Kilatan cahaya, bau amis darah, napas yang tercekat seta bunyi hantaman yang begitu keras antara besi sukses masuk hingga memekakkan telinga. Terasa begitu nyata sampai pada rasa sakit saat benda benda aneh menerobos masuk kedalam tubuhnya mampu membuat Vashua terpaksa bangun dari mimpi buruknya.
Napasnya memburu karena sesak yang ada di dalam mimpi nya tidak ikut hilang setelah matanya sempurna terbuka dan kesadarannya kembali hadir.
Perasaan yang sulit untuk di kendalikan hingga berakhir dengan tarikan napas yang kian terasa memberat. Vashua menggapai samping tempat tidurnya tangannya meraih segelas air yang memang selalu di sediakan sebelum dirinya tidur, segera meminum air dengan rakus tak peduli setelahnya dia akan terbatuk cukup parah karena tersedak dan membuat dadanya semakin perih.
Vashua mengenang kembali mimpi yang di alaminya tadi, begitu mengerikan hingga rasanya Vashua ingin menangis saja saat rasa sakit kecelakaan itu timbul kembali dalam bentuk lain.
Entah apa yang terjadi padahal satu tahun sudah berlalu sejak kejadian naas tersebut, namun demikian entah mengapa bayang-bayang kejadian Hari itu masih terus menghantuinya hingga membuat tidur nya tidak pernah tenang. Seakan kematian itu ada di depan matanya bila dia mengingat kembali detailnya.
Hari itu, bisa di katakan kalau Vashua masih punya sisa keberuntungan di hidupnya. Bisa sedikit menang dari takdir kematian yang hampir merenggut nyawa nya. Meski begitu takdir lain yang tidak kalah pedih masih harus di jalaninya, semuanya tidak akan sama lagi seperti Hari sebelum semuanya terjadi.
Ketika Paru-paru nya berusaha keras menghirup udara, Vashua mencoba mengedarkan pandangan setiap tarikan napasnya terasa sangat berat dan sakit saat di paksakan mengisi oksigen.
Waktu sudah lewat tengah malam dan tidak mungkin juga dirinya membangunkan seisi rumah hanya karena mimpi buruk yang sial nya malah membuat kondisinya kembali turun.
Vashua berdoa dalam hati dan kembali membaringkan kembali tubuhnya yang lelah. Tangannya perlahan memegang tepat dimana jantungnya berada, ada rasa tidak nyaman ketika debaran jantungnya tidak senormal biasanya.
Perlahan tangan itu turun tepat di area perut, teringat kembali dalam mimpinya perut berlubang terkena besi yang entah dari mana datangnya, sehingga rasa mual langsung menyerangnya.
Vashua membekap mulutnya merasa perutnya bergejolak mengingat kembali potongan mimpi buruknya yang dipenuhi anyir bau darah.
Anak itu merasa tersiksa karena sedikit melupakan kejadian setahun yang lalu, tapi rasa sakitnya bahkan tidak pernah sedikitpun pergi dalam tubuhnya, tepat satu tahun lewat lima hari, di mana kejadian buruk tak terlupakan menimpanya.
Dirinya bahkan tidak menyangka dapat kembali membuka kedua kelopak matanya saat maut berada tepat beberapa inci di depan matanya.
Dan kejadian tersebut telah banyak merubah kehidupannya, di mulai dari keluarganya yang kerap berselisih pendapat hingga salah satunya pergi dari rumah, juga dengan hancurnya pilar keluarga karena kepergian sang ayah juga ibunya yang tidak ada kabar beritanya hingga sekarang.
Vashua sadar semua itu ada sangkut pautnya dengan kejadian mengerikan satu tahun lalu dan Vashua menjadi sangat bodoh karena menjadi penyebab utama semuanya terjadi namun tidak dapat mengembalikannya seperti dulu lagi.
"Mimpi buruk lagi?"
Vashua membuka lagi matanya napasnya masih memburu juga bulir keringat yang menetes di pelipisnya, di hadapannya kini ada Jeca yang datang dengan segelas air putih di tangannya.
Mungkin saja Jeca terbangun karena suara napas nya yang berisik, tapi sungguh Vashua bahkan tidak sadar kalau Jeca beranjak dari kasurnya.
"Hmmm..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hole
Fanfictionini cuman kisah tentang Senandia, Yoza,Nirzam,Henry,Jeima, Vashua juga Jeca yang harus berjuang melawan perihnya kehidupan dunia.