#16

5.4K 653 116
                                    

Mark menikmatinya dengan sangat-sangat baik. Bagaimana dia menjambak surai hitam pekat itu hingga sang empu menengadahkan kepalanya. Terpejam, menahan rasa campur aduk ketika tanpa ampun dihujam dari belakang.

Sakit dan nyeri mendominasi. Lupakan soal kenikmatan surgawi, karena Donghyuck tak merasakannya. Dia dikungkung dengan rasa marah bercampur obsesi. Dan semua itu dimiliki oleh Mark.

Sudut bibir Donghyuck masih terasa sakit dan sesekali lidahnya mengecap getir rasa anyir darah yang keluar dari luka bekas tamparan di sudut bibirnya.

Donghyuck tak bisa melawan. Senyawa kimia yang disuntikkan padanya terlalu hebat. Dia bisa merasakan sakitnya tapi tidak bisa meronta. Dia hanya mampu membuka mata setengah sadar.

Mark menyukainya. Ketika candunya mendesah lalu meringis pelan menahan sakit. Berkeringat dengan raut wajah pasrah di bawahnya.

Donghyuck adalah definisi dari keindahan baginya sekarang. Pemuda itu lebih cantik dari semua wanita yang datang memujanya.

Dan tentu saja lebih menarik untuk dipermainkan.

Maka ketika ledakan gairah itu sampai pada puncaknya, Mark menghujam sedalam mungkin. Menyentuh semua titik sensitif Donghyuck. Menjadikan Donghyuck mutlak miliknya.

•••

Donghyuck terbangun dengan tubuh teramat sakit. Kepalanya begitu berat dengan pinggang yang sakit juga selangkangan menuju perih. Dia tahu apa yang sudah terjadi. Mark kembali melecehkannya dengan sempurna.

Menoleh ke samping dan mendapati yang dimaksud sedang mendengkur pulas. Donghyuck susah payah turun dari ranjang dan meraih boxernya.

Dia kemudian mencari celana jeans tempat ponselnya dikantungkan.

Dua puluh panggilan tak terjawab dari Jungkook menyita perhatiannya.

Kemudian Donghyuck membuka pesan yang baru diterima.

Taehyung overdosis.

Tangannya gemetaran, tanpa pikir panjang segera memakai kaos dan celananya. Mengesampingkan sakit di bagian belakangnya karena ulah Mark semalam. Kemudian Donghyuck berlari pergi keluar.

Meninggalkan Mark yang berbaring dengan mata terpejam dan senyum terulas.

•••

"Dia mengirimiku pesan sebelumnya," ucap Jungkook sambil menangis di bahu Donghyuck.

Mereka sudah dua hari menunggui Taehyung di rumah sakit. Lelaki itu koma.

"Taehyung bilang semua obat itu sudah habis hyung,"

"Tidak mungkin! Lalu dari mana semua bungkusan itu didapatkannya?" Jungkook mengerutkan dahi.

Seorang pria berjaket kulit tiba-tiba mendekat dan memotong pembicaraan mereka.

"Selamat pagi. Aku Seo Johnny dari Kepolisian Seoul. Bisa bicara dengan kerabat dari saudara Kim Taehyung?"

Donghyuck dan Jungkook berpandangan lalu serempak mengangguk.

"Aku kekasihnya. Bisa bicara denganku saja?" jawab Jungkook.

"Sebelumnya aku minta maaf mengganggu waktu anda suadara Jungkook. Tapi saudara Taehyung sedang koma dan kami tidak bisa meminta keterangannya."

"Tunggu dulu, soal apa?" Donghyuck menjeda ucapan Johnny.

"Kami berhasil menangkap salah satu pemasok narkoba di zona segitiga emas Asia. Seorang pria China, Kim Yohan. Dan diketahui bahwa saudara Taehyung menerima cukup banyak kiriman saat barang itu sampai di Korea."

Untold || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang