#4

5.3K 786 53
                                    

Merutuki kesalahan fatal yang baru saja terjadi, bisa-bisanya ia lupa pada kebohongannya sendiri. Donghyuck gugup teramat sangat namun beruntung Mark tidak memperpanjang. Mereka memutuskan pulang seperti keinginan Donghyuck.

Sepanjang jalan ke rumah tidak ada yang membuka suara. Mark tetap pada posisinya, duduk bersama tatapan penuh ke depan. Dan tentu saja kosong. Sedangkan Donghyuck masih bergulat dalam benak. Satu titik kecil ketakutan mulai bermunculan di pikiran.

Bagaimana jika Mark tahu ini? Bagaimana jika Mark berpikir begitu? Dan ribuan bagaimana lainnya.

"Jika aku sudah sembuh nanti, bekerjalah di kantorku sayang."

Donghyuck menoleh ketika suara berat yang lembut itu keluar. "Bekerja?"

"Ya. Kupikir ijazah S1 milikmu akan sia-sia jika tidak diterapkan," balas Mark kelewat santai.

Donghyuck hampir saja lepas kendali dengan mengerem mendadak. Untung nalarnya masih sehat. Dia membeku sesaat, S1 kata Mark?

Donghyuck tersenyum geli sebentar sambil menatap lurus ke depan. Lucu saja, Mark sebenarnya tidak tahu bahwa dia hanyalah berandal dari Daegu yang lulusan SMA. Kuliah dari mana? Gelar itu hanyalah bagian dari cerita.

Karena Mark selalu ingin punya kekasih sempurna.

"Akan kupertimbangkan nanti," tanggap Donghyuck singkat.

Helaan napas berat lalu keluar dari rongga dada Mark. "Dulu aku juga pernah meminta Mina bekerja padaku, ketimbang mengejar karier sebagai model ke Belanda. Tapi dia menolak,"

Donghyuck terdiam beberapa saat, tidak menanggapi. Tak ingin tepatnya. Karena pikirannya selalu berubah tidak suka tiap kali nama wanita itu disebut. Bukan cemburu CATAT!

Dia hanya... ya tak suka. Mungkin.

"Kau masih mencintainya?" Donghyuck memutuskan bertanya, menghilangkan rasa gusarnya.

Mark tertawa sebentar dengan tangan kanannya meraba ke depan. Donghyuck peka, lelaki itu ingin digenggam. Dia memberikan tangannya untuk kemudian diremas begitu lembut bersamaan dengan sebuah kalimat yang membawa Donghyuck sedikit berharap.

"Melupakan Mina itu sulit karena dia kumiliki sejak SMA. Tapi memilikimu adalah suatu keharusan karena kau masa depanku. Jika aku harus memilih, kau tentu tahu aku akan berlari ke mana."

Dan Donghyuck sekali lagi tersenyum. Pertama kalinya dalam hidup dia begitu merasa disayangi dan diperhatikan. Seketika rasa bersalahnya muncul, bukankah dia adalah tokoh antagonis dalam cerita ini?

•••

Taeyong membantu Mark menaiki ranjangnya ketika adiknya itu berkata sudah mengantuk. Donghyuck mengingkari janji, dia tidak menginap malam ini. Entah apa alasannya karena pemuda manis itu langsung tancap gas begitu selesai mengantar Mark.

"Jadi bagaimana?" tanya Taeyong sambil menyelimuti adiknya.

"Aku suka dia. Manis dan baik," jawab Mark singkat.

"Baguslah, ketimbang kau memikirkan Mina yang bahkan tak menjenguk sama sekali meski tahu kau sakit."

Dahi Mark berkerut. "Mina tahu aku sakit?"

"Ya. Wanita itu ada di Seoul. Dan kebetulan aku sempat berpapasan dengannya saat meeting bersama kolega. Dia tidak jadi seorang model sepulang dari Belanda, tapi sebagai sekretaris direktur salah satu perusahaan rekanan kita."

Mark menggigiti bibirnya sebentar sebelum kembali bersuara, "Apa dia menanyakanku?"

Taeyong terdiam. Seharusnya dia tak perlu sejauh ini bercerita tentang mantan kekasih Mark itu.

"Hyung," Mark memanggil memastikan jika Taeyong masih ada di dekatnya karena tak ada jawaban.

"Ya. Dia bahkan ingin menemuimu, katanya. Tapi saranku berhentilah berhubungan dengan wanita itu. Seorang wanita baik akan mendukung lelakinya, bukan selalu menentang dan menuntut. Di dunia ini tak ada yang sempurna,"

Taeyong memutuskan beranjak begitu selesai dengan ceramahnya. Meninggalkan Mark di kamar sendirian dalam renungan.

Mina adalah cinta pertama dan segalanya. Seperti yang selalu dikatakan Mark pada Donghyuck, melupakan Mina itu sulit dan tidak mungkin. Hingga dia memutuskan belajar menerima Donghyuck.

Tapi begitu mendengar tentang Mina kembali.

Bisakah Mark berharap jika wanita itu ada di hadapannya sekarang? Setidaknya dan sejujurnya, Mark kangen padanya.

To be continued
.
.
Markhyuck adalah pasangan paling indah yang pernah ada.

Untold || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang