Mood gue selalu bagus klo dah bacain komentar kalian 😁😁
Terimakasih sudah menyukai cerita ini..
Maaf kalo banyak typo dan penulisan yang kurang tepat karena gak gue edit ulang
Selamat membaca para reader-nim....
"Chan sepertinya kita salah jalan, ini bukan arah tempatku bekerja." Tegur Baekhyun yang menyadari saat ia melewati jalan yang tak pernah ia lewati sebelumnya untuk ke gedung agensi yang menaunginya sebagai model.
"Memang bukan. Kita ke kantorku."
"Untuk apa? Hari ini ada jadwal pemotretan yang harus ku lakukan jam sembilan nanti." Baekhyun menolehkan kepalanya menatap kekasihnya yang fokus pada jalanan.
"Menemaniku bekerja mungkin." Jawab Chanyeol enteng.
"Chan jangan bercanda!!" Seru Baekhyun.
"Apa kau ingin membuatku di pecat dan di keluarkan dari agensi setelah kemarin kau mengacaukan pemotretanku dan hari ini kau juga ingin mengacaukannya?"
Baekhyun tak habis fikir dengan kekasihnya ini, hoby sekali membuat baekhyun mengumpat. Oh ayolah jika Baekhyun di pecat apa mungkin si Park ini mau membiayai perawatan tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki yang mencapai harga fantastis hanya dengan 1 kali perawatan? Yang benar saja.
"Bukankah itu bagus? Jadi aku tak perlu repot membujuk Kai agar tak memberimu job."
"Kenapa begitu?" Baekhyun memicingkan matanya tajam yang justru terlihat sangat menggemaskan.
"Baby aku tak rela jika lelaki lain melihat tubuhmu yang sexy ini." Sebelah tangan Chanyeol yang tak ikut mengemudikan stir dengan nakal mengelus paha Baekhyun yang terlapis celana jeans.
"Apa lagi saat Kai menceritakan majalah yang terdapat gambar dirimu sangat laku keras. Itu artinya sangat banyak para lelaki hidung belang yang melihat tubuh indahmu. Aku tidak menyukai milikku di lihat oleh orang lain." Baekhyun menahan desahannya kala tangan besar itu merambat naik mengusap-ngusap gundukan kecil diselangkangannya.
"Tapi Chan ahhhh.. Aku harusshh eunghhh bekerja untuk memenuhi kebutuhanku dan ahhhh yaahh eummm keluargaku." Mata si mungil terpejam menikmati kocokan tangan besar kekasihnya yang sudah berhasil meloloskan bayi mungilnya dari celana ketatnya sehingga bisa berdiri dengan tegak.
"Kau tenang saja Baby tak usah khawatir dengan itu. Kau tau? calon suami-mu ini selain tampan juga sangat kaya." Chanyeol menyombongkan dirinya tersenyum menyeringai.
Bukan, bukan karena pamer kekayaannya pada Baekhyun. Tapi ia menyeringai karena melihat Baekhyun yang setengah terlentang di jok penumpang yang berada di sampingnya, sedang menikmati sensasi luar biasa yang dilakukan tangan besarnya itu. Ya Chanyeol dengan sengaja mengatur jok Baekhyun agar si mungil merasa nyaman selain itu untuk mempermudah dirinya saat memcumbu Baekhyun nanti.
Chanyeol yang tak kuat menahan hasratpun segera membelokan kemudinya ke pinggir jalan. Beruntung keadaan jalan sangat sepi sehingga tidak menghambat laju kendaraan yang lain.
Ia merundukan kepalanya mendekati selangkangan si mungil, memaju mundurkan kepalanya mengulum penis Baekhyun yang menurutnya hanya sebesar lolipop milkita.
Di lain tempat Luhan yang merasa penasaran dengan sosok yang ada dalam mobil baekhyun pun segera membuang sampahnya dengan asal. Bahkan ia tak perduli dengan aturan yang mengharuskan untuk memisahakan antara sampah organik dan non organik.
Yang ia pikirkan sekarang hanyalah secepat mungkin mendatangi perusahaan suaminya memastikan kemungkinan-kemungkinan buruk yang muncul di kepalanya itu tidak benar.
Luhan berdo'a dalam hati semoga suaminya itu tidak melakukan hal yang Luhan takuti. Berselingkuh !! Ya, pikiran Luhan sepanjang jalan menuju kantor suaminya sudah mengarah kesana. Karena ia sadar ini kali kedua dirinya melihat siluet suaminya yang berada dekat tetangga sekaligus teman barunya itu.
Luhan melangkahkan kakinya memasuki perusahaan Chanyeol untuk menghilangkan rasa penasarannya dengan alibi membawakan sarapan untuk sang suami karena yang ia ketahui Chanyeol pamit padanya untuk lembur dan tidur di kantor.
Ia sedikit bingung dengan ekspresi terkejut para karyawan yang berpas-pasan dengannya namun beberapa detik kemudian mereka langsung menyapa dirinya. Seluruh karyawannya mengetahui jika Luhan adalah istri dari bos mereka yaitu Presdir Park.
Melihat gelagat aneh dari beberapa karyawan yang tak sengaja berpas-pasan dengannya membuat dada Luhan semakin berdebar takut jika ada sosok lain yang saat ini sedang menemani suaminya bekerja.
Bukankah di sinetron atau film memang sepeti itu? Jika melihat gelagat aneh dari seseorang maka akan terjadi sesuatu hal yang tak di inginkan.
Sesekali Luhan berdecak kesal karena menurutnya lift ini sangat lama untuk membawanya sampai di lantai 22 dimana itu letak ruangan dari suaminya.
Setelah pintu lift terbuka tepat di lantai 22, Luhan semakin mengeratkan cengkraman tangannya pada papper bag yang ia bawa berisikan makanan untuk sarapan pagi Chanyeol. Sesekali ia menghela nafasnya dengan kasar.
Tanpa ragu ia melangkahkan kakinya menuju ruangan suaminya. Saat melewati meja sekretaris yang berada di depan ruangan Chanyeol, Luhan hanya menyapa sekilas karena tak ingin mengganggu sekretaris suaminya yang sedang berbicara entah dengan siapa lewat sambungan telepon kantor.
Brakkk......
Chanyeol !!
Sekretaris Chanyeol hanya menggigit bibirnya takut karena belum sempat menahan Luhan untuk tidak masuk ke ruangan Presdir sesuai dengan perintah atasannya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga
Teen Fiction"Bagaimana jika istrimu melihat kita?" Baekhyun semakin menggoda chanyeol dengan melingkarkan kedua kakinya di pinggang pria jangkung itu. "Jika dia melihatnya aku tak masalah, lagipula ia sedang tak berada dirumah." Chanyeol mengecup bibir mungil...