sangat sexy membuat libidonya semakin meningkat.
Masih di depan cermin, Baekhyun memposisikan dirinya menungging membelakangi kaca, bisa ia lihat ekornya bergoyang akibat gerakan pantatnya.
"Uhhh lucu sekali." Baekhyun memekik gemas.
"Terimakasih eunghhh..kesayangan kau selalu membantuku mmmahh." Desisnya nikmat sambil mengusap bulu putih kesayangannya itu.
Ia merebahkan dirinya dengan nyaman di kasur kesayangannya, terpejam menikmati getaran yang memabukan. Tangannya meraih penis yang sedari tadi mengacung dan mengocoknya pelan.
"Ahhhh eummmmm... Yahhh disana."
"Yaahhh terushh seben- ahhh tar.. Lagihhhh."
Baekhyun terus meracau nikmat, ia tak peduli jika nanti suaranya terdengar oleh para tetangganya, setidaknya dengan cara ini ia bisa melupakan kekesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga
Teen Fiction"Bagaimana jika istrimu melihat kita?" Baekhyun semakin menggoda chanyeol dengan melingkarkan kedua kakinya di pinggang pria jangkung itu. "Jika dia melihatnya aku tak masalah, lagipula ia sedang tak berada dirumah." Chanyeol mengecup bibir mungil...