"BUNDAA!!" teriak Rani ketika memasuki rumahnya. Ia menghambur pelukannya pada Anna. Cewek itu sangat merindukan bundanya. Iya Rani memang tak pernah terpisah dengan bundanya. Jadi wajar dia rindu walau ditinggal cuman seminggu.
"Bunda kok gak bilang sih kalo udah pulang?"
"Biar suprise"
"Elahhh bunda gaya amat sih"
"Yaudah bunda pergi lagi aja" Anna berdiri seolah benar akan melakukannya.
Rani menarik tangan Anna dan memeluknya kembali "ihh bunda mah baperan" selanjutnya mereka tertawa.
"Ayah mana?" Rani melonggarkan pelukannya dan mencari sosok ayahnya.
"Ada dikamar. Lagi beresin berkas-berkasnya"
"Nanti aja deh. Ntar malah diomelin" Rani mengurungkan niatnya untuk menghampiri ayahnya. Ketika sedang sibuk Bisma akan sangat sensitif jika diganggu.
"Yang lain mana?" Sejak tadi Anna belum melihat Reno dan Reymond.
"Gak tau" jawab Rani acuh.
"Reymond mana?"
"Dirumahnya katanya mau ngambil sesuatu"
"Selama bunda pergi kamu pulang pergi sekolah bareng Reymond?"
"Ho'oh. Rey maksa banget bun" Rani mengadu.
"Bunda yang nyuruh" tiba-tiba Reymond datang masih dengan setelan putih abu-abu yg lengkap walaupun sudah berantakan.
"Reymond tuh gitu bun. Tau-tau nongol. Rani kadang bingung dia tuh manusia apa hantu. Gak kerasa banget kehadiran dia" ucap Rani asal.
"Sembarang aja kamu" Anna tertawa mendengar penuturan anak gadisnya itu.
Reymond sudah duduk disebelah Anna setelah menyalami Anna. Ia hanya menatap datar kearah Rani. Cewek itu hanya menjulurkan lidahnya acuh.
"bunda, Reymond mau ngomong. Tapi bunda janji gak marah ya?" Reymond nampak serius. Rani mengerjap, ia tau apa yang akan diucapkan Reymond. Cewek itu segera menatap Reymond. Seolah ia mengirim sinyal pada cowok itu. Reymond hanya menatap Rani bingung.
"Mau ngomong apa Rey?" Tanya Anna dengan lembut.
"Mmm... Reymond sama Rani pa–"
"Pamit!" Rani menyela ucapan Reymond.
Reymond nampak bingung. Kenapa disaat begini otak Reymond sangat lemot?
"Pamit?" Anna tidak mengerti maksud Rani.
"Reymond Sama Rani bentar mau pamit" Rani berusaha memberi alasan. Cewek itu juga menaik turunkan alisnya agar Reymond mengerti kodenya. Tapi Reymond cuma menatap Rani cengo.
Duhh kok lemot banget sih Rey. Batin Rani.
"Mau kemana memang?"
Rani terus mengedip-ngedipkan matanya. Ia berusaha agar Reymond juga memberi alasan. Meskipun itu hanya bohong. Akhirnya Reymond mengangguk mengerti.
"Reymond sama Rani mau kerja kelompok dirumahnya Leon bun" jelas Reymond. Namun Reymond tidak berbohong. Mereka benar-benar ada tugas kelompok bertiga dan mungkin ini kesempatan untuk mengerjakannya. Padahal belum ada perjanjian dengan Leon.
"Oh yaudah gapapa. Pergi aja" ucap Anna.
"Bunda Rani ganti baju dulu"
"Hmm"
Kemudian Rani berdiri lalu menarik tangan Reymond. Ia menatap Reymond dengan tatapan seolah mengatakan 'cepat'. Reymond pun berdiri dan mengikuti Rani tanpa suara. Setelah sampai didepan kamar masing-masing barulah Rani melepas genggamannya. Letak Kamar mereka berhadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMOND
Teen FictionBerkisahkan tentang dua orang sahabat yang tak pernah akur sejak kecil. Tapi siapa yang bisa menyangkal jika Friendzone itu ada. Bertengkar adalah makanan sehari-hari mereka. Rani Queenadya Bisma & Reymond Angga Bramasta. Akhir akan diketahui jika...