Tujuh Belas (When I feel you)

772 52 0
                                    

Kembali ke hati yang sama itu sama saja
Ketika kau mencoba bunuh diri dengan permainan yang diciptakan dirimu sendiri.
°
°
°

Lisa POV

'Tidak ada hati, tidak ada kebahagiaan yang bisa membawaku ke surga hatiku pupus bagai tersengat listrik dengan tegangan tinggi'

Menangis itulah yang bisa kulakukan sekarang. Merasa semua orang di dunia ini hanya mempermainkan ku tidak ada yang perduli, dulu masih ada ibu yang setia mendengarkan keluh kesah ku tapi kenapa? Kenapa tuhan memberi takdir ibuku terus koma selama 6 tahun. Aku rindu ibuku lebih dari apapun.

"Ibu bangun aku butuh teman curhat sekarang hiks... Aku baru saja berbuat hal-hal yang mungkin kau benci jika mendengar nya"
"Aku salah ibu aku salah hiks.. a.. aku melakukan hal yang senonoh dengan pria dewasa hiks.. aku benci diriku hikss"

Aku terus saja mengeluarkan air mata sialan ini untuk Mr Vlad brengsek itu, sampai suatu ketika ada suara ketukan pintu yang menyadarkan ku. Sontak aku menghapus air mataku.

"Nugu?!" Kataku

"Bang Agus dokter ter swag di rumah sakit ini"

"Aishh masuklah oppa"

Dokter Agus *Suga dari dulu memang sudah merawat ibuku dan aku sangat dekat dengannya yang sudah ku anggap kakakku sendiri.

"Lisa, Abang mau periksa perkembangan ibu dulu ya"

"Ndee oppa"

Setelah selesai memeriksa ibu bang Agus menghadap kepadaku dengan tangannya yang menyatukan keningnya ditambah lagi memakai kacamata bening, menurutku dia sangat kiyowo.

"Lisa sepertinya ibu mu akan segera pulih dari koma"

"Ah jinjja? Jangan berbohong kau bang Agus mana mungkin ibu sadar, sedangkan Dr J-Hope bilang bahwa ibuku tidak akan panjang umurnya"

"Si kuda itu kan dokter spesialis psikologi dia tidak akan paham masalah tentang organ tubuh manusia neng Lisa nu gelis"

"Oh heeh nyah haruh gusti kenapa aku sangat linglung" aku menampar jidatku sendiri kebingungan.

"Ngomong-ngomong kau terlihat ada masalah, ada apa?"

"Ti...tidak ada ko a.aku hanya masalah kampus"

"Jangan berbohong Lisa oppa tau kau sedang memikirkan sesuatu yang besar"

Sebenarnya aku ingin jujur tapi jika jujur pasti oppa Agus akan tertawa terbahak-bahak karna dia terlalu realistis dan tidak akan percaya akan hal-hal berbau mitos.

"Serius dah aku cuma masalah kampus astatank"

"Baiklah jika kau tidak mau bercerita, jangan sampai telat makan dan satu lagi jika ada masalah selesaikan jangan lari karna jika kau menghindari nya maka kau tidak akan pernah menemukan titik akhirnya."

"Arraseo aku mengerti wahai oppa bernama bang Agus guseee, arghh appo!!"

Satu jitakan berhasil mendarat di kepalaku memang benar-benar bang Agus ini dokter ter-pinajisen yang pernah ada, tapi aku menyayanginya dibalik sifat dinginnya ada sisi perhatian untukku sebagai teman selama menjaga ibu di rumah sakit.

Mr Vlad 1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang