14 : Hukuman dari Uchiha Sasuke

4.6K 301 34
                                    

Sinar mentari bersinar cerah hingga menembus sebuah kamar minimalis yang kini dihuni oleh dua orang berlawanan gender.

Mereka adalah Uchiha Sasuke dan Namikaze Naruto.

Setelah membaca seluruh persyaratan (yang nenurut Naruto kurang kerjaan) kemarin tentang hubungan mereka yang berubah status menjadi kekasih bohongan, maka dengan sangat terpaksa Naruto mengikuti semua persyaratan termasuk tidur disatu kamar dan satu ranjang dengan mahluk berjenis iblis ayam itu.

Pada awalnya Naruto begitu menolak keras persyaratan yang satu ini. Namun tentu saja dengan sedikit ancaman Sasuke akhirnya Naruto pun takluk dan tak berkutik.

Tentu saja tak berkutik. Sasuke mengancamnya akan mengurung sekaligus memasungnya diatas ranjang kamarnya. Lagi pula siapa yang mau diperlakukan seperti itu bukan?.

Dan akhirnya seperti inilah jadinya. Dengan berat hati Naruto menyetujui apa yang Sasuke inginkan. Namun dengan syarat Sasuke tidak menyentuhnya seujung rambut pun.

Dan apa yang terjadi selanjutnya, Tentu saja Sasuke tak mengindahkan pernyataan Naruto sebelumnya.

Sepanjang malam Sasuke terus memeluk Naruto meskipun pada awalnya Naruto memberontak hingga pada akhirnya Naruto menyerah dan lebih memilih mendiamkannya saja.

Dan kini Naruto tengah sibuk membuat sarapan sembari mengerutu kesal dengan kejadian semalam.

"Dasar Uchiha Teme buntut ayam Sasuke brengsek" gerutu Naruto sembari memotong daun bawang.

Para pekerja yang melihat Naruto yang sedari tadi memasak sembari mengerutu serta menyumpah serapai majikan mereka dibuat geleng-geleng kepala.

Pasalnya ini baru pertama kalinya ada yang berani menyumpah serapahi orang semacam Uchiha Sasuke yang terkenal sebagai Mafia berdarah dingin yang selalu tak segan untuk membunuh targetnya.

"Teme brengsek... aku ingin membunuhmu kepala buntut ayam"

Dengan terus menyumpah serapahi kekasih bohongannya itu.

Tanpa Naruto sadari bahwa orang yang dikatainya tengah asik duduk dimeja makan sembari memperhatikannya.

Para pekerja lain kini tak terlihat batang hidungnya. Mungkin pergi keluar memberikan privasi untuk tuan mereka.

Sasuke yang sedari tadi terus memperhatikan Naruto yang mengomel-ngomel sembari sibuk memuat sarapan untuk mereka, tanpa tau bahwa orang yang dibicarakan tengah asik duduk didekatnya.

"Teme brengsek jelemaan ayam gila... akhh... menyebalkan"

Lelah karna terus mengerutu Naruto pun berbalik dan mencari kepala koki untuk meminta bantuannya. Namun bukan kepala koki yang ditemuinya malah sang objek gerutuannya lah yang asik duduk memandanginya dengan senyum penuh artinya.

"Kau ingin membunuhku ya, sayangnya kau harus menunggu seratus tahun lagi untuk bisa melakukannya." Ucap Sasuke.

Naruto yang terciduk tentu saja dibuat terkejut. Masalahnya sang objek ternyata mendengar semuanya.

"Ahh hehehee... kau ini bilang apa sih?" Tanya Naruto dengan nada salah tingkahnya.

Mungkin bagi sekian banyak orang pasti akan terpukau dan terpana melihat senyum tersebut terbentuk diwajah rupawan Sasuke. Namun bagi Naruto itu adalah sinyal bahaya.

"Apa kau melupakan sesuatu? Atau kau sengaja ingin bermain-main dengan perjanjian kita?"

"He, hehehee... itu mana mungkin, lagi pula aku mana mungkin berani"

"Baguslah kalau begitu. Sekali lagi kau melanggarnya maka terima lah hukumanmu"

"Ha-hai"

"Bagus"

Ice Prince Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang