2

42 7 1
                                    

" Minggir, gue mau lewat" tukas Rani yang sudah berdiri sedari tadi disisi Reymond.

Rani duduk dihimpit antara bangku didepannya dan belakang, serta tembok dan Reymond yang duduk disampingnya, jika ingin keluar Rani harus menyuruh Reymond untuk bergeser agar ia bisa lewat.

Reymond mendongak menatap dingin pada Rani, namun tidak bergeser.

"Lewat aja" jawab Reymond singkat dan kembali menenggelamkan wajahnya dalam lipatan kedua lenganya.

"Oke, gue lewat tapi lo jangan nyesal" ucap Rani,

kemudian Rani naik diatas kursinya dan beralih ke mejanya, dan berjalan diatas meja Reymond, ia sengaja menyentakkan kakinya dimeja Reymond.

Sontak Reymond mendongak menatap nyalang Rani.

Kemudian Rani melompat kelantai dan berbalik kearah Reymond yang menatapnya geram.

"Apa?" Ucap Rani, kemudian berlalu keluar kelas.

Pandangan Reymond mengikuti arah perginya Rani. Nih anak dari dulu nggak ada perubahan.

Saat jam pelajaran awal Pak Abdi lupa membagi tugas untuk perwaliannya, akhirnya setelah istirahat Pak Abdi kembali memasuki kelas tersebut mumpung hari ini pelajaran wajib belum dilaksanakan karena masih awal sekolah.

Semua siswa sudah tenang ketika Pak Abdi memasuki kelas tersebut, namun beberapa siswi sibuk merapikan rambutnya, mengecek wajahnya dicermin, bahkan ada yang menebalkan bedaknya.

Dasar cewek ganjen, Guru pun mau digebet. Batin Rani.

"Maaf anak-anak saya lupa menetukan ketua dan wakilnya" ucap Pak Abdi.

"Wooohhh.... Pak kalo ketua kelas gue saranin Rani aja, karena Rani itu galak Pak, dan pasti semua takut sama dia", celoteh Faro.

"Apaan sih lo" ucap Rani kesal menjitak kepala Faro.

"Aww... Sakit tau" ucap Faro sembari mengusap-usap kepalanya yang kena jitak tadi.

Sekedar info, Faro adalah teman sekelas Rani saat kelas 11, anak yang cerewet dan humoris.

Mendengar ucapan Faro membuat Reymond tertawa namun ia mencoba untuk menahannya.

Bwaha...ha...ha...

Dan akhirnya tawa Reymond pecah mengisi seluruh sudut kelas, sontak semua warga kelas menatapnya heran, entah apa yang lucu sehingga membuat ia tertawa sendiri hingga terbahak-bahak.

"Reymond lo kenapa?" Ucap Arya yang duduk dibelakang Reymond.

"Tau nih, gila kali" tukas Rani.

"Sakit kali" sambar Galang yang duduk didepan Reymond.

"Obatnya habis" ucap Rere.

Tak lama Reymond pun diam, ia telah kembali kedunia nyata, kini ia jadi malu karena tertawa sendiri  ditengah heningnya kelas.

"Reymond kamu kenapa?" Tanya Pak Abdi sambil meletakkan punggung tangannya dijidat Reymond.

"Ng-nggak ko Pak" ucap Reymond lalu menunduk malu.

"Terus kenapa kamu ketawa sendiri?" Tanya Pak Abdi bersedekap.

"Ng-nggak kok, lucu aja kalo mitos Rani itu galak, karena secara fakta Rani emang galak", ucap Reymond tanpa menoleh pada Rani, karena ia tau pasti sekarang Rani sudah berubah jadi Gorila betina, sontak semua tertawa kecuali Rani.

Merasa ada yang aneh Reymond pun menoleh dan menatap Rani. Ia terbelalak mendapati Rani hanya terdiam dengan air mata yang sudah terbendung ditepi matanya.

RAMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang