Tak pernah terbayangkan semua itu akan terjadi pada dirinya. Tak pernah terpikirkan hidupnya akan seperti anak yatim piatu diluaran sana.
Dirinya hidup bergelimang harta namun dirinya hidup dengan minimnya cinta dan kasih sayang.
Orang tua yang seharusnya memberikan cinta dan kasih kini hanya memikirkan tentang kekayaan semata. Harta menjadi hal utama. Hidup sempurna adalah hal wajib yang harus dimilikinya.
Tubuh yang sempurna tanpa cacat sedikitpun, Otak cerdas layaknya Albert Einstein adalah sebuah kewajiban pada setiap anggota keluarganya.
Hidup penuh tekanan batin dan tekanan fisik menjadi makanan sehari-hari. Tiada hari tanpa belajar, tiada hari tanpa mempercantik diri.
Dirinya adalah insan yang penuh rasa ingin tahu yang besar dan kebebasan sebagai penopang.
Namun semua tinggal harapan belaka. Keluarga yang orang lain lihat sebagai keluarga yang penuh dengan kesederhanaan dan memiliki humor tinggi hanyalah kedok semata.
*@*@*
Konoha High School atau sering disebut sebagai KHS tersebut kini terlihat begitu ramai dikarenakan tengah diadakannya sebuah acara kelulusan bagi siswa siswi KHS yang berhasil lulus dalam ujian akhir penentu kelulusan mereka.
Dan kini disebuah aula tempat diadakannya acara tersebut terlihat ramai dipenuhi oleh siswa siswi dan orang tua murid. Mereka terlihat begitu gembira dengan kelulusan mereka begitu pula dengan orang tua mereka yang begitu bangga dengan hasil yang telah diraih oleh putra putri mereka.
Namun berbeda dengan seorang gadis yang kini terlihat duduk sendirian disebuah kursi khusus tamu undangan.
Gadis tersebut duduk diam sendirian tanpa orang tua atau pun teman yang sekedar menemaninya.
Apakah gadis itu adalah gadis yatim piatu?
Gadis tersebut bukanlah seorang gadis yatim piatu. Dirinya masih memiliki orang tua dan juga saudara. Namun sayang mereka tak bisa menemaninya dikarenakan sibuk dengan putra putrinya yang berada disekolah lain tepatnya di Konoha Internasional High Shcool. sekolah yang dipenuhi oleh siswa siswi berotak cerdas dan berharta melimpah.
Lalu kenapa dirinya bersekolah disini sementara saudaranya di sekolah berkelas tersebut? Alasannya cukuplah mudah. Itu karena dirinya tak suka dengan kehidupan yang mencolok. Dirinya lebih suka merendahkan diri dan bertindak sesuka hati tanpa diatur. Dirinya suka dengan kehidupan yang penuh kebebasan.
Acara pun kian hari kian ramai. Meski acara wisuda telah selesai akan tetapi acara tersebut tak sampai disitu saja, ada sedikit acara hiburan untuk merayakan hari terakhir kebersamaan mereka.
Bosan duduk sendirian gadis tersebut pun milih pergi ketempat biasa dirinya menyendiri. Sebenarnya dirinya memiliki seorang kekasih, namun entah pergi kemana kekasihnya itu. Dari acara dimulai hingga sekarang dirinya masih belum menemukan kekasihnya tersebut.
Karna penasaran gadis tersebut merogoh saku rok seragam pendeknya untuk mencari benda pipih diroknya tersebut. Hingga akhirnya gadis itu menemukan benda pipih yang tak lain adalah ponselnya.
Dicarina nomor ponsel sang kekasih dengan satu kali menggeser dilayar benda tersebut nama sang kekasih pun langsung bisa ditemukan olehnya.
Gadis tersebut pun mendial nomor tersebut. Namun saya hingga panggilan yang kesekian kali nomor kekasihnya tersebut tidak aktif.
Pikiran-pikiran negatif pun ternyiang begitu saja di otaknya. Apakah kekasihnya baik-baik saja? Sederet pikiran negatif terus saja memenuhi otaknya hingga suara ponsel miliknya berbunyi memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince Is My Love
CasualeSemua orang tau bahwa setiap mahluk yang hidup dimuka bumi telah diciptakan berpasang-pasangan hanya saja kita tak tau bagaimana sifat, kesukaan dan kehidupannya seperti apa. Hal itu pula berlaku pada seorang gadis bernama Namikaze Naruto. seorang...