23

10 0 0
                                    

"Rey, gimana kabar Rani sekarang?" Tanya Rere, setelah merapikan buku-bukunya. hendak pulang.

"Kemarin udah siuman. Lo mau besuk?" Ucap Reymond seraya menggandeng tas ranselnya.

Rere mengangguk semangat sebagai jawaban.

Sudah dua hari Rani di Rumah Sakit setelah kecelakaan itu.

"Mau ikut nggak?" Tanya Reymond pada keempat sahabatnya.

"MAU!!" Teriak Faro bersemangat.

"Telinga gue bambank" ucap Galang seraya mengusap-usap telinganya.

Faro hanya berdecak kesal. Serba salah. Batin Faro.

"Gue ikut juga" ucap Leon.

"Gue juga" lanjut Lia.

"Kuy lah" seru Reymond.

Mereka akhirnya berjalan beriringan menuju parkiran.

"Oh iya, Lia lo bawa motor?" Tanya Reymond.

"Nggak, motor gue bocor bannya tadi pagi" ucap Lia.

Kemudian Reymond menatap Rere. Belum sempat Reymond bicara, Rere sudah mendahuluinya.

"Jangan tanya gue, gue berangkatnya bareng Lia terus" ucap Rere.

"Lo sama gue aja Re" tawar Leon.

Membuat Rere gelagapan "A... gu-gue sama Dava aja"

"Gue udah booking Dava duluan" ucap Arya.

"Sama gue aja, gapapa kok" ucap Leon menyunggingkan senyumnya.

"I-iya deh"

"Grogi amat mbak" goda Faro.

"Paan sih" ketus Rere mengerlingkan matanya.

"Rey gue sama lo ya?" Ucap Galang.

"Lo kan sama Faro" ucap Reymond.

Galang mengedip-ngedipkan matanya memberi kode.

"Yaudah cepetan" ucap Reymond.

"Lia bareng gue sini" ucap Faro.

"Lang, lo kok jahat banget sih sama gue" protes Lia pada Galang.

"Jahat gimana sih? Kan biar deket sama Faro. Nggak gigit kok dia" ucap Galang.

"Kuping gue nggak tahan tau" keluh Lia.

"Lia, gitu amat sih sama gue" ucap Faro kecewa.

"Iya deh" pasrah Lia. Kasian melihat wajah Faro.

"Gitu dong" ucap Faro semringah.

"Singgah dipasar buah dulu ya" ucap Reymond.

"Mau beli apa Rey?" Tanya Galang.

"Beli beton. Ya buah lah" ucap Reymond.

"Maksud gue, buah apa?" Ucap Galang rada kesal.

"Manggis, Rani suka banget manggis" terang Reymond.

"Waaahhhhh.... Sampe hafal kesukaan bini" goda Faro. Yang langsung mendapatkan tatapan horor dari Reymond.

"Iya, iya, ampun bosque" ucap Faro pasrah.

Rumah sakit~

"Bunda... Rani nggak suka Bun" rengek Rani ketika Anna hendak menyuapinya Bubur.

"Perutmu belum terisi sayang" ucap Anna lembut.

"Nggak mau Bun" ucap Rani masih merengek.

Walaupun baru dua hari di Rumah sakit, Rani sudah bosan dan muak dengan makanan dirumah sakit. Bubur. Makanan halus hanya dengan rasa garam, itu benar-benar terasa hambar dimulut Rani. Ia ingin segera keluar dari ruangan kubus bernuansa putih ini.

RAMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang