"SEPEDAKU!" Teriak Rani menghampiri sepedenya tergeletak jauh dari dia, mengabaikan Reymomd yang terlihat khawatir padanya.
Sekarang Rani sudah berjongkok didekat sepedanya. Menatap nanar sepedanya yang sudah rusak.
Air matanya kini sudah tak terbendung lagi mengalir menyusuri pipinya dan menetes diatas sepatunya.
Rani menangis terisak, seperti ditinggalkan seseorang kedunia lain. Ia menyembunyikan wajahnya dilipatan lengannya.
"Ran lo nangis?" Tanya Reymond menepuk lembut bahu Rani.
"...."
Tidak ada jawaban dari Rani, hanya suara isakan tangisnya yang mengisi keheningan jalan disore hari.
Reymond berganti posisi, berjongkok didepan Rani yang masih menyembunyikan wajahnya. Ia menurunkan wajahnya mencoba menyamakannya dengan Rani.
"Ran maafin gue" ucap Reymond dengan nada yang rendah.
"..."
"Rani, gue benar-benar minta maaf" ucap Reymond menunduk lemah.
Mendengar ucapan Reymon, Rani sesikit bingung, kenapa Reymond meminta maaf padanya? Jelas-jelas ini bukan salahnya.
Rani mendongak menatap Reymond yang berada dihadapannya. Ia melihat wajah yang tertunduk itu terliat seperti menyesali sesuatu.
"Kenapa lo minta maaf?" Ucap Rani menyeka air matanya.
Reymond menegakkan pandangannya dan menatap gadis yang ada didepannya, ia tersenyum miring dan kembali tertunduk.
"Sebenarnya..." Ia menjeda ucapannya.
"Sebenarnya kenapa?" Tanya Rani penasaran.
"...Tadi itu Anjingnya sudah nggak ada, gue cuma mau ngejahilin lo aja" jelas Reymond tak menggakat wajahnya, takut melihat ekspresi Rani, yang kapan saja bisa menjadi iblis.
Air mata Rani kembali mengalir, ia mendorong Reymond dengan penuh emosi hingga terjungkal kebelakang.
"LO TAU KALO GUE PHOBIA GONGGONGAN ANJING, KENAPA LAKUIN ITU!" Tutur Rani dengan nada yang tidak terkontrol.
"Maka dari itu, gue minta maaf Ran"
"BRENGSEK!" Umpat Rani. Ia terduduk dan menekuk lututnya dan melingkarkan tangannya, ia kembali menyembunyikan wajahnya dan kembali menangis.
Kalian harus tau bahwa Rani adalah gadis yang cengeng, namun sisi ini selalu ia sembunyikan, dan hanya diketahui oleh Reymond saja. Bahkan keluarganya pun menganggap Rani adalah gadis yang kuat dan pantang menangis.
"Lo brengsek Rey, lo nggak tau betapa berharganya sepeda ini bagi gue" ucapan Rani melemah dengan isakan tangisnya.
"Sepeda ini hadiah terakhir dari nenek gue, dan sekarang gue nggak bakal mendapatkan hadiah lagi darinya, karena sekarang dia sudah nggak ada"
"Ran" ucap Reymond, mengusap bahu Rani mencoba untuk menenangkan sahabatnya itu.
"Ran gue tau gue salah, tapi gue mohon lo jangan menangis kayak gini" Reymond menyelipkan Rambut Rani kebelakang telianganya.
Rani tak menjawab dan masih menangis.
"Ran berhenti menangis, lo bikin gue tambah merasa bersalah"
"..."
"Ran please, gue harus minta maaf bagaimana lagi?"
"..."
"Ok, Rani maaf"
"I'm sorry" (maafkan aku: Inggris)
"Rani, mianhae" (Rani, maafkan aku: Korea)
"Gomen'nasai" ( maaf: Jepang)
"Punten" (maaf: Sunda)
"désolé" (maaf: Prancis)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMOND
Teen FictionBerkisahkan tentang dua orang sahabat yang tak pernah akur sejak kecil. Tapi siapa yang bisa menyangkal jika Friendzone itu ada. Bertengkar adalah makanan sehari-hari mereka. Rani Queenadya Bisma & Reymond Angga Bramasta. Akhir akan diketahui jika...