#6

4.6K 711 70
                                    

"Suara siapa itu?" Mark bertanya dengan kerutan penasaran di dahi.

Donghyuck memberi kode pada Umji segera masuk ke kamar dan berpakaian. Sedang Taeyong sudah pulang karena Mark memaksa. Donghyuck yang akan mengantarnya pulang nanti.

"Dia temanku," Donghycuk menjawab sesantai mungkin.

"Kenapa bisa ada di sini?" Mark masih belum puas.

"Hanya mampir," jawab Donghyuck tepat saat Umji berjalan mengendap ke luar setelah rapi dan menenteng high heels miliknya. Pelan sekali saat melewati Mark. Lalu dengan cepat gadis itu keluar dari pintu dan pergi.

"Aku mencium bau alkohol. Kau minum?"

Donghyuck meletakkan secangkir teh ke atas meja sebelum ia menyadari kemudian jika ada beberapa botol minuman yang masih berserakan di ruang tamu. Tak ada niat membereskan, bukankah Mark tak bisa melihatnya.

"Ya, sedikit. Apa kau marah?" tanya Donghyuck sambil memakai kaosnya.

"Aku sudah bilang, aku tak suka kekasihku minum."

"Aku lelaki Mark, sedikit alkohol tak masalah."

"Tidak boleh. Cobalah menurut sayang, alkohol buruk untuk kesehatanmu. Lagi pula jika kau terbiasa minum, bukan tidak mungkin kau mencoba obat-obatan."

Donghyuck tersenyum sendiri, mencoba katanya? Bahkan Donghyuck sudah mencicipinya sejak SMA.

"Ya, demi Mark-ku aku akan menurut. Sekarang ayo minum tehnya,"

Donghyuck menyuapkan teh madu itu dengan sendok. Begitu telaten dan sesekali menyeka bibir tipis itu menggunakan tisu. Wajah mereka begitu dekat hingga Donghyuck sejenak terpaku.

"Donghyuck," sapaan lembut Mark membuyarkan lamunannya. Kembali tersadar Donghyuck kemudian mengambil semangkuk bubur ayam yang sudah dibuatnya tadi.

"Ayo makan Mark, aku suapi."

•••

Jungkook baru saja bangun saat Umji masuk ke apartemennya. Gadis itu terlihat kacau bersamaan dengan kissmark di perpotongan lehernya.

"Hei jalang kecil! Kau bercinta dengan siapa semalam?" teriak Jungkook sambil menatap tajam.

Umji membalas santai, "Beruang kecilmu, Lee Donghyuck."

"What?!" Jungkook melotot.

Tentu saja, bukankah Donghyuck itu sedikit antipati melakukan seks dengan sembarang orang?

"Heol, salahkan saja Taehyungmu yang iseng mencampur perangsang pada wine milik Donghyuck,"

Jungkook geram luar biasa. Bisa-bisanya Taehyung menjahili Donghyuck sefatal itu. Lihat saja nanti saat bertemu, akan dihajarnya si Alien itu.

"Kekasih butanya datang ke apartemen tadi. Tampan sekali, aku jadi iri." Umji berkata sambil senyum-senyum tidak jelas.

"Benarkah? Siapa namanya?" tanya Jungkook ingin tahu karena selama ini dia tidak diberitahu Taehyung.

"Mark Lee."

Dahi Jungkook berkerut. Otaknya tiba-tiba bekerja, mengingat sesuatu. Nama itu, Jungkook pernah mendengarnya.

Tapi di mana?

•••

Mark berbaring di ranjangnya. Donghyuck menepati janji mengantar Mark ke rumahnya. Setelah pergi dari apartemennya dan jalan-jalan sebentar cari angin.

"Lelah?" Donghyuck bertanya lembut saat mendapati peluh mengalir di pelipis Mark.

"Sedikit. Tapi aku senang bisa keluar denganmu,"

"Istirahatlah," Donghyuck berucap sambil menaikkan selimut Mark.

"Apa kau mencintaiku?"

Donghyuck terkejut, menoleh cepat pada Mark yang onyxnya dihadapkan ke langit-langit.

"Tentu saja. Ada apa?" Donghyuck menjawab.

"Tidak apa-apa. Hanya memastikan sesuatu, Donghyuck sayang. Karena aku pernah terkhianati dulu, jadi kali ini aku tidak mau terjadi lagi."

•••

Donghyuck membuka pintu apartemennya dengan frustasi. Sialan! Kenapa dia makin merasa berdosa pada lelaki itu? Kenapa dia ingin berhenti saja sampai di sini dan mengakhiri semuanya?

Jujur saja, dia juga lelah.

Mark itu penuntut.

Dan Donghyuck pantang diatur.

Bukan itu saja masalahnya. Semakin hari, semakin Donghyuck berdekatan dengan Mark, dia akan selalu kembali teringat pada seseorang.

"Hyuck,"

Matanya melotot begitu menjumpai sosok itu di depannya.

"Kau? Bagaimana bisa masuk?"

"Bahkan password apartemenmu masih tanggal ulang tahunku bukan? Tentu saja aku aku ingat Hyuck,"

Donghyuck masih mematung tak percaya. Sosok ini, wanita ini ada di hadapannya. Nyata.

"Bukankah kau ke luar negeri?" Donghyuck bertanya dengan nada tak percaya.

"Ya. Dan aku sudah kembali,"

"Kembali? Untuk siapa? Aku atau dia?" Pertanyaan yang disertai senyuman sinis itu dijawab dengan satu kerlingan mata beserta ucapan lirih sarat menggoda.

"Tentu saja kau. Siapa lagi memangnya?"

"Mark?"

"Ck! Ya, aku memang menyukainya. Tapi dia terlalu penuntut dan pemaksa. Siapa yang tahan hidup penuh aturan dan dikekang? Berbeda denganmu. Kau bebas dan liar,"

Donghyuck tertawa sejenak lalu menjilati bibirnya seduktif.

"Mau bersenang-senang malam ini, Mina noona?"

To be continued
.
.

Untold || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang