Tepat setahun lewat beberapa hari, waktu yang cukup lama sebenarnya untuk melupakan sebuah kejadian. Tapi tidak untuk kejadian buruk yang bahkan hingga detik ini masih terekam jelas di ingatan Yoza.
Kecelakaan yang di alami oleh kedua adiknya Hari itu, kerap kali membuat Yoza selalu dihantui oleh rasa bersalah.
Bukan rasa bersalah pada dirinya yang jadi penyebabnya melainkan rasa bersalah sebab dirinyalah Shua bisa pergi bersama Nirzam.
Hari itu tepat hari Senin tanggal lima, Yoza ingat betul dia tidak bisa menjemput Shua karena kegiatannya pada hari itu sangat padat. Sedangkan Shua yang saat itu harus pulang lebih cepat karena tidak enak badan.
Yoza sempat menanyakan kepada yang lain di group chat keluarga dan dari berapa banyak Kakak Shua yang bisa menjemput hanya Nirzam.
Kebetulan pada saat itu Nirzam sedang pada Jam kosong di kampusnya dan entah juga kebetulan hari itu dirinya sedang membawa mobil milik Yoza untuk membawanya ke bengkel setelah pulang kampus.
Maka dari itu Nirzam tidak masalah kalau harus menjemput Shua meski walau jarak kampus dengan sekolahan Shua cukup jauh.
Yoza rasa tidak ada yang beda hari itu, hanya saja perasaannya yang sedikit kacau dan ia mengira itu efek dari pekerjaan yang semakin menumpuk.
Hingga dua jam setelah pesan singkat Nirzam yang mengatakan kalau dia sudah bersama dengan Shua dan berniat akan membawa anak itu ke klinik lebih dulu sebelum pulang karena khawatir pada adik nya yang mengeluh perutnya sangat sakit kala itu.
Akan tetapi semua tidak berjalan seperti yang di harapkan, ternyata Shua harus lebih lama berada di klinik karena harus menerima beberapa perawatan dan diperbolehkan pulang kalau infusnya sudah habis karena asam lambungnya yang naik hingga sedikit membuatnya sesak juga.
Yoza dan yang lain berniat untuk menjemput Shua tapi Nirzam bersikeras untuk tidak merepotkan banyak pihak. Hanya dirinya sendiri pun mampu mengurus adiknya, dia juga tidak mau menjadi sosok yang tidak bisa di andalkan untuk adik tirinya.
Hingga pukul sembilan malam, Yoza mendapat kabar kalau Shua sudah di perbolehkan pulang, sedikit merutuki dirinya sendiri karenya nyatanya perkejaan nya belum selesai dan dirinya belum bisa kembali ke rumah sampai malam tiba.
Dengan hati yang masih tidak tenang, Yoza kembali menyelesaikan pekerjaannya agar bisa kembali kerumahnya dengan cepat lalu memeriksa keadaan Shua sesegera mungkin.
Tapi harapan tinggal harapan ketika pada menit ketiga puluh setelah Nirzam mengabarinya Yoza mendapatkan panggilan dari pihak rumah sakit, sempat berpikir kalau Shua mungkin kembali sakit sampai harus menginap di rumah sakit atau semacamnya.
Jadi Yoza mengangkat teleponnya sambil menghilang kan pikiran buruk nya, dirinya belum bisa berkata-kata ketika kata sambutan yang di terimanya membuat jantungnya serasa berhenti berdetak hingga membuat pijakan di kakinya menjadi tak tertahan.
Dan pada saat itulah awal dimana Yoza begitu mengutuk Nirzam karena telah menjadi penyebab dari awal penderitaan adik kesayangannya.
Sungguh pada awalnya Yoza tidak pernah menaruh sedikitpun perasaan benci kepada Nirzam meski dia bukan adik kandungnya, tapi Yoza menyayangi semua adik tirinya sama rata.
Dulu kala keluarga Nirzam lah yang datang menyembuhkan luka di saat keluarganya terpuruk karena Sang Ibu yang meninggal juga Sang Ayah yang usahanya hampir bangkrut.
Yeri, nama ibu Nirzam datang pada musim hujan bersama tiga putranya yang lain, hasil dari pernikahan nya dengan suami terdahulu.
Yoza bahkan masih ingat dulu sang ibu sambung mengenalkan anaknya satu persatu dari mulai si sulung Nirzam si tengah Jaima serta si Bungsu Jeca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hole
Fanfictionini cuman kisah tentang Senandia, Yoza,Nirzam,Henry,Jeima, Vashua juga Jeca yang harus berjuang melawan perihnya kehidupan dunia.