"Rani, minggu ini ada turnamen, lo jangan lupa ya" ucap Arya mengingatkan.
"Loh, bukannya bulan depan?" Tanya Rani.
"Salah info" jawab Arya , kemudian duduk dibelakang Rani.
Rani memutar tubuhnya menghadap Arya.
"Siapa yang bakalan maju?"
"Mmm....gue, lo, Faro, Sama Reymond"
"Oh... Gue ngga ikutan" ucap Rani dingin lalu memalingkan wajahnya.
"Kenapa?!" Ucap Arya terbelalak.
"Ngga mau aja" ucap Rani tanpa menoleh dan sibuk dengan Hpnya.
Arya pindah duduk disebelah Rani, memandang Rani penuh harap.
"Ran, pliiisss Ran, ikut ya? Lo sama Reymond itu kartu AS kita" ucap Arya.
"Gue berhenti ngegame" jawab Rani singkat.
"Loh kok bisa?" Tanya Arya bingung.
"Males aja"
"Ran kok lo gitu sih, bukannya lo udah nunggu-nungguin banget buat turnamen"
Rani yang mulai malas mendengar ocehan Arya, tanpa basa basi bangkit dan berderap keluar kelas.
"Ran! Rani! Arghhh.....anjir" ucap Arya meninju tembok kelas frustasi.
Saat keluar kelas tadi Rani berpapasan dengan Reymond. Namun, melirik pun tak dilakukan Rani.
Reymond, Dava, Galang dan Faro. Masuk kedalam kelas dan langsung mengerubungi Arya yang terlihat frustasi.
"Kenapa Sob!" Ucap Faro menepuk bahu Arya.
"Au ah kesal gue" ucap Arya
"Kenapa lagi si lo? Dikit-dikit kesal, dikit-dikit bad mood kayak cewek PMS lo" omel Galang.
"Tau nih" ucap Dava.
"Rani keluar dari Guild" ucap Arya.
Spontan teman-temannya terkejut mendengar kabar tersebut.
"Kok bisa? Kan ada turnamen minggu ini" ucap Faro.
"Gue juga ngga tau, ditanya jawabannya ngga masuk akal"
"Emang dia ngomong paan?" Tanya Galang.
"Males aja" ucap Arya mengulangi perkataan Rani.
"Gitu doang?" Ucap Faro.
"Biarin aja kali, masih banyak anggota, keluarnya dia ngga akan ada ruginya" ucap Reymond tenang.
"Ngga ada ruginya? Eh bambank dugong, lo bego ato ogeb sih. Rani itu pion depan kita, ngga ada dia mampus kita" ucap Faro.
"Emang apa hebatnya coba" ucap Reymond acuh.
"Anjay banget lo, Minggu depan guild Jaguar yang bakal kita lawan bambank" ucap Arya kesal.
"Aing minyak" ucap Dava yang tidak mengerti soal Game, maklumlah kutu buku anti game.
"Bodo amat" ucap Reymond.
"Kacang anjir, sabar ya Dav" ucap Galang tertawa terbahak-bahak sambil menepuk bahu Dava.
"Aing tabah kok Lang" ucap Dava mengelus dadanya.
"Rey, masalah lo sama Rani apaan sih, ngga seharusnya lo kayak gini, guild kita pun terancam" ucap Arya kesal.
"Memang salah gue apa?!" Ucap Reymond ngga kalah kesalnya.
"Lo buta Rey!" Ucap Arya menunjuk Reymond.
Faro, Dava dan Galang hanya diam menyaksikan keduanya bertengkar. Dilerai pun percuma, mending biarkan mereka selesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMOND
Ficção AdolescenteBerkisahkan tentang dua orang sahabat yang tak pernah akur sejak kecil. Tapi siapa yang bisa menyangkal jika Friendzone itu ada. Bertengkar adalah makanan sehari-hari mereka. Rani Queenadya Bisma & Reymond Angga Bramasta. Akhir akan diketahui jika...