27

10 1 0
                                    

Tok...tok...

Untuk kesekian kalinya Rani mengetuk pintu kamar Reymond. Pipinya ia sandarkan pada pintu tersebut, sebenarnya Rani masih mengantuk karena ini masih jam 5 subuh. Tapi apa boleh buat, ibadah harus dinomorsatukan.

"Isshhh nih anak mati apa tidur sih" gerutu Rani.

"REEYYY!! BANGUN LO KEBO!!" teriak Rani sambil menggedor-gedor pintu kamar Reymond, tidak ada lagi ketukan halus.

"BAANGUUNNNN!!"

Cklek...

Pintu tersebut terbuka membuat Rani diam seketika, Reymond tampak mengacak-acak rambutnya yang basah, hanya menggunakan calana abu-abu sekolah, bertelanjang dada dan ada handuk kecil yang menggelantung dilehernya. Spontan Rani membalik tubuhnya, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Malu. Gimana gak malu? Tubuh atletis Reymond sudah kayak oppa-oppa Korea yang biasa ditonton Lia dan Rere. Yah walaupun kadang Rani ikut nimbrung juga.

"Kayak di hutan aja teriak-teriak"

"Makanya cepetan bangun" cetus Rani

"Gue udah bangun dari jam 4, lo nya aja kali baru bangun, tuh ilernya dihapus dulu" ucap Reymond menggoda Rani.

Rani segera mengusap sisi bibirnya "ih enak aja, gue gak ileran kali"

"Trus kenapa di usap?"

"Reflek aja"

"Heh gue disini, lo ngomong sama tembok apa gue?" Ujar Reymond, karena sejak tadi Rani berbicara membelakanginya.

"Pake baju sana, gak dingin apa" kata Rani tanpa menoleh sedikitpun.

Reymond segera menutupi tubuhnya yang tidak dibaluti bahan sandang. Ia baru sadar kalau belum menggunakan bajunya, gegara Rani yang terus berteriak didepan kamarnya.

"Wahhh lo pasti udah liat roti sobek gue kan?" Ucap Reymond dengan PD-nya.

"Idihh... Sorry ya gue gak minat" ucap Rani, kemudian meninggalkan Reymond yang masih bergeming di pintunya.

"Yee... Giliran sama Lia Rere aja teriak-teriak liat yang ginian" ejek Reymond.

"DASAR MESUUMM!!" Teriak Rani dari lantai bawah.

Reymond hanya terkekeh ditempatnya.

Usai siap-siap dan sarapan, Rani segera mengeluarkan sepedanya dari garasi, tapi tiba-tiba saja Reymond menghadangnya.

"Minggir lo" kata Rani. Galak.

"Mau ngapain?" Tanya Reymond bersidekap.

"Mau jual somay! Ya Sekolah lah, pake nanya" cetus Rani.

"Nggak boleh"

"Ihh orang mau sekolah dilarang-larang" gerutu Rani.

"Bukan itu, maksud gue gak boleh pake sepeda" ujar Reymond datar.

"Kenapa? Terserah gue lah, minggir lo"

"Bunda udah telfon gue semalam. Lo gak boleh pake sepeda, lo baru sembuh gak boleh kecapean. Dah simpen kembali sepeda lo. Lo naik motor sama gue" titah Reymond.

"Gak mau"

"Nurut gak lo"

"Gak"

RAMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang