"minggu depan ayah ada tugas diluar kota kebetulan Bunda juga dapat pelatihan dikota yang sama dengan ayah" ucap Bisma. Ayah Rani. Sembari menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.
"Berarti nanti Rani dan bang Reno, dirumah sendirian dong" ucap Rani.
"Ayah belum tau, nanti bundamu yang urus" ucap Bisma.
"Ayah mah gitu" ucap Rani cemberut.
"Minggu depan?" Ucap Reno sedang berpikir.
"Iya minggu depan" ucap Bisma.
"Ayah minggu depan aku bakal jarang dirumah, karena sebentar lagi aku mau ujian, jadi aku bakal sering nginep dirumah temenku buat kerja makalah" jelas Reno.
"Emang ngga bisa dirumah aja kerjanya?" Tanya Anna.
"Ngga bisa Bun, soalnya kesepakatan kelompok udah disana, terus kita juga harus melakukan penelitian" jelas Reno.
"Bunda, berarti Rani sendiri dong" rengek Rani.
"Ngga kok, nanti bunda cariin teman" ucap Anna mengusap kepala Rani lembut.
☘
Rindangnya pepohonan di taman sekolah membuat para siswa nyaman bersantai-santai saat jam istirahat.
Angin berhembus membuat mata Reymond yang tengah berbaring dibawah naungan pohon pun terkatup, ia menutupi wajahnya dengan komik yang telah ia baca. Rasa nyaman membuatnya melayang didunia mimpi.
Reymond merasa seperti ada yang duduk disebelahnya dan itu membuatnya risih, dengan terpaksa ia pun meninggalkan dunia mimpi ketika ia sudah membuka matanya dan menyingkirkan komik dari wajahnya.
"Ngapain lo disini?" Tanya Reymond dengan nada dingin.
Yang ditanya hanya tersenyum ramah lalu membuka buku pelajaran yang ada ditangannya.
Reymond mengganti posisinya menjadi duduk, bersandar pada pohon trembesi dibelakangnya.
"Gue mau belajar, gapapa kan gue duduk disini? Gue dengar lo pintar, ya... Sapa tau lo bisa bantuin gue" jelas Bianca.
"Bukannya lo juara kelas, ngapain minta bantuan gue?"
"Gue kurang paham dengan soal yang ini, lo bisa jelasin nggak?" Ucap Bianca menunjuk soal yang tertulis dibukunya.
"Oh ini, lo tinggal cari persamaan dari bilangan ini, lalu kalikan dengan bilangan sebelumnya" jelas Reymond sembari menulis ulang rumus matematika yang tidak dimengerti Bianca.
"Semudah itu! Astaga kok gue bisa nggak paham padahal rumusnya semudah ini" ucap Bianca dengan tawa ringannya.
"Ya... Gitu deh, kebanyakan orang menganggap rumus matematika itu menyulitkan bahkan rumus yang mudah pun dianggap sulit" ucap Reymond ikut tertawa.
"Lo keren juga" ucap Bianca sembari menyiku lengan Reymond pelan.
"Tunggu, kita dari tadi ngomong akrab gini, tapi belum kenalan loh"
"Buat apa? Gue kenal lo kok, siapa sih yang nggak kenal Reymond cowok cool yang paling populer di Sekolah"
"Biasa aja kali mujinya"
"Ummm... Boleh minta kontak WA lo nggak?"
"So pasti, bentar" ucap Reymond merogoh kantong celananya mengambil Hpnya. "Nih nomor gue" Reymond menyodorkan Hpnya.
"Ok, gue save ya"
"Hmm"
"Setau gue Lo itu dingin orangnya, tapi keliatannya... Lo asik juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAMOND
Teen FictionBerkisahkan tentang dua orang sahabat yang tak pernah akur sejak kecil. Tapi siapa yang bisa menyangkal jika Friendzone itu ada. Bertengkar adalah makanan sehari-hari mereka. Rani Queenadya Bisma & Reymond Angga Bramasta. Akhir akan diketahui jika...