16

33.2K 2K 458
                                    

Nungguin update ya? Sama gue juga nungguan kalian komen,wkkwkwkwk

Jangan hujat Luhan please 😂😂 galak-galak juga bisa bikin cerita gue jd pringkat 1 di hastag'y dia.. Tepuk tangan dong buat Luhan 👏👏👏

Di hastag Chanbaek Juga pernah ngerasain di peringkat 2 tapi sekarang turun jd pringkat 5....

Itu semua berkat kalian yang setia baca cerita Tetangga ini. Makasih makasih makasih banyak karena masih mau dukung tulisan gue...

Tapi mohon maaf ya kalo alur ceritanya gak sama dengan apa yang kalian pengen. Karena gue cuma ngetik sesuai apa yang kedua jempol gue pengen.

Selamat membaca....




Setelah kepulangan Baekhyun. Kedua pasangan suami istri itu memakan sandwich yang sudah tersedia di piring masing-masing.

Sebenarnya mereka tak memiliki selera makan sama sekali. Keduanya sama-sama menyalahkan diri mereka sendiri karena insiden yang baru saja terjadi. Mereka makan dengan keadaan hening dan rasa bersalah tentu dengan alasan yang berbeda.

Chanyeol yang merasa bersalah karena menganggap Baekhyun hanya mempermainkannya sedangkan Luhan merasa bersalah karena ucapannya yang mungkin menyakiti hati Baekhyun.

Aku sudah selesai." Ucap Chanyeol setelah menghabiskan satu potong sandwich, ia melihat Luhan yang baru menghabiskan dua gigitan pada sandwich yang di pegangnya.

Ia menghampiri istrinya dan mengecup pipinya. "Habiskan sarapanmu, jangan terlalu di pikirkan. Nanti malam kita kerumahnya dan meminta maaf."

Luhan hanya mengangguk menyetujui. Chanyeol kembali mengecup kening sang istri dan mengusap pucuk kepala itu dengan lembut. "Aku berangkat, kau berhati-hatilah dirumah. Jangan membukakan pintu untuk orang yang tak kau kenal, kau mengerti?"

"Mmmmm aku mengerti, kau juga berhati-hati lah. Aku mencintaimu." Luhan tersenyum cantik.

Chanyeol mengangguk dan tersenyum, mengusap pipi sang istri sekilas sebelum berlalu menjauh dari meja makan.

Setelah kepergian suaminya Luhan teringat akan sesuatu. Ia buru-buru mengejar Chanyeol setelah mengambil satu cup salad strawberry yang ia buat kemarin malam khusus untuk Baekhyun.

"Chanyeol...."

Pria tinggi itu menghentikan gerakannya yang akan membuka pintu utama. Ia berbalik setelah mendengar seruan Luhan.

"Tolong antarkan ini untuk Baekhyun. Mungkin Ini bisa jadi pengganti sarapannya, juga sebagai permintaan maaf." Luhan melirih di akhir katanya.

"Kenapa tidak kau saja?"

"Aku masih malu. Tolong Chanyeol." Luhan memohon.

"Baiklah." Luhan tersenyum dan memberikan cup itu ke tangan Chanyeol.

Sebenarnya Luhan tak memiliki pikiran buruk sama sekali, namun sudah hampir 20 menit setelah kepergian suaminya ke rumah Baekhyun suaminya itu masih belum kembali membuat luhan sedikit cemas.

TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang